Doakan Auliyah Palembang dan Menjaga Tradisi

Senin, 15 Juni 2015 - 09:01 WIB
Doakan Auliyah Palembang...
Doakan Auliyah Palembang dan Menjaga Tradisi
A A A
Ribuan umat muslim Palembang Darussalam berkumpul serta berarak-arakan dengan semangat tabuhan marawis. Sedari subuh kemarin, umat mus lim laki-laki dengan busana gamis sudah memusatkan diri di perkampungan Alawiyin Sungai Bayas.

Kesemua itu, sebagai pertanda pun cak ziarah kepada auliyah imam-imam besar Palembang yang dikenal sebagai ziarah kubro dan haul Palembang Darussalam, dimulai. Syair salawat berkuman dang diiringi tabuhan kasidah sejak pu kul 08.30 WIB. Umat muslim yang juga banyak berasal dari luar negeri ini mengawali arak-arakan menuju kawasan Ma kam Al Habib Pangeran Syarif Ali bin Syeikh Abubakar.

Di kompleks pemakaman di Kelu rahan 5 Ilir Boom Baru, juga dimakamkan keluarga besarnya, di antaranya Pa nge ran Syarif Ali, yang merupalan iparnya. Kedua auliyah ini dikenal menyebarkan agama Islam hing ga ke pelosok terpencil Su - ngai Musi, mulai dari daerah Pe gayut, Pemulutan, Muara Ba tun, Lingkis, Ulak Temago, hing ga Suko Darmo.

“Sejak pagi puncak ziarah kubro dilaksanakan. Di Pa lembang banyak para auliyah karena itu pelaksanaan ziarah di laku kan t iga hari berturut-turut dengan mendatangi makam yang berbeda,” terang sekretaris panitia ziarah kubro dan haul Palembang Darussalam ustaz Abu Bakar Rafiq, kemarin. Biasanya peziarah mela ku - kan salam ziarah, muktasor ser ta doa dan kasidah sofat li.

Se telah selesai, para jamaah yang juga melengkapi arak-arakan dengan umbul-umbul kalimat tauhid menyusuri jalan me nu ju kawasan Kawah Tengkurep. Di kawasan pemakaman yang terletak di Kelurahan 3 Ilir Boom Baru yang di bangun oleh Sultan Mahmud Badaruddin I, dimakamkan ba - nyak imam ku bur, yakni para penasihat aga ma kesultanan. Makam imam kubur juga berdampingan dengan makam Sultan Mahmud Badaruddin I.

Sejumlah imam kubur yang dimakamkan, di antaranya Al Arif Billah Al Habib Abdullah bin Idrus Al Idrus, Al Arif Billah Al Habib Abdurarahman bin Husin Al Idrus. Al Arif Billan Al Habib Muhammad bin Ali Al Haddad, atau dikenal Datuk Murni. “Yang melaksanakan ziarah kubro ini hampir seluruh ke turu nan, anak dan cucu para habib dan para ulama. Itu kenapa, setiap jelang Ramadan banyak keturunan yang ingin berziarah. Dahulunya, ziarah dila kukan sendiri-sendiri. Baru tahun 20 03 ditertibkan dengan pe lak sanaan ziarah kubro dan haul,” ungkap ustaz Abu.

Di pemakaman Kawah Teng kurep juga terdapat rumah milik Hubabah Sidah bin Abdulla bin Agil Al Madihij. Beliau mer upakan ulama yang konon kabar nya pernah bertemu Nabi Mu ham mad SAW. Karena itu, war ga dan keturunan terus mer a wat rumah tersebut hingga kini. Selanjutnya, sekitar pukul 11.00 WIB, umat muslim lakilaki dari berbagai lintas usia ini menuju pusat pemakaman di Kambang Koci. Meski terletak di halaman parkir pelabuhan peti kemas milik Pelido II, kawasan ini mampu menampung ribuan umat yang ingin berziarah.

Selain mendoakan, juga didengarkan ceramah agama dari imam besar dari luar Kota Palembang. Lokasi halaman pelabuhan yang cukup berde katan dengan pemakaman Kawah Tengkurep, membuat jamaah mudah menjangkaunya meski harus menyusuri lokasi sepanjang jejeran peti kemas. “Di halaman itu juga digelar salat zuhur berjamaah. Sete - lah nya, umat makan bersama ala masyarakat habaib yang me nyajikan nasi minyak dimakan oleh empat orang dalam satu nampan secara bersamaan,” ujarnya.

Ustaz Abu mengatakan, tahun ini tamu dari luar Pa lem - bang semakin banyak. Beberapa tokoh Islam dari luar Su - matera dan luar negeri hadir da lam arak-arakan puncak ziarah kubro. Mereka berasal dari Madinah, Yaman, Singapura, Thailand, Filipina, dan kota-kota be sar di Indonesia. Adapun tokoh Islam yang menjadi tamu ta hu - nan, di antaranya imam habib Umar bin Abdulrahman Al Zufri dari Madinah, Habib Sholeh Al Idrus dari Malang, Habib Bagir Al Atas dari Peka lo ngan.

“Ziarah kubro dan haul ini juga sudah menjadi agenda wisata. Setelah puncak ziarah ku - b ro, pada sore harinya digelar wisata bahari,” tandasnya. Syahrin, salah seorang peserta ziarah kubro mengaku, setiap tahun mengikuti ziarah ku bro dan haul untuk mendoakan auliyah tokoh-tokoh Islam Palembang.

“Selain mendoa kan para auliyah, saya juga mengajak anak untuk menjadi pembelajaran pada yang lebih muda. Juga menjadi transisi nilai kepada generasi muslim un tuk mengingat kematian dan me ne ladani para tokoh Islam Pa lembang,” ungkapnya.

Tasmalinda
Palembang
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9556 seconds (0.1#10.140)