Awas! Gunung Semeru Erupsi Setinggi 1.000 Meter di Atas Puncak
loading...
A
A
A
LUMAJANG - Gunung Semeru yang berada di Lumajang dan Malang, Jawa Timur erupsi pagi ini, Minggu (5/5/2024), pukul 08.50 WIB. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan tinggi kolom letusan 1.000 meter (1 km) di atas puncak.
Gunung tertinggi di Pulau Jawa ini masih berstatus Siaga atau Level III.
“Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Minggu, 5 Mei 2024, pukul 08.50 WIB. Tinggi kolom letusan teramati sekitar 1.000 m di atas puncak (sekitar 4.676 m di atas permukaan laut),” kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Mukdas Sofian.
Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah utara dan timur laut. Saat laporan ini dibuat, erupsi masih berlangsung.
Lebih lanjut, Mukdas mengingatkan masyarakat agar tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).
Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
“Tidak beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah atau puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar),” katanya.
Selain itu, masyarakat juga diminta untuk mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru.
“Terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan,” imbaunya.
Gunung tertinggi di Pulau Jawa ini masih berstatus Siaga atau Level III.
“Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Minggu, 5 Mei 2024, pukul 08.50 WIB. Tinggi kolom letusan teramati sekitar 1.000 m di atas puncak (sekitar 4.676 m di atas permukaan laut),” kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Mukdas Sofian.
Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah utara dan timur laut. Saat laporan ini dibuat, erupsi masih berlangsung.
Lebih lanjut, Mukdas mengingatkan masyarakat agar tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).
Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
“Tidak beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah atau puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar),” katanya.
Selain itu, masyarakat juga diminta untuk mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru.
“Terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan,” imbaunya.
(shf)