Dosen UPGRIS Kembangkan Model Buku Ajar Penulisan
A
A
A
SEMARANG - Dosen Universitas PGRI Semarang, Andreas Bambang Prabowo Kusumo Adi, mengembangkan model buku ajar tentang penulisan esai akademik berbasis proses.
Melalui model buku ajar yang dikembangkannya itu, mahasiswa diharapkan mampu menulis karya ilmiah melalui tahapan menulis secara benar. Pengembangan model buku ajar itu, merupakan disertasi dari dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris tersebut hingga mampu meraih gelar doktor dari Program Pascasarjana Universitas Negeri Semarang (Unnes).
Pengembangan model buku ajar yang dilakukan Prabowo itu berdasarkan fakta penelitian yang didapat dari observasi pada mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris Universitas PGRI Semarang, Universitas Muria Kudus, dan Universitas Tidar Magelang. Dari temuan itu, dia menyimpulkan bahwa kalangan mahasiswa sering menemukan kesulitan merangkai sebuah tulisan. “Itu disebabkan karena penulis sering kali mengabaikan tahapan proses menulis saat latihan menulis,” ujarnya usai mengikuti sidang terbuka doktoral di Kampus Pascasarjana Unnes, baru-baru ini.
Model yang dikembangkan Prabowo, dikemasnya ke dalam bentuk buku berjudul “Process of Academic Essay Writting.” Pada buku itu, diuraikannya bagaimana menulis dengan baik secara detil. Mulai dari pre-writing, drafting, revising, editing proffreading, writing a final copy, evaluation, hingga publishing.
“Di dalam buku ini ada latihan dan kunci jawabannya juga,” paparnya. Dari model buku yang dibuatnya itu, serta uji terbuka, mengantarkannya memperoleh gelar doktor di Pascasarjana Unnes sebagai doktor ke-120 di Unnes dan doktor ke-28 pada program studi (prodi) bahasa di lingkungan Pascasarjana Unnes.
Sementara itu, RektorUPGRIS, Muhdi, menyebutkan, selamat kepada Prabowo atas gelar doktor yangberhasildiraihnya itu. Diaberharap, apa yang sudah diraih Prabowo dapat menjadi pemacu bagi dosen-dosen lainnya di UPGRIS untuk meningkatkan kualifikasi lulusannya hingga ke jenjang doktoral.
Susilo himawan
Melalui model buku ajar yang dikembangkannya itu, mahasiswa diharapkan mampu menulis karya ilmiah melalui tahapan menulis secara benar. Pengembangan model buku ajar itu, merupakan disertasi dari dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris tersebut hingga mampu meraih gelar doktor dari Program Pascasarjana Universitas Negeri Semarang (Unnes).
Pengembangan model buku ajar yang dilakukan Prabowo itu berdasarkan fakta penelitian yang didapat dari observasi pada mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris Universitas PGRI Semarang, Universitas Muria Kudus, dan Universitas Tidar Magelang. Dari temuan itu, dia menyimpulkan bahwa kalangan mahasiswa sering menemukan kesulitan merangkai sebuah tulisan. “Itu disebabkan karena penulis sering kali mengabaikan tahapan proses menulis saat latihan menulis,” ujarnya usai mengikuti sidang terbuka doktoral di Kampus Pascasarjana Unnes, baru-baru ini.
Model yang dikembangkan Prabowo, dikemasnya ke dalam bentuk buku berjudul “Process of Academic Essay Writting.” Pada buku itu, diuraikannya bagaimana menulis dengan baik secara detil. Mulai dari pre-writing, drafting, revising, editing proffreading, writing a final copy, evaluation, hingga publishing.
“Di dalam buku ini ada latihan dan kunci jawabannya juga,” paparnya. Dari model buku yang dibuatnya itu, serta uji terbuka, mengantarkannya memperoleh gelar doktor di Pascasarjana Unnes sebagai doktor ke-120 di Unnes dan doktor ke-28 pada program studi (prodi) bahasa di lingkungan Pascasarjana Unnes.
Sementara itu, RektorUPGRIS, Muhdi, menyebutkan, selamat kepada Prabowo atas gelar doktor yangberhasildiraihnya itu. Diaberharap, apa yang sudah diraih Prabowo dapat menjadi pemacu bagi dosen-dosen lainnya di UPGRIS untuk meningkatkan kualifikasi lulusannya hingga ke jenjang doktoral.
Susilo himawan
(ars)