P2TP2A Menduga Pembunuh Angeline Lebih Dua Orang
A
A
A
DENPASAR - Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A), Kota Denpasar menduga pelaku pembunuh terhadap Angeline lebih dari dua orang.
Juru bicara sekaligus pendamping P2TP2A, Siti Sapurah mengatakan pihaknya menyakini ada empat orang yang terlibat dalam pembunuhan Angeline.
"Saya menduga ada empat orang yang terlibat dalam kematian Angeline," terangnya, di Denpasar, Selasa (30/6/2015).
Sayangnya, wanita yang akrab disapa Ipung tersebut enggan menyebutkan siapa saja yang diperkirakan ikut andil dalam kematian Angeline.
Dia juga menduga, anak-anak dari Margareta yaitu Yvonne Caroline Megawe dan Christina kemungkinan bakal terseret dalam kasus yang menyebabkan adik angkatnya itu meninggal.
"Dari awal hilangnya Angeline ini mereka sudah berperan. Kalau polisi mau bekerja keras, pasti mereka juga akan terseret. Kita lihat awalnya Angeline hilang mereka memasang pengumuman Angeline hilang di media sosial, bahkan mereka juga mendatangkan LSM," jelasnya.
Ipung ini menambahkan, bahkan LSM tersebut berani memanggil Kapolda untuk ikut napak tilas pencarian Angeline.
"Dari awal ini semuanya sudah ada skenario. Mungkin pelakunya hanya satu orang, tapi orang yang terlibat dan merencanakan ini semua itu pasti ada. Tidak mungkin Margareta yang sudah tua itu melakukan ini sendirian," paparnya.
Dugaan Ipung, ada orang diluar Bali yang ikut terlibat dalam kematian Angline, pihaknya mengaku masih investigasi.
"Sepertinya begitu, ada keluarga Margareta diluar Bali yang turut andil. Ini tidak mungkin terjadi kalau tidak ada sesuatu yang terjadi di dalam keluarga itu," pungkasnya.
Kepada aparat Polda Bali dan Polresta Denpasar, Ipung berharap agar bisa mendalami kasus ini lebih dalam lagi.
Juru bicara sekaligus pendamping P2TP2A, Siti Sapurah mengatakan pihaknya menyakini ada empat orang yang terlibat dalam pembunuhan Angeline.
"Saya menduga ada empat orang yang terlibat dalam kematian Angeline," terangnya, di Denpasar, Selasa (30/6/2015).
Sayangnya, wanita yang akrab disapa Ipung tersebut enggan menyebutkan siapa saja yang diperkirakan ikut andil dalam kematian Angeline.
Dia juga menduga, anak-anak dari Margareta yaitu Yvonne Caroline Megawe dan Christina kemungkinan bakal terseret dalam kasus yang menyebabkan adik angkatnya itu meninggal.
"Dari awal hilangnya Angeline ini mereka sudah berperan. Kalau polisi mau bekerja keras, pasti mereka juga akan terseret. Kita lihat awalnya Angeline hilang mereka memasang pengumuman Angeline hilang di media sosial, bahkan mereka juga mendatangkan LSM," jelasnya.
Ipung ini menambahkan, bahkan LSM tersebut berani memanggil Kapolda untuk ikut napak tilas pencarian Angeline.
"Dari awal ini semuanya sudah ada skenario. Mungkin pelakunya hanya satu orang, tapi orang yang terlibat dan merencanakan ini semua itu pasti ada. Tidak mungkin Margareta yang sudah tua itu melakukan ini sendirian," paparnya.
Dugaan Ipung, ada orang diluar Bali yang ikut terlibat dalam kematian Angline, pihaknya mengaku masih investigasi.
"Sepertinya begitu, ada keluarga Margareta diluar Bali yang turut andil. Ini tidak mungkin terjadi kalau tidak ada sesuatu yang terjadi di dalam keluarga itu," pungkasnya.
Kepada aparat Polda Bali dan Polresta Denpasar, Ipung berharap agar bisa mendalami kasus ini lebih dalam lagi.
(nag)