Kebakaran di Makassar, Jenazah Ibu dan Anak Ditemukan Berpelukan

Rabu, 24 Juni 2015 - 14:45 WIB
Kebakaran di Makassar, Jenazah Ibu dan Anak Ditemukan Berpelukan
Kebakaran di Makassar, Jenazah Ibu dan Anak Ditemukan Berpelukan
A A A
MAKASSAR - Kebakaran yang terjadi di Makassar dan menewaskan satu keluarga di Pampang 1, Kecamatan Panakukkang, Makassar, menyimpan kisah sedih. Dua korban tewas, yakni Risma (30) dan putranya Rizky (11), ditemukan dalam kondisi berpelukan.

Kedua jenazah itu, berada di bagian ruang pintu keluar rumahnya. Kedua jasad inilah yang pertama kali ditemukan oleh warga setempat saat api mulai padam, sekira pukul 03.00 Wita, Rabu 24 Juni 2015.

Kedua jasad yang sudah gosong ini kemudian dibawa ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara, Makassar, untuk diautopsi. Diduga, kedua ibu dan anak ini berusaha menyelamatkan diri melalui pintu depan, namun gagal karena api yang membesar.

Warga menemukan tiga jenazah lainnya, yakni Resky (12), Ramadhan (13), dan Suci (6), di teras rumah. Ketiga jasad ini juga tak jauh dari penemuan yang pertama. Terakhir, jasad Daeng Ratna (70) di kamar miliknya, dekat dapur.

Salah satu warga Abdul Pamat mengatakan, rumah panggung yang terbakar memiliki beberapa kamar di atas. Sedang di lantai bawah digunakan sebagai dapur tempat memasak. Saat api terbakar, sejumlah warga teriak dan meminta tolong.

"Warga membantu memadamkan api seadanya, tidak lama petugas kebakaran tiba," ujarnya, kepada wartawan, Rabu (24/6/2015).

Disebutkan warga, bahwa saat pemadaman itu sempat terkendala lantaran lokasi kebakaran berada jauh di badan jalan aspal, dan hanya dibantu dengan selang panjang.

Mengenai aktivitas korban Daeng Ratna (70), dikenal baik dengan berprofesi sebagai guru mengaji bagi anak-anak warga sekitarnya yang sudah mencapai 30 anak mengaji.

Sementara Risma yang diduga tulang punggung hidup bagi keluarganya, aktivitas sehari-harinya sebagai penjual kue dan suaminya yang lolos dari api maut sebagai buruh harian.

Sementara itu, korban pemilik rumah, Jamaluddin mengatakan, jika dirinya juga berada di dalam rumah saat api terbakar. Namun, karena api sudah membesar tidak bisa menyelamatkan anggota keluarganya yang terlelap tidur.

"Saya lewat dinding rumah keluar. Saya tidak bisa berbuat apa apa," ujar Unding, panggilan akrabnya yang masih syok kehilangan anggota keluarganya.

Tragedi yang memakan korban jiwa ini mendapat perhatian serius dari sejumlah pejabat seperti Wakil Wali Kota Makassar Syamsu Rizal, pemerintah kecamatan, dan Kelurahan dengan mendirikan posko kesehatan dipusatkan di SD Inpres Pampang 1.

Pascakebakaran itu, lokasi rumah hangus rata dengan tanah masih dipadati warga luar kelurahan Pampang yang ingin melihat langsung kebakaran tersebut. Di samping itu, Tim Laboratorium dan Forensik (Labfor) yang melakukan olah TKP.

Terpisah, Kapolsek Panakukang Kompol Woro Susilo mengatakan, bahwa penyelidikan sudah ditangani labfor untuk memastikan awal titik sumber api. Sementara jenazah keenam korban sudah dikremasi di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara dan dikuburkan di Kabupaten Maros.

"Kebakaran itu juga menghanguskan dua unit motor. Dugaan penyelidikan berdasarkan laporan masyarakat, yakni ada listrik korslet dan ada juga kompor meledak," pungkasnya.

Baca juga:
Kebakaran di Makassar, Enam Tewas Terpanggang
Kebakaran di Makassar, Polisi Pasang Police Line
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6209 seconds (0.1#10.140)