Inkonsistensi PSMS

Rabu, 10 Juni 2015 - 09:27 WIB
Inkonsistensi PSMS
Inkonsistensi PSMS
A A A
MEDAN - Performa PSMS Medan masih inkonsistensi. Tidak konsistennya penampilan Ayam Kinantan membuat Pelatih Kepala PSMS Suharto pusing. Dia harus putar otak menyelesaikan pekerjaan rumah. Kolektivitas tim dan finishing touch merupakan bagian kecil dari pekerjaan rumah yang harus dibenahi.

Tri Yudha Handoko dkk bermain seri 2-2 dalam laga uji coba melawan PS Bank Sumut. Pada pertandingan tersebut, Ayam Kinantan tertinggal lebih dahulu 0-1 di akhir babak pertama. Dua gol lawan dicetak Arif Suhendra dan Bagus di babak pertama. PSMS akhirnya mampu menyamakan kedudukan.

Dalam laga itu karakter klub yang berdiri pada 1950 itu tak keluar. Skuad PSMS justru terpancing bermain keras oleh lawan. “Pemain terpancing mengikuti gaya bermain lawan. Jadi, karakter tim yang sudah kami bentuk hilang otomatis. Permainan kami tidak berkembang,” tandas Suharto. Suharto tak memungkiri jika anak asuhnya belum mampu tampil konsisten. Naik- turunnya grafik pemain menjadi tanggung jawabnya.

“Hasil seri 2-2 melawan Bank Sumut harus saya evaluasi. Semua pertandingan tetap kami evaluasi meski uji coba. Melawan Bank Sumut kemarin, tim banyak kekurangan. Masih banyak kekurangan dan perlu evaluasi serius,” ungkap Suharto. Suharto melihat sepatutnya anak asuhnya mampu mengatasi perlawanan Bank Sumut. Namun, kurang siapnya pemain mengontrol diri menjadikan tak mampu dikonversi gol. “Pemain kurang percaya diri. Kesempatan yang didapat, pemain terlalu terburuburu,” tuturnya.

Hal ini pun Suharto melihat pemain bawah yang belum stabil memainkan gaya yang diinginkan. Menurutnya, pemain tak mampu menjaga barisan pertahanan dengan baik. Meski menang, tiga gol yang dicetak lawan menunjukkan rapuhnya benteng pertahanan. “Pemain bawah harus cepat berpikir dan bertindak. Ketika lawan sudah masuk ke area kami dan hendak mengumpan bola, pemain jangan menonton. Itu yang terjadi saat terjadinya gol itu,” katanya.

Menurut Suharto, seorang pemain harus mampu membaca situasi pertandingan. Dengan demikian, akan mampu menutup ruang dan pergerakan lawan, termasuk dalam bertahan dan menyerang, Tambun Naibaho dkk harus bisa memahami karakter bermain yang sudah dibentuk dan diterapkan dalam pertandingan.

“Dalam setiap uji coba, kami menargetkan beberapa hal. Misalnya saja soal kekompakan dalam bertahan yang masih labil diperankan pemain. Karena masih kurang, makanya terjadi gol. Pemain masih sering berposisi kurang baik dan menonton lawan. Harapannya, pemain kami mampu meminimalisasi kesalahan,” tuturnya. Suharto tak hanya mengevaluasi posisi pemain bertahan. Dia juga mengingatkan semua lini mengenai tugas dan tanggung jawab pemain.

“Finishing touchyang lemah, kolektivitas tim yang rapuh, pertahanan masih 60 persen peningkatan dari lawan PS Buana Putra lalu. Barisan depan, peluang banyak, tapi tak mampu menciptakan gol,” pungkasnya.

Haris dasril
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7904 seconds (0.1#10.140)