Jalur Kereta Rawan Ambles
A
A
A
KULONPROGO - Dua titik jalur kereta api di sepanjang Kabupaten Kulonprogo rawan amblas dan banjir. Selama arus Lebaran, PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 6 Yogyakarta menambah tenaga pengawas di lapangan.
“Semuanya sudah siap aman, lancar dan terkendali,” kata Pengawas Resort 64 PT KAI Daop 6 Yogyakarta Paino, kemarin. Menurutnya, kondisi jalur kereta sudah dipersiapkan jauh-jauh hari. Mereka rutin melakukan perawatan di sepanjang jalur. Bahkan di beberapa jalur rawan juga sudah dilengkapi dengan sinyal pengawasan. Diakuinya ada dua titik rawan gangguan perjalanan, yang diakibatkan kondisi alam.
Yakni di Kalimenur, Sentolo Kuwojo, perbatasan Purworejo. Dua wilayah ini rawan dengan banjir dan tanah ambles. “Dua itu yang menjadi prioritas pantauan karena rawan,” ujarnya. Selama arus Lebaran ini, mereka menambah tenaga pengawas jalan. Sehingga nantinya pengecekan jalur kereta akan lebih terpantau dengan intensitas lebih ketat.
Peningkatan kualitas jalur kereta, kemarin pagi juga dilakukan di timur Stasiun Wates. Sejumlah pekerja menambah batuan pecah di sekitar jalur kereta ini dilakukan untuk mengurangi guncangan ketika ada kereta melintas. “Biar penumpang lebih nyaman dan tidak ada guncangan,” ujar Riswanto salah satu petugas.
Pengembangan Stasiun
Sementara itu PT KAI Daop 6 Yogyakarta belum menyusun rencana induk pengembangan stasiun di Kabupaten Kulonprogo untuk menyikapi pembangunan bandara di wilayah tersebut. “Belum ada. Kami akan melihat potensinya dulu. Kalau potensi biasa-biasa saja, kondisi stasiun dan jalur kereta masih seperti kondisi saat ini,” kata Executive Vice President PT KAI Daops VI Yogyakarta Wiwik Widayanti di Kulonprogo, kemarin.
Namun demikian, pihaknya akan mempelajari titiktitik yang akan dibangun rel dan stasiun pemberhentian yang potensial dikembangkan, khususnya di Kulonprogo. “Untuk persiapan kereta api bandara, kami masih menentukan titik-titik mana yang akan dibangun rel dan itu pun masih menunggu pembangunan bandara,” kata Wiwik.
Pada kesempatan sebelumnya, Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Sulistyo Wimbo Hardjito meninjau lokasi calon bandara Kulonprogo. Peninjauan itu, untuk melihat kondisi lahan yang akan menjadi lokasi bandara. Pada pertemuan itu juga dibahas rencana pengembangan rel kereta api yang akan terhubung dengan bandara.
“Salah satu yng akan dikembangkan adanya jalur kereta api. Jalur kereta api sampai bandara tidak hanya satu jalur yang hanya diakses dari Yogyakarta, namun bisa diakses dari barat, seperti Purworejo hingga Purwokerto,” kata Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo.
Bandara telah menjadi target kerja dari Direktur Utama PT Angkasa Pura I yang baru saja menjabat. “Mereka juga akan melakukan tahapan-tahapan untuk proses bandara,” kata Hasto.
Kuntadi/ant
“Semuanya sudah siap aman, lancar dan terkendali,” kata Pengawas Resort 64 PT KAI Daop 6 Yogyakarta Paino, kemarin. Menurutnya, kondisi jalur kereta sudah dipersiapkan jauh-jauh hari. Mereka rutin melakukan perawatan di sepanjang jalur. Bahkan di beberapa jalur rawan juga sudah dilengkapi dengan sinyal pengawasan. Diakuinya ada dua titik rawan gangguan perjalanan, yang diakibatkan kondisi alam.
Yakni di Kalimenur, Sentolo Kuwojo, perbatasan Purworejo. Dua wilayah ini rawan dengan banjir dan tanah ambles. “Dua itu yang menjadi prioritas pantauan karena rawan,” ujarnya. Selama arus Lebaran ini, mereka menambah tenaga pengawas jalan. Sehingga nantinya pengecekan jalur kereta akan lebih terpantau dengan intensitas lebih ketat.
Peningkatan kualitas jalur kereta, kemarin pagi juga dilakukan di timur Stasiun Wates. Sejumlah pekerja menambah batuan pecah di sekitar jalur kereta ini dilakukan untuk mengurangi guncangan ketika ada kereta melintas. “Biar penumpang lebih nyaman dan tidak ada guncangan,” ujar Riswanto salah satu petugas.
Pengembangan Stasiun
Sementara itu PT KAI Daop 6 Yogyakarta belum menyusun rencana induk pengembangan stasiun di Kabupaten Kulonprogo untuk menyikapi pembangunan bandara di wilayah tersebut. “Belum ada. Kami akan melihat potensinya dulu. Kalau potensi biasa-biasa saja, kondisi stasiun dan jalur kereta masih seperti kondisi saat ini,” kata Executive Vice President PT KAI Daops VI Yogyakarta Wiwik Widayanti di Kulonprogo, kemarin.
Namun demikian, pihaknya akan mempelajari titiktitik yang akan dibangun rel dan stasiun pemberhentian yang potensial dikembangkan, khususnya di Kulonprogo. “Untuk persiapan kereta api bandara, kami masih menentukan titik-titik mana yang akan dibangun rel dan itu pun masih menunggu pembangunan bandara,” kata Wiwik.
Pada kesempatan sebelumnya, Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Sulistyo Wimbo Hardjito meninjau lokasi calon bandara Kulonprogo. Peninjauan itu, untuk melihat kondisi lahan yang akan menjadi lokasi bandara. Pada pertemuan itu juga dibahas rencana pengembangan rel kereta api yang akan terhubung dengan bandara.
“Salah satu yng akan dikembangkan adanya jalur kereta api. Jalur kereta api sampai bandara tidak hanya satu jalur yang hanya diakses dari Yogyakarta, namun bisa diakses dari barat, seperti Purworejo hingga Purwokerto,” kata Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo.
Bandara telah menjadi target kerja dari Direktur Utama PT Angkasa Pura I yang baru saja menjabat. “Mereka juga akan melakukan tahapan-tahapan untuk proses bandara,” kata Hasto.
Kuntadi/ant
(ftr)