Kota Semarang Dibanjiri Pengemis

Senin, 22 Juni 2015 - 10:21 WIB
Kota Semarang Dibanjiri Pengemis
Kota Semarang Dibanjiri Pengemis
A A A
SEMARANG - Memasuki pekan pertama Ramadan pengemis musiman yang berasal dari berbagai daerah mulai memenuhi Kota Semarang.

Mereka mengadu nasib menjadi seorang pengemis dan meminta- minta di berbagai lokasi seperti traffic light dan masjidmasjid di Kota Semarang. Pantauan KORAN SINDO , di berbagai traffic light jalan protokol, pengemis musiman tersebut mulai memadati jalanan. Dengan pakaian compangcamping, mereka menghampiri kendaraan satu per satu untuk meminta sedekah.

Tak hanya itu, pengemis juga sering terlihat di pelataran masjid- masjid di Kota Semarang. Seperti Masjid Baiturrahman kawasan Simpanglima, Masjid Agung Kauman Semarang, Masjid Agung Jawa Tengah, dan masjid-masjid kecil lainnya Mereka meminta uang dari jamaah yang selesai melaksanakan salat berjamaah.

Selain mendapatkan uang, terkadang ada jamaah yang memberikan mereka makanan berupa nasi bungkus untuk berbuka puasa. “Setiap Ramadan saya selalu datang ke Semarang untuk mengemis. Sudah lebih dari lima tahun saya mengemis di Kota Semarang setiap bulan puasa,” kata Sutinah, 42, salah satu pengemis asal Grobogan yang sedang mengemis di Jalan Gajah Mada, kemarin.

Sutinah tak sendiri. Setiap Ramadan banyak teman sekampungnya yang ikut berdatangan ke Kota Semarang. Sebab penghasilan dari mengemis di Kota Semarang menggiurkan selama Bulan Suci itu. “Penghasilannya lumayan, dalam sehari rata-rata saya dapat Rp50.000. Bahkan biasanya di hari-hari tertentu seperti Jumat, penghasilan saya bisa naik dua kali lipat,” ungkapnya.

Banyaknya pengemis musiman dari luar Semarang tersebut meresahkan masyarakat. Mereka yang merasa terganggu dengan keberadaan para pengemis tersebut meminta Pemerintah Kota Semarang melakukan tindakan tegas. “Kadang ada pengemis yang nekat mengejar dan memaksa kalau tidak diberi uang. Terus kalau sudah diberi, teman-temannya yang lain terus menggeruduk dan meminta. Ini mengganggu sekali, saya harap Pemkot Semarang melakukan penertiban,” kata Sudir, 32, warga Candisari, Semarang.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Semarang Endro PM saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya sudah rutin melakukan razia untuk mengatasi pengemis di Kota Semarang. Namun menurutnya, razia itu tidak efektif karena lokasi penampungan pengemis yang berhasil ditangkap belum tersedia.

“Selama ini, kalau sudah ditangkap kami titipkan ke panti rehabilitasi sosial. Tapi biasanya mereka hanya tiga hari kemudian dilepaskan kembali. Kalau kami berharap regulasinya ditambah, mereka ditampung selama satu bulan sehingga tidak kembali beraksi di jalanan,” kata dia.

Memang untuk menampung para pengemis dalam waktu yang lama, Pemkot Semarang kesulitan karena keterbatasan tempat rehabilitasi. Namun nantinya, saat panti rehabilitasi baru selesai dibangun, maka hal itu dapat diterapkan.

“Saat ini Pemkot Semarang sedang membangun panti rehabilitasi sosial baru di Kelurahan Rowosari Kecamatan Tembalang. Diharapkan dengan adanya panti baru itu, maka daya tampung terhadap pengemis yang berhasilkamitangkapakandapat terpenuhi,” katanya.

Andika prabowo
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6787 seconds (0.1#10.140)
pixels