Kelompok Bersajam Serang Warga
A
A
A
SUMEDANG - Sekelompok pemuda bersenjata tajam (sajam) menyerang warga Dusun Gelewing, Desa Sirnamulya, Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang, Minggu (21/6) malam.
Penyerangan terjadi disaat warga hendak salat tarawih di Masjid Al Hidayah di dusun tersebut. “Sesaat sebelum azan isya, ada lima motor mendekat kehalaman masjid, membuat bising dan gaduh di depan Masjid, bahkan, menurut keterangan warga, di antara mereka ada yang me ngacung-acungkan senjata tajam,” ujar Pimpinan Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin Us taz Ahmad Syarif Hidayat di lo kasi kejadian kepada KORAN SINDO.
Pascaperistiwa itu, kata dia, para lelaki yang ada di dalam masjid langsung berhamburan keluar mengejar para pemuda ber motor tersebut. “Mereka (pe muda bermotor) langsung kabur dikejar warga. Tapi, dengan kejadian itu kami jadi resah dan akhirnya, setelah warga berembuk, hari ini kami tidak melangsungkan salat tarawih dengan tujuan untuk berjaga - jaga sebagai antisipasi adanya serangan susulan,” tuturnya.
Penyerangan tersebut, kata dia, ditengarai buntut kejadian pemukulan terhadap Vian Alfian sah, 17, pelajar asal dusun ter sebut oleh sekelompok pe - mu da asal Dusun Sabagi, Desa Ci herang, Kecamatan Sumedang Selatan. “Anehnya, anak ka mi di sini yang dianiaya justru ma lah kampung kami yang diserang. Menurut informasi, para pemuda yang melakukan pe - nge royokan itu tidak terima karena korban melapor ke polisi,” tuturnya.
Kejadian pemukulan sen di ri, lanjut dia, terjadi di Dusun Sabagi, Desa Ciherang pada Sab tu (13/6) lalu, dan keluarga korban, Vian, langsung me la por kan insiden pemukulan ter se but ke Polsek Sumedang Se lat an. “Kejadian pemukulan itu ter jadi seminggu lalu, kami kira per soalannya sudah selesai oleh pi hak kepolisian, tapi tahunya pa ra pelaku pemukulan malah da tang menyerang kampung kami,” sesalnya.
Dia beserta warga lain berharap agar para pelaku segera ditangkap mengingat ke ha diran - nya sangat meresahkan. “Kehadiran mereka mengganggu akti vitas beribadah kami di bulan Ram adan. Pihak kepolisian harus segera mengamankan para pe laku, agar tidak lagi berbuat rusuh dan gaduh,” pintanya. Sementara itu, korban Vian Alfiansyah mengaku, pada Sabtu (13/6) itu, saat dia berkun jung ke Dusun Sabagi tiba - tiba dirinya dikeroyok sekelompok pemuda dusun tersebut.
“Gak tahu kenapa, saat itu waktu saya main ke Dusun Sabagi, ti ba tiba saya dikeroyok. Saya terluka di bagian kepala, lalu keluarga saya membawa saya ke rumah sakit, bahkan di visum, kemudian keluarga saya langsung melapor ke polisi,” akunya.
Dia mengaku tak habis pikir menjadi korban pengeroyokan, padahal salah seorang pelaku yang mengeroyok dikenalnya kerap main ke dusunnya. “Saya tahu salah seorang yang me ngeroyok saya, namanya Fajar alias Ajay, dia juga yang dilaporkan. Saya juga heran kenapa dia me nyerang kampung kami, pa dahal saya yang jadi korban,” tuturnya. Pantauan KORAN SINDOdi lokasi, hingga Minggu (21/6) pu kul 22.30 WIB suasana masih men cekam, untuk me nganti sipasi serangan susulan warga ber jaga jaga dengan membawa senjata tajam.
Sementara di lokasi anggota kepolisian dari Polsek Sumedang Utara pun turut ber jaga dan mencoba menenang kan warga. “Warga semua tenang, silakan pulang ke rumah masing masing, biar kami yang tangani dan selesaikan, tidak akan ada serangan susulan, dan warga diimbau tidak melakukan aksi balasan. Biar pihak kepolisian yang menangani,” ujar anggota polisi me nenangkan situasi men ce kam di tengah warga.
Aam aminullah
Penyerangan terjadi disaat warga hendak salat tarawih di Masjid Al Hidayah di dusun tersebut. “Sesaat sebelum azan isya, ada lima motor mendekat kehalaman masjid, membuat bising dan gaduh di depan Masjid, bahkan, menurut keterangan warga, di antara mereka ada yang me ngacung-acungkan senjata tajam,” ujar Pimpinan Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin Us taz Ahmad Syarif Hidayat di lo kasi kejadian kepada KORAN SINDO.
Pascaperistiwa itu, kata dia, para lelaki yang ada di dalam masjid langsung berhamburan keluar mengejar para pemuda ber motor tersebut. “Mereka (pe muda bermotor) langsung kabur dikejar warga. Tapi, dengan kejadian itu kami jadi resah dan akhirnya, setelah warga berembuk, hari ini kami tidak melangsungkan salat tarawih dengan tujuan untuk berjaga - jaga sebagai antisipasi adanya serangan susulan,” tuturnya.
Penyerangan tersebut, kata dia, ditengarai buntut kejadian pemukulan terhadap Vian Alfian sah, 17, pelajar asal dusun ter sebut oleh sekelompok pe - mu da asal Dusun Sabagi, Desa Ci herang, Kecamatan Sumedang Selatan. “Anehnya, anak ka mi di sini yang dianiaya justru ma lah kampung kami yang diserang. Menurut informasi, para pemuda yang melakukan pe - nge royokan itu tidak terima karena korban melapor ke polisi,” tuturnya.
Kejadian pemukulan sen di ri, lanjut dia, terjadi di Dusun Sabagi, Desa Ciherang pada Sab tu (13/6) lalu, dan keluarga korban, Vian, langsung me la por kan insiden pemukulan ter se but ke Polsek Sumedang Se lat an. “Kejadian pemukulan itu ter jadi seminggu lalu, kami kira per soalannya sudah selesai oleh pi hak kepolisian, tapi tahunya pa ra pelaku pemukulan malah da tang menyerang kampung kami,” sesalnya.
Dia beserta warga lain berharap agar para pelaku segera ditangkap mengingat ke ha diran - nya sangat meresahkan. “Kehadiran mereka mengganggu akti vitas beribadah kami di bulan Ram adan. Pihak kepolisian harus segera mengamankan para pe laku, agar tidak lagi berbuat rusuh dan gaduh,” pintanya. Sementara itu, korban Vian Alfiansyah mengaku, pada Sabtu (13/6) itu, saat dia berkun jung ke Dusun Sabagi tiba - tiba dirinya dikeroyok sekelompok pemuda dusun tersebut.
“Gak tahu kenapa, saat itu waktu saya main ke Dusun Sabagi, ti ba tiba saya dikeroyok. Saya terluka di bagian kepala, lalu keluarga saya membawa saya ke rumah sakit, bahkan di visum, kemudian keluarga saya langsung melapor ke polisi,” akunya.
Dia mengaku tak habis pikir menjadi korban pengeroyokan, padahal salah seorang pelaku yang mengeroyok dikenalnya kerap main ke dusunnya. “Saya tahu salah seorang yang me ngeroyok saya, namanya Fajar alias Ajay, dia juga yang dilaporkan. Saya juga heran kenapa dia me nyerang kampung kami, pa dahal saya yang jadi korban,” tuturnya. Pantauan KORAN SINDOdi lokasi, hingga Minggu (21/6) pu kul 22.30 WIB suasana masih men cekam, untuk me nganti sipasi serangan susulan warga ber jaga jaga dengan membawa senjata tajam.
Sementara di lokasi anggota kepolisian dari Polsek Sumedang Utara pun turut ber jaga dan mencoba menenang kan warga. “Warga semua tenang, silakan pulang ke rumah masing masing, biar kami yang tangani dan selesaikan, tidak akan ada serangan susulan, dan warga diimbau tidak melakukan aksi balasan. Biar pihak kepolisian yang menangani,” ujar anggota polisi me nenangkan situasi men ce kam di tengah warga.
Aam aminullah
(ars)