Kurang Diminati, Pendapatan PSIS Anjlok

Rabu, 01 Juli 2015 - 09:45 WIB
Kurang Diminati, Pendapatan PSIS Anjlok
Kurang Diminati, Pendapatan PSIS Anjlok
A A A
SEMARANG - Turnamen Polda Jateng Cup 2015 kurang diminati para pencinta sepak bola di Kota Semarang. Hingga pertandingan babak semifinal, animo masyarakat tidak sebesar ketika digelar kompetisi resmi Divisi Utama 2015.

Apalagi, dalam turnamen yang digelar untuk mengisi kekosongan akibat mati surinya sepak bola di Tanah Air, tidak diizinkan menggunakan pemain asing. Direktur Utama PT Mahes Jenar Semarang, perusahaan pengelola PSIS Semarang, Yoyok Sukawi berpendapat, minimnya animo masyarakat untuk datang ke Stadion Jatidiri lantaran tidak ada satu pemain asing pun yang turun dalam pertandingan.

“Tentu ini ada pengaruhnya. Apalagi, Ronald Fagundez tidak main, ini berpengaruh sekali. Tapi, mohon maaf, para peserta yang ikut turnamen rata-rata dihuni bukan pemain Indonesia Super League (ISL) sehingga kurang menarik,” ungkapnya, kemarin. Dari empat laga kandang yang sudah dijalani Mahesa Jenardi Semarang, pendapatan dari sektor tiket terbesar hanya didapat saat melawan Persijap Jepara (fase Grup A) dan semifinal kontra Persibas Banyumas.

“Itu pun tidak sampai Rp100 juta. Tapi, tetap kami syukuri. Yang penting masih bisa untuk membayar pemain dan operasional klub,” katanya. Dalam laga resmi Divisi Utama 2014, dalam setiap pertandingan ratarata PSIS Semarang mendapatkan pemasukan tiket Rp150 juta. Menurutnya, untuk mengantisipasi berkurangnya animo penonton, sebenarnya panitia pelaksana sudah menurunkan harga tiket.

Namun, upaya ini kurang begitu berhasil karena semua tribunetidak bisa penuh. Tidak hanya akibat minus pemain asing, karena turnamen ini bukan kompetisi resmi yang digulirkan PT Liga Indonesia, juga berpengaruh terhadap animo masyarakat untuk datang ke Jatidiri. Pasalnya, gengsinya tidak sama dengan laga resmi. Kendati belum Turnamen Polda Jateng belum rampung, tahun depan sudah diwacanakan akan gelar Gubernur Cup 2016. Eventtersebut lagi-lagi digulirkan untuk mengisi kekosongan kompetisi.

Turnamen bakal kembali digelar jika konflik antara Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi dan PSSI berakhir.

Arif purniawan
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7687 seconds (0.1#10.140)