Pedagang Kuasai Trotoar

Selasa, 16 Juni 2015 - 09:04 WIB
Pedagang Kuasai Trotoar
Pedagang Kuasai Trotoar
A A A
MEDAN - Keberadaan trotoar sejatinya ruang yang dikhususkan bagi pejalan kaki. Namun, berbeda dengan trotoar di Jalan Kapten Muslim, khususnya di kawasan Millenium Plaza, yang justru dikuasai para pedagang kaki lima (PKL).

Pengamatan KORAN SINDO MEDAN , Senin (15/6), trotoar di Jalan Kapten Muslim, kawasan Millenium Plaza, dipenuhi PKL.

Mulai dari pedagang makanan, minuman, pulsa, aksesori, dan lainnya. Lalu, ada yang mendirikan tenda, dan ada juga memarkirkan mobilnya sebagai lapak usaha. Selain itu, traffic cone atau kerucut jalan diletakkan di badan jalan untuk mengatur arus kendaraan dari Millenium Plaza, sehingga badan jalan mengalami penyempitan.

“Kondisi ini sudah berlangsung sejak setahun lebih, dan dibiarkan begitu saja. Bahkan, badan jalan yang seharusnya fasilitas umum, digunakan kendaraan yang diletakkan itu (traffic cone ) oleh pihak Millenium Plaza. Macam sudah jalan milik Millenium Plaza,” kata Dinal, 24, warga Medan Helvetia kepada KORAN SINDO MEDAN , Senin (15/6). Menurutnya, pejalan kaki selaku berada pada posisi yang lemah.

Apabila mereka bercampur dengan kendaraan, tentu memperlambat arus lalu lintas. Sudah seharusnya mengembalikan kembali fungsi trotoar agar lalu lintas di kawasan tersebut tidak terganggu. Dikhawatirkanjikakondisiini terus dibiarkan, akan menyebabkan PKL semakin menjamur karena mereka merasa nyaman berjualandisana.

“ Berjualansamasekali tidak dilarang, tapi jangan sampai mengganggu hak orang lain. Mungkin sudah jelas aturannya larangan berjualan di trotoardanbadanjalan,” katanya. Hal yang sama diungkapkan Rusli, 33, warga Medan Sunggal. Warga yang kerap melintas di Jalan Kapten Muslim ini mengatakan, keberadaan PKL tersebut sudah ada dari beberapa tahun yang lalu. Meskipun sudah lama dan melanggar aturan, tapi belum ada tindakan yang dilakukan Pemko Medan.

Terpisah, Camat Medan Helvetia, Edi Mulia Matondang, berjanji segera mengecek kondisi PKL di kawasan tersebut. “Kami akan mencari informasi dan komunikasi dengan mereka (PKL). Selama ini paling mereka hanya dikutip biaya kebersihan saja,” katanya.

Irwan siregar
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0880 seconds (0.1#10.140)