Polisi yang Ditusuk Perampok Akhirnya Meninggal
A
A
A
PADANG - Anggota Polresta Padang Brigadir Nozi Gusri yang menjadi korban penusukan pada Jumat 26 Juni 2015, akhirnya meninggal dunia di RSUP M Djamil Padang, pukul 05.30 WIB.
“Betul, tadi anggota kami menghembuskan nafasnya pukul 05.30 WIB. Tadi pukul 09.00 WIB, jenazahnya sudah dibawa ke kampungnya di Solok,” kata Kapolresta Padang Kombes Pol Wisnu Andayana, Sabtu (4/7/2015).
Ditambahkan dia, sebelum dibawa ke Solok, Brigadir Nozi disemayamkan di Lubuk Kilangan Padang. Selain pihak keluarga, Wakapolda Kombes Pol Nur Aifah, Kapolresta dan seluruh jajaran perwira turut melepas kepergian jenazah.
Brigadir Nozi Gusri sempat dirawat selama sembilan hari setelah ditusuk sebanyak tiga kali oleh pelaku perampokan berinisial O yang juga tewas setelah ditembak anggota polisi.
“Informasi dari dokter, tusukan yang dilakukan perampok itu telah mengenai organ vital almarhum di bagian hatinya. Di hatinya itu ada luka sepanjang 10 centimeter," terangnya.
Dia menambahkan, penusukan berawal ketika petugas melakukan penangkapan perampok berinisial O. Pelaku diketahui terlibat pencurian dengan pemberatan, pencurian dengan kekerasan, penggelapan, dan penganiayaan lintas Sumatera.
Saat dilakukan penangkapan, pelaku lari ke arah Parak Laweh, Lubuk Begalung, Padang. Kemudian lima anggota Polresta Padang melakukan penyidikan di lokasi. Saat korban sedang menanyakan keberadaan pelaku, tiba-tiba dari dalam rumah dia diserang.
Pelaku langsung melompat dan menusuk sebanyak tiga kali di bagian ulu hati, perut, dan bahu kiri. Setelah melukai petugas, pelaku coba melarikan diri. Petugas lain yang ada di lokasi langsung memberikan tembakan peringatan.
Namun tembakan polisi tidak dihiraukan, hingga akhirnya tembakan polisi diarahkan ke tubuh pelaku. Setelah menerima tembakan polisi, tubuh pelaku langsung tak sadarkan diri.
Polisi juga sempat membawa pelaku ke rumah sakit, namun nahas, nyawanya tidak bisa tertolong. Sementara Brigadir Nozi yang mengalami kritis setelah penusukan langsung dirawat di RS Bhayankara untuk dioperasi.
Setelah operasi, korban mengalami penurunan kesadaran, dan pada malam itu juga dirujuk ke RSUP M Djamil Padang.
“Sebelum meninggal kondisinya masih stabil, hanya belum bisa mengenal orang yang datang, tapi terjadi penurunan kesadaran dan menghembuskan napas terakhirnya,” pungkas Wisnu.
“Betul, tadi anggota kami menghembuskan nafasnya pukul 05.30 WIB. Tadi pukul 09.00 WIB, jenazahnya sudah dibawa ke kampungnya di Solok,” kata Kapolresta Padang Kombes Pol Wisnu Andayana, Sabtu (4/7/2015).
Ditambahkan dia, sebelum dibawa ke Solok, Brigadir Nozi disemayamkan di Lubuk Kilangan Padang. Selain pihak keluarga, Wakapolda Kombes Pol Nur Aifah, Kapolresta dan seluruh jajaran perwira turut melepas kepergian jenazah.
Brigadir Nozi Gusri sempat dirawat selama sembilan hari setelah ditusuk sebanyak tiga kali oleh pelaku perampokan berinisial O yang juga tewas setelah ditembak anggota polisi.
“Informasi dari dokter, tusukan yang dilakukan perampok itu telah mengenai organ vital almarhum di bagian hatinya. Di hatinya itu ada luka sepanjang 10 centimeter," terangnya.
Dia menambahkan, penusukan berawal ketika petugas melakukan penangkapan perampok berinisial O. Pelaku diketahui terlibat pencurian dengan pemberatan, pencurian dengan kekerasan, penggelapan, dan penganiayaan lintas Sumatera.
Saat dilakukan penangkapan, pelaku lari ke arah Parak Laweh, Lubuk Begalung, Padang. Kemudian lima anggota Polresta Padang melakukan penyidikan di lokasi. Saat korban sedang menanyakan keberadaan pelaku, tiba-tiba dari dalam rumah dia diserang.
Pelaku langsung melompat dan menusuk sebanyak tiga kali di bagian ulu hati, perut, dan bahu kiri. Setelah melukai petugas, pelaku coba melarikan diri. Petugas lain yang ada di lokasi langsung memberikan tembakan peringatan.
Namun tembakan polisi tidak dihiraukan, hingga akhirnya tembakan polisi diarahkan ke tubuh pelaku. Setelah menerima tembakan polisi, tubuh pelaku langsung tak sadarkan diri.
Polisi juga sempat membawa pelaku ke rumah sakit, namun nahas, nyawanya tidak bisa tertolong. Sementara Brigadir Nozi yang mengalami kritis setelah penusukan langsung dirawat di RS Bhayankara untuk dioperasi.
Setelah operasi, korban mengalami penurunan kesadaran, dan pada malam itu juga dirujuk ke RSUP M Djamil Padang.
“Sebelum meninggal kondisinya masih stabil, hanya belum bisa mengenal orang yang datang, tapi terjadi penurunan kesadaran dan menghembuskan napas terakhirnya,” pungkas Wisnu.
(san)