Erupsi Sinabung Tak Akan Berhenti dalam Waktu Dekat
A
A
A
KARO - Erupsi Gunung Api Sinabung tidak akan berhenti dalam waktu dekat dan berdasarkan data–data pemantauan gunung api teraktif di Provinsi Sumatera – Utara (Sumut) itu tidak tampak akan ada letusan yang besar.
Hal itu dikatakan Kepala Badan Geologi, Surono kepada sejumlah wartawan di Pos PGA Sinabung, Gang Kayu Bakar, Jalan Kiras Bangun, Desa Ndokum Siroga, Kecamatan Simpang Empat, Karo, Minggu (28/6/2015).
Surono menyatakan, erupsi Gunung Api Sinabung bukan suatu karakterisitik erupsi yang besar. Melainkan menggunakan tipe erupsi Gunung Merapi yang membentuk kubah lava.
Kemudian kubah lava gugur dan diikuti awan panas guguran, dan awan panas di Gunung Sinabung belum pernah mencapai 5 kilometer (km).
Menurut Surono, yang menjadi masalah adalah karena Gunung Sinabung lama tidak meletus, dimana terakhir diperkirakan tahun 800an.
Kemudian baru meletus tahun 2010. Berhenti sebentar dan pada akhir tahun 2013 meletus lagi dan sampai sekarang belum berhenti.
Yang menjadi masalah, kata dia, penduduknya terlalu dekat karena gunung ini lama tidak meletus. Namun begitu meletus, timpal dia, dalam radius 3 km sudah ada desa.
Rekomendasi masih sama sektor Selatan Tenggara tidak boleh masuk radius 7 kilometer. Kemudian sektor Timur 6 kilometer adalah daerah yang rawan. Sampai sekarang jangkauan awan panas belum sampe 7 km.
Walaupun begitu, Surono berharap tidak ada pelanggaran–pelanggaran masyarakat yang masuk dengan sembarang. Karena, timpal dia, awan panas memiliki kecepatan 200 – 300 km per jam dengan temperatur 600 derajat lebih.
"Yang perlu digaris bawahi kemungkinan letusan besar Gunung Api Sinabung, dari data – data pemantauan sependek, sedang kalo ilmu pengetahuan saya tidak tampak Sinabung akan meletus besar. Juga kecil kemungkinan Sinabung berhenti meletus dalam waktu dekat. Kecuali ada perubahan data itu bisa saja terjadi. Kita pantau Sinabung 24 jam sehari dan melaporkan 6 jam sekali,insyaalah tidak ada yang terlewat,” papar Surono.
Aktivitas vulkanologi Gunung Api Sinabung berdasarkan informasi yang dihimpun dari Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Sinabung, PVMBG, Desa Ndokum Siroga, Kecamatan Simpang Empat, Karo, hingga Minggu (28/6/2015) telah terjadi 10 kali awan panas guguran dengan jarak luncur 2 – 3,5 kilometer ke sektor Tenggara Timur.
Adapun ketinggian kolom debu mencapai 3 kilometer dan bergerak ke Timur – Tenggara seiring dengan arah pergerakan angin.
Hal itu dikatakan Kepala Badan Geologi, Surono kepada sejumlah wartawan di Pos PGA Sinabung, Gang Kayu Bakar, Jalan Kiras Bangun, Desa Ndokum Siroga, Kecamatan Simpang Empat, Karo, Minggu (28/6/2015).
Surono menyatakan, erupsi Gunung Api Sinabung bukan suatu karakterisitik erupsi yang besar. Melainkan menggunakan tipe erupsi Gunung Merapi yang membentuk kubah lava.
Kemudian kubah lava gugur dan diikuti awan panas guguran, dan awan panas di Gunung Sinabung belum pernah mencapai 5 kilometer (km).
Menurut Surono, yang menjadi masalah adalah karena Gunung Sinabung lama tidak meletus, dimana terakhir diperkirakan tahun 800an.
Kemudian baru meletus tahun 2010. Berhenti sebentar dan pada akhir tahun 2013 meletus lagi dan sampai sekarang belum berhenti.
Yang menjadi masalah, kata dia, penduduknya terlalu dekat karena gunung ini lama tidak meletus. Namun begitu meletus, timpal dia, dalam radius 3 km sudah ada desa.
Rekomendasi masih sama sektor Selatan Tenggara tidak boleh masuk radius 7 kilometer. Kemudian sektor Timur 6 kilometer adalah daerah yang rawan. Sampai sekarang jangkauan awan panas belum sampe 7 km.
Walaupun begitu, Surono berharap tidak ada pelanggaran–pelanggaran masyarakat yang masuk dengan sembarang. Karena, timpal dia, awan panas memiliki kecepatan 200 – 300 km per jam dengan temperatur 600 derajat lebih.
"Yang perlu digaris bawahi kemungkinan letusan besar Gunung Api Sinabung, dari data – data pemantauan sependek, sedang kalo ilmu pengetahuan saya tidak tampak Sinabung akan meletus besar. Juga kecil kemungkinan Sinabung berhenti meletus dalam waktu dekat. Kecuali ada perubahan data itu bisa saja terjadi. Kita pantau Sinabung 24 jam sehari dan melaporkan 6 jam sekali,insyaalah tidak ada yang terlewat,” papar Surono.
Aktivitas vulkanologi Gunung Api Sinabung berdasarkan informasi yang dihimpun dari Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Sinabung, PVMBG, Desa Ndokum Siroga, Kecamatan Simpang Empat, Karo, hingga Minggu (28/6/2015) telah terjadi 10 kali awan panas guguran dengan jarak luncur 2 – 3,5 kilometer ke sektor Tenggara Timur.
Adapun ketinggian kolom debu mencapai 3 kilometer dan bergerak ke Timur – Tenggara seiring dengan arah pergerakan angin.
(sms)