Menyisakan Tanya
A
A
A
Keputusan Manajemen PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) yang tiba-tiba memutus kontrak para pemain menuai kritik dan menyisakan pertanyaan, terutama soal waktu pemutusan kontrak per 15 Mei 2015.
Sebelumnya Manajer Umuh Muchtar pun mengaku kaget, kini mayoritas penggawa Maung Bandung merasa kecewa dan mulai bertanya-tanya langkah pemutusan kontrak yang diambil para petinggi PT Persib Bandung Bermartabat (PBB).
Bagaimana tidak, manajemen secara mengejutkan memberikan keputusan kepada para pemain jika kontraknya bersama Persib telah diputus sejak 15 Mei 2015 lalu. Padahal saat itu, pasukan Djadjang Nurdjaman masih memiliki agenda pertandingan diAFC Cup 2015melawan Kitchee SC, tepatnya 27 Mei 2015. “Kita sudah diputus kontrak per Mei lalu. Pastinya kita kaget lahdan merasa dikecewakan. Kenapa tidak dari awalawal disampaikan, jadi kita bisa langsung tahu. Padahal selama ini kita membayangkan punya harapan, sampai harus menunggu sebulan lamanya. Tapi keputusan itu yang membuat kita kecewa,” sesal Kapten Persib Atep.
Sebaiknya, lanjut Atep, keputusan kontrak dilakukan setelah Persib benarbenar tidak memiliki kegiatan atau setelah terhenti di AFC Cup 2015. “Kalau itu, mungkin sangat wajar, karena kita sudah tidak memiliki kegiatan. Kalau tanggal 15 Mei, kantanggal 27 Mei-nya kita masih main di AFC Cup. Itu yang ingin kita pertanyakan,” sambungnya. Sementara bagi Tantan, keputusan tersebut dianggapnya memiliki banyak hikmah. Sebab pemain yang berposisi sebagai strikerini menyadari manajemen tim dalam keadaan terjepit, lantaran tidak adanya pertandingan yang dijalani.
“Kita menerima apa yang diputuskan manajemen walaupun sedikit kecewa karena kita sudah diputus kontrak sejak tanggal 15 Mei,” ungkap Tantan. Hal senada diungkapkan Tony Sucipto. Pemain serba bisa ini memaklumi langkah mana je - men yang terpaksa mengistirahatkan skuat Maung Bandung. Apalagi kondisi sepak bola di Tanah Air saat ini masih meradang akibat konflik yang melibatkan Kemenporan dan PSSI.
Dengan begitu, Tony hanya berharap dan me minta kepada kedua kubu yang berseteru agar segera me nyele saikan permasalahannya sehingga tidak ada lagi kor - ban yang merasa dirugikan.
“Sepak bola ini hobi dan profesi kita. Adanya turnamen tentu senang, tapi jangan sampai jika pemain sudah dikumpulkan dan berlatih tapi turnamen tidak jadi digelar. Kalau yang seperti itu, yang ruginya pasti klub, ini yang kita takutkan,” pungkasnya.
Muhammad ginanjar
Sebelumnya Manajer Umuh Muchtar pun mengaku kaget, kini mayoritas penggawa Maung Bandung merasa kecewa dan mulai bertanya-tanya langkah pemutusan kontrak yang diambil para petinggi PT Persib Bandung Bermartabat (PBB).
Bagaimana tidak, manajemen secara mengejutkan memberikan keputusan kepada para pemain jika kontraknya bersama Persib telah diputus sejak 15 Mei 2015 lalu. Padahal saat itu, pasukan Djadjang Nurdjaman masih memiliki agenda pertandingan diAFC Cup 2015melawan Kitchee SC, tepatnya 27 Mei 2015. “Kita sudah diputus kontrak per Mei lalu. Pastinya kita kaget lahdan merasa dikecewakan. Kenapa tidak dari awalawal disampaikan, jadi kita bisa langsung tahu. Padahal selama ini kita membayangkan punya harapan, sampai harus menunggu sebulan lamanya. Tapi keputusan itu yang membuat kita kecewa,” sesal Kapten Persib Atep.
Sebaiknya, lanjut Atep, keputusan kontrak dilakukan setelah Persib benarbenar tidak memiliki kegiatan atau setelah terhenti di AFC Cup 2015. “Kalau itu, mungkin sangat wajar, karena kita sudah tidak memiliki kegiatan. Kalau tanggal 15 Mei, kantanggal 27 Mei-nya kita masih main di AFC Cup. Itu yang ingin kita pertanyakan,” sambungnya. Sementara bagi Tantan, keputusan tersebut dianggapnya memiliki banyak hikmah. Sebab pemain yang berposisi sebagai strikerini menyadari manajemen tim dalam keadaan terjepit, lantaran tidak adanya pertandingan yang dijalani.
“Kita menerima apa yang diputuskan manajemen walaupun sedikit kecewa karena kita sudah diputus kontrak sejak tanggal 15 Mei,” ungkap Tantan. Hal senada diungkapkan Tony Sucipto. Pemain serba bisa ini memaklumi langkah mana je - men yang terpaksa mengistirahatkan skuat Maung Bandung. Apalagi kondisi sepak bola di Tanah Air saat ini masih meradang akibat konflik yang melibatkan Kemenporan dan PSSI.
Dengan begitu, Tony hanya berharap dan me minta kepada kedua kubu yang berseteru agar segera me nyele saikan permasalahannya sehingga tidak ada lagi kor - ban yang merasa dirugikan.
“Sepak bola ini hobi dan profesi kita. Adanya turnamen tentu senang, tapi jangan sampai jika pemain sudah dikumpulkan dan berlatih tapi turnamen tidak jadi digelar. Kalau yang seperti itu, yang ruginya pasti klub, ini yang kita takutkan,” pungkasnya.
Muhammad ginanjar
(ars)