Menu Berjejer Sepanjang 300 M di Jalan Pasar Playen

Senin, 22 Juni 2015 - 10:43 WIB
Menu Berjejer Sepanjang...
Menu Berjejer Sepanjang 300 M di Jalan Pasar Playen
A A A
Bingung mau cari tempat berbuka puasa? Mau sesuatu yang berbeda? Cobalah Anda menyambangi kompleks Pasar Playen. Lokasi ini merupakan salah satu pusat kuliner setelah Kota Wonosari.

Setiap sore, deretan pedagang makanan menyajikan berbagai menu untuk berbuka puasa, bahkan bekal hingga makan sahur. Aneka makanan tersaji dalam deretan panjang jalan sejauh 300 meter itu. Mulai dari kolak, es kepala muda, es pisang ijo, es buah, bakso, bakmi jawa, hingga menu berat khas lesehan, seperti ayam goreng dan pecel lele tersaji di lokasi itu. Wajar saat menjelang buka puasa jalan yang berada di depan Kantor Kecamatan Playen ini sangat ramai.

Bahkan, sering terjadi kemacetan menjelang waktu berbuka puasa. Ratusan warga tumpah ruah di jalan ini untuk memilih menu berbuka bagi keluarganya. Bagi pekerja, mereka menyempatkan diri sepulang dari kantor mampir membeli “oleh-oleh” untuk keluarga di rumah. “Kami memang hanya berjualan selama Ramadan, saya jual es buah khas Madura,” kata Rodhiyah, salah satu penjual es buah yang membuka usahanya di sini. Aneka gorengan juga menjadi menu pilihan berbuka yang disediakan para “chef” di jalanan ini.

Tidak heran makanan kerakyatan tersebut selalu diserbu warga setiap pukul 17.00-19.00 WIB. Kebanyakan warga memilih gorengan lantaran bisa digunakan untuk keluarga besar dan kegiatan lain, seperti makanan setelah acara tadarusan Alquran. Bagi anda yang menyukai ayam kampung, di kompleks Pasar Playen ini juga tersedia beberapa lesehan keluarga. Seperti Lesehan Among Raos yang menjadi lesehan pertama di jalan ini. Mereka menyajikan ayam kampung khas tanpa penyedap rasa.

Semua tersaji dibalut sambal goreng tomat atau sambal korek yang menggugah selera Anda. Terlebih lagi dipadu teh poci khas Among Raos dengan gula batu, yang bisa membuat keluarga Anda betah menikmati sajian berbuka dan bersantai sejenak di sini.

“Biasanya setelah mereka makan di sini, masih membungkus untuk menu makan sahur. Hal membedakan ayam goreng kami adalah ayam tanpa mecin atau penyedap. Jadi merupakan menu sehat untuk keluarga,” kata Anik, pemilik lesehan itu.

Suharjono
Gunungkidul
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1065 seconds (0.1#10.140)