Pergerakan Harga Sembako Masih Wajar
A
A
A
KULONPROGO - Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) DIY memantau harga kebutuhan pokok menjelang bulan puasa di Pasar Wates. Secara umum pergerakan harga dinilai masih wajar dan tidak banyak mengalami kenaikan.
Kenaikan hanya terjadi pada komoditas tertentu karena setiap komoditas memiliki siklus. “Secara keseluruhan harga yang ber hasil kami pantau masih stabil,” kata Asisten Setda DIY Bidang Perekonomian dan Pembangunan Didik Purwadi disela-sela pengawasan di Pasar Wates, kemarin. Guna mengendalikan inflasi ada empat hal yang menjadi sasaran pantauan, yaitu pasokan barang, memastikan distribusi lancar, harga tetap terjangkau, dan mengedukasi masyarakat.
Edukasi ini penting agar konsumen memiliki ekspektasi (pemahaman) pasar. Dengan begitu saat berbelanja mereka hanya sesuai kebutuhan sehingga tidak memunculkan panic buying. “Eks pektasi pasar penting agar tidak me munculkan kepanikan masyarakat saat harga naik,” ujar Didik. TPDI juga telah menggelar operasi pasar untuk komoditas kebutuhan pokok dan elpiji beberapa waktu lalu.
Operasi pasar dilakukan guna mengendalikan harga yang mengalami lonjakan. Ketua II TPID DIY Arief Budi Santoso mengatakan ada siklus komoditas tertentu di pasar tradisional, seperti saat musim hajatan, harga daging ayam, dan telur, akan meningkat. Ini terjadi karena banyak warga menggelar hajatan menjadikan harga terkerek naik. “Seperti cabai dan daging ayam kerap naik saat bulan Syaban,” katanya.
Arief yang merupakan Kepala Bank Indonesia Yogyakarta ini menjamin siklus tersebut akan terus dipantau untuk melihat kondisi harga komoditas dipasaran. Khususnya terhadap komoditas yang harganya naik. Kecenderungan harga komoditas po kok akan turun pada awal pua sa dan baru naik memasuki Lebaran. “Jika masih wajar, tidak masalah.
Namun kalau harganya naik cukup tinggi, jangan sampai membuat masyarakat tidak mampu membeli,” kata Arief. Asisten II Setda Kulonprogo Triyana menambahkan, Dinas Perindag dan ESDM Kulon progo sebenarnya telah mentau rutin komoditas barang di pasar tradisional setiap pekan. “Pengen dalian kami lakukan dengan pemantauan rutin, terutama menjelang Ramadan ini,” ucap Triyono.
Kuntadi
Kenaikan hanya terjadi pada komoditas tertentu karena setiap komoditas memiliki siklus. “Secara keseluruhan harga yang ber hasil kami pantau masih stabil,” kata Asisten Setda DIY Bidang Perekonomian dan Pembangunan Didik Purwadi disela-sela pengawasan di Pasar Wates, kemarin. Guna mengendalikan inflasi ada empat hal yang menjadi sasaran pantauan, yaitu pasokan barang, memastikan distribusi lancar, harga tetap terjangkau, dan mengedukasi masyarakat.
Edukasi ini penting agar konsumen memiliki ekspektasi (pemahaman) pasar. Dengan begitu saat berbelanja mereka hanya sesuai kebutuhan sehingga tidak memunculkan panic buying. “Eks pektasi pasar penting agar tidak me munculkan kepanikan masyarakat saat harga naik,” ujar Didik. TPDI juga telah menggelar operasi pasar untuk komoditas kebutuhan pokok dan elpiji beberapa waktu lalu.
Operasi pasar dilakukan guna mengendalikan harga yang mengalami lonjakan. Ketua II TPID DIY Arief Budi Santoso mengatakan ada siklus komoditas tertentu di pasar tradisional, seperti saat musim hajatan, harga daging ayam, dan telur, akan meningkat. Ini terjadi karena banyak warga menggelar hajatan menjadikan harga terkerek naik. “Seperti cabai dan daging ayam kerap naik saat bulan Syaban,” katanya.
Arief yang merupakan Kepala Bank Indonesia Yogyakarta ini menjamin siklus tersebut akan terus dipantau untuk melihat kondisi harga komoditas dipasaran. Khususnya terhadap komoditas yang harganya naik. Kecenderungan harga komoditas po kok akan turun pada awal pua sa dan baru naik memasuki Lebaran. “Jika masih wajar, tidak masalah.
Namun kalau harganya naik cukup tinggi, jangan sampai membuat masyarakat tidak mampu membeli,” kata Arief. Asisten II Setda Kulonprogo Triyana menambahkan, Dinas Perindag dan ESDM Kulon progo sebenarnya telah mentau rutin komoditas barang di pasar tradisional setiap pekan. “Pengen dalian kami lakukan dengan pemantauan rutin, terutama menjelang Ramadan ini,” ucap Triyono.
Kuntadi
(bbg)