Ludah Kelelawar Kandung Bakteri Perusak Sel Darah Merah

Jum'at, 26 Juni 2015 - 09:32 WIB
Ludah Kelelawar Kandung Bakteri Perusak Sel Darah Merah
Ludah Kelelawar Kandung Bakteri Perusak Sel Darah Merah
A A A
YOGYAKARTA - Kelelawar, siapa yang tidak mengenali hewan malam yang sangat suka dengan buah-buahan tersebut.

Meski sudah diketahui sebagai hewan zoonosis atau pembawa penyakit, masih banyak orang yang memanfaatkan kelelawar. Ada yang menjadikan kehadiran kelelawar sebagai penanda bahwa banyak buah yang masak di kebun terutama di daerah pedesaan. Bahkan ada yang tidak segansegan untuk mengonsumsi kelelawar untuk obat yang diklaim merupakan resep turun-temurun.

Namun dari penelitian yang dilakukan mahasiswa FMIPA UNY, dipastikan bahwa kelelawar merupakan hewan pembawa penyakit atau reservoir. Hanya dari air ludah atau saliva kelelawar jenis Megachiroptera dan Microchiroptera yang hidup di kawasan karst Menoreh, Kulonprogo, toksisitas dari hewan tersebut termasuk cukup tinggi.

Bahkan untuk jenis Microchiroptera tercatat memiliki tingkat racun atau toksisitas yang tinggi. "Dengan nilai toksisitas isolat pada microchiroptera sebesar 86,4%, kelelawar dari kelompok Microchiroptera memiliki nilai toksisitas tinggi pada saliva kelelawar di kawasan karst menoreh," kata Koordinator Penelitian Kelelawar Mahasiswa FMIPA UNY Andi Joko Purnomo, kemarin.

Bersama dengan tiga orang temannya, Dixy Dhyanti Prillyaning Saraswati, Cici Nurmaidha Tanjung, dan Muhammad Fajar Fathu Rahman, Andi meneliti air ludah kelelawar. Penelitian dilakukan dengan metode isolasi bakteri adalah dan identifikasi bakteri dari sampel saliva kelelawar. Dari riset tersebut ditemukan 93 isolat bakteri dari kedua jenis kelelawar.

Ditinjau dari karakter morfologi dan fisiologis bakteri yang teridentifikasi adanya lima genus bakteri. "Jenisnya Sterptobacillus, Streptococcus, Staphylococcus, Shigella, dan Bacillus," kata Andi. Penelitian lebih mendalam yang dilakukan terhadap sampel jenis Miniopterus dan Cynopterus dengan metode =- hemolisis dari kelelawar Microchiroptera ditemukan sebanyak 36 isolat bakteri.

Dengan metode tersebut menunjukkan bahwa bakteri yang terkandung dalam air ludah kelelawar memiliki kemampuan untuk merusak sel darah merah manusia. Dari temuan tersebut, bisa dipastikan bahwa sifat reservoir dari kelelawar tidak dapat disangkal lagi.

Dari air ludahnya saja ditemukan bakteri yang mampu merusak sel darah merah yang merupakan salah satu organ cukup vital bagi kehidupan manusia.

Maha Deva
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7235 seconds (0.1#10.140)