Inflasi di Luar Prediksi
A
A
A
PALEMBANG - Angka inflasi bulan Juni 2015 sebesar 0,39% atau lebih rendah dari inflasi Mei 2015 yang menyentuh angka 0,56% sukses mematahkan prediksi sejumlah pengamat dan analis ekonomi Sumsel.
Rendahnya inflasi Palembang pada Juni lebih disebabkan adanya program pemerintah yang melakukan Operasi Pasar pada awal Ramadan guna me - nekan tingginya harga kebutuhan pokok. "Walaupun inflasi Palem - bang rendah, tapi inflasi Kota Lubuklinggau justru tinggi mencapai 0,86%. Secara kumu - latif, Sumsel alami inflasi 0, 44%. Program pemerintah me la kukan OP ternyata sukses mengenda likan harga kebu tu han pokok," kata Kepala BPS Sumsel Bachdi Ru s wa - na, ke marin.
Berdasar kelompok pengeluaran, kata dia, ada enam ke lompok mengalami kenaikan indeks harga antara lain ke lompok bahan ma - kanan1,54%, kelompokmakanan jadi, mi nu man, rokok, tembakau 0,41%, kelompok pendidikan, rekreasidanolahraga0,27%. Selanjutnya, kelompok san - dang 0,25%, kelompok pe ru ma - han, air, listrik, gas, dan ba han ba - kar 0,08% serta kelompok kesehatan 0,01%, sedang kan satu ke lom - pok peng eluaran mengalami pe - nu runan angka indeks, yakni ke - lompok transportasi, komunikasi, dankeuangansebesar-0,33%.
"Komoditas yang meng alami kenaikan harga dengan andil inflasi tertinggi, antara lain beras, telur ayam ras, da ging ayam ras, timun, danmi nyakgoreng.” “Sementara, komo ditas yang turun harga yakni angkutan udara, bawang me rah, ikan gabus, ikan sepat siam, semen. Ya, ini hasil pemantauan terhadap 386 komoditas di Pa - lembang di mana 85 ko mo ditas alami kenaikan harga dan 26 komoditas turun harga," te - rang nya.
Sementara itu, Analis Eko - nomi Kantor Perwakilan BI Provinsi Sumsel Dhika Arya mem benarkan inflasi Juni se - besar 0,39% justru lebih rendah dibanding inflasi Mei lalu sebesar 0,56%. Menurutnya, fak tor yang menopang inflasi Juni lebih disebabkan adanya program pemerintah bersama Bulog melakukan Operasi Pa - sar. "Terlihat ada beberapa ko - mo ditas seperti angkutan udara, bawang merah mem be - rikan andil deflasi cukup besar. Padahal, sebelumnya ko mo di - tas itu mampu menggerakkan inflasi," katanya.
Secara terpisah, ekonom Sumsel Yan Sulistyo m e nam - bahkan, ada dua faktor yang menggerakkan angka inflasi Juni lebih rendah dibanding inflasi Mei, antara lain karena pemerintah bersama Bulog melakukan OP di awal Ra ma - dan sehingga produsen tidak bisa semena-mena menaikkan harga. Faktor kedua adalah ren - dahnya daya beli masyarakat di bulan lalu.
Hal itu lantaran masyarakat lebih me milih saving untuk membiayai kebutuhan masuk sekolah ketimbang membeli kebutuhan yang sifatnya konsumtif. "Dengan adanya OP maupun rendahnya daya beli mas ya - rakat, harga kebutuhan pokok akan stabil. Apalagi ancaman pemerin tah yang akan me nin - dak pro dusen maupun dis tri - butor yang menaikkan harga di luar ke wa jaran juga mem be ri - kan efek positif dalam meng en - dalikan harga," jelasnya.
Darfian jaya suprana
Rendahnya inflasi Palembang pada Juni lebih disebabkan adanya program pemerintah yang melakukan Operasi Pasar pada awal Ramadan guna me - nekan tingginya harga kebutuhan pokok. "Walaupun inflasi Palem - bang rendah, tapi inflasi Kota Lubuklinggau justru tinggi mencapai 0,86%. Secara kumu - latif, Sumsel alami inflasi 0, 44%. Program pemerintah me la kukan OP ternyata sukses mengenda likan harga kebu tu han pokok," kata Kepala BPS Sumsel Bachdi Ru s wa - na, ke marin.
Berdasar kelompok pengeluaran, kata dia, ada enam ke lompok mengalami kenaikan indeks harga antara lain ke lompok bahan ma - kanan1,54%, kelompokmakanan jadi, mi nu man, rokok, tembakau 0,41%, kelompok pendidikan, rekreasidanolahraga0,27%. Selanjutnya, kelompok san - dang 0,25%, kelompok pe ru ma - han, air, listrik, gas, dan ba han ba - kar 0,08% serta kelompok kesehatan 0,01%, sedang kan satu ke lom - pok peng eluaran mengalami pe - nu runan angka indeks, yakni ke - lompok transportasi, komunikasi, dankeuangansebesar-0,33%.
"Komoditas yang meng alami kenaikan harga dengan andil inflasi tertinggi, antara lain beras, telur ayam ras, da ging ayam ras, timun, danmi nyakgoreng.” “Sementara, komo ditas yang turun harga yakni angkutan udara, bawang me rah, ikan gabus, ikan sepat siam, semen. Ya, ini hasil pemantauan terhadap 386 komoditas di Pa - lembang di mana 85 ko mo ditas alami kenaikan harga dan 26 komoditas turun harga," te - rang nya.
Sementara itu, Analis Eko - nomi Kantor Perwakilan BI Provinsi Sumsel Dhika Arya mem benarkan inflasi Juni se - besar 0,39% justru lebih rendah dibanding inflasi Mei lalu sebesar 0,56%. Menurutnya, fak tor yang menopang inflasi Juni lebih disebabkan adanya program pemerintah bersama Bulog melakukan Operasi Pa - sar. "Terlihat ada beberapa ko - mo ditas seperti angkutan udara, bawang merah mem be - rikan andil deflasi cukup besar. Padahal, sebelumnya ko mo di - tas itu mampu menggerakkan inflasi," katanya.
Secara terpisah, ekonom Sumsel Yan Sulistyo m e nam - bahkan, ada dua faktor yang menggerakkan angka inflasi Juni lebih rendah dibanding inflasi Mei, antara lain karena pemerintah bersama Bulog melakukan OP di awal Ra ma - dan sehingga produsen tidak bisa semena-mena menaikkan harga. Faktor kedua adalah ren - dahnya daya beli masyarakat di bulan lalu.
Hal itu lantaran masyarakat lebih me milih saving untuk membiayai kebutuhan masuk sekolah ketimbang membeli kebutuhan yang sifatnya konsumtif. "Dengan adanya OP maupun rendahnya daya beli mas ya - rakat, harga kebutuhan pokok akan stabil. Apalagi ancaman pemerin tah yang akan me nin - dak pro dusen maupun dis tri - butor yang menaikkan harga di luar ke wa jaran juga mem be ri - kan efek positif dalam meng en - dalikan harga," jelasnya.
Darfian jaya suprana
(ftr)