Berebut Hasil Bumi, Berharap Berkah sang Pencipta
A
A
A
Lautan manusia tumpah ruah memadati lapangan Alun-alun Kabupaten Majalengka. Warga sengaja datang ke tempat ini demi menyaksikan pelaksanaan karnaval budaya dan kesenian yang merupakan bagian dari rangkaian hari jadi ke-525 Kabupaten Majalengka tahun 2015.
Warga yang datang berasal dari seluruh wilayah Majalengka, mereka jauh-jauh datang untuk menyaksikan karnaval ini. Bahkan sejak dari pagi warga sudah berkumpul di tempat acara untuk menyaksikan parada karnaval dari perwakilan desa dari masing-masing setiap kecamatan, berbagai elemen masyarakat, organisasi kemasyarakatan, dan tentunya delegasi dari SKPD se- Kabupaten Majalengka. Pada kegiatan karnaval itu masing-masing peserta menampilkan kreasi seni.
Peserta juga menampilkan atraksi berbagai pentas kesenian tradisional khas Majalengka seperti sampyong, pencak silat, karinding, dan parade hasil pertanian yang disimpan dalam mobil hias. Ada pula yang melakukan atraksi di hadapan para pejabat dan memberikan bingkisan yang langsung diberikan kepada bupati dan unsur muspida di atas panggung. Setelah peserta karnaval melewati panggung kehormatan, ribuan masyarakat langsung berebutan mengambil makanan yang ada dalam kendaraan karnaval yang telah dihias tersebut.
Tradisi berebut aneka hasil bumi dan kreasi seni yang dibawa peserta karnaval sudah berjalan setiap tahunnya, dan dianggap sebagai pesta rakyat. Tuamuda, “menjarah” buahbuahan, sayuran, kerajinan, serta aneka makanan ringan yang dibawa dalam kendaraan karnaval. “Peringatan hari jadi Kabupaten Majalengka selalu diwarnai dengan karnaval yang membawa berbagai macam makanan, sayuran, buahbuahan, hasil seni dan lain sebagainya. Kesempatan ini dijadikan sebagai pesta rakyat untuk berharap berkah hasil bumi dari Sang Pencipta,” tutur warga kelurahan Majalengka Kulon, Wawan Kurnia, 30.
Hal serupa diutarakan Wati Muspiah, 26, warga Cicurug yang sengaja setiap tahunnya datang ke Alun-alun Majalengka untuk mengikuti pawai pesta rakyat. “Setiap ada pawai saya bersama keluarga pasti lihat, sambil berharap berkah dengan mengambil makanan dan sayuran di dalam mobil hias,” ucapnya. Pada kegiatan yang langsung disaksikan Bupati Majalengka Sutrisno, Wakil Bupati Karna Sobahi, Ketua DPRD Tarsono D Mardiana dan unsur muspida, semua masyarakat larut dalam kebahagiaan.
Bahkan kendati banyak para pejabat yang hadir mereka sekan tidak memilikijarak dengan para pemimpin itu dan menikmati rangkaian acara demi acara hingga tuntas. Bupati Majalengka Sutrisno mengungkapkan di usia Kabupaten Majalengka yang ke-525 ini dirinya mengucapkan rasa syukur yang tak terhingga kepada sang pencipta. Terlebih dengan berbagai prestasi yang telah di raih baik oleh masyarakat maupun pemerintah daerah.
Seperti penghargaan Anugrah Satyalancana pembangunan dari Presiden RI atas keberhasilan melaksanakan pembinaan dan pengembangan UKM, Perolehan opini wajar tanpa pengecualian (WTP) atas laporan keuangan pemerintah daerah dari BPK RI untuk kedua kalinya. Yang tak mungkin bisa dicapai tanpa adanya dukungan dari semua elemen masyarakat.
“Kami berharap dengan hari jadi ini dijadikan semangat bangkitnya masyarakat Majalengka melakukan perubahan di berbagai sektor menuju tercapaianya Majalengka MAKMUR yakni maju, aman, kondusif, mandiri, unggul dan religius,” ucapnya.
Ade Nurjanah
Kabupaten Majalengka
Warga yang datang berasal dari seluruh wilayah Majalengka, mereka jauh-jauh datang untuk menyaksikan karnaval ini. Bahkan sejak dari pagi warga sudah berkumpul di tempat acara untuk menyaksikan parada karnaval dari perwakilan desa dari masing-masing setiap kecamatan, berbagai elemen masyarakat, organisasi kemasyarakatan, dan tentunya delegasi dari SKPD se- Kabupaten Majalengka. Pada kegiatan karnaval itu masing-masing peserta menampilkan kreasi seni.
Peserta juga menampilkan atraksi berbagai pentas kesenian tradisional khas Majalengka seperti sampyong, pencak silat, karinding, dan parade hasil pertanian yang disimpan dalam mobil hias. Ada pula yang melakukan atraksi di hadapan para pejabat dan memberikan bingkisan yang langsung diberikan kepada bupati dan unsur muspida di atas panggung. Setelah peserta karnaval melewati panggung kehormatan, ribuan masyarakat langsung berebutan mengambil makanan yang ada dalam kendaraan karnaval yang telah dihias tersebut.
Tradisi berebut aneka hasil bumi dan kreasi seni yang dibawa peserta karnaval sudah berjalan setiap tahunnya, dan dianggap sebagai pesta rakyat. Tuamuda, “menjarah” buahbuahan, sayuran, kerajinan, serta aneka makanan ringan yang dibawa dalam kendaraan karnaval. “Peringatan hari jadi Kabupaten Majalengka selalu diwarnai dengan karnaval yang membawa berbagai macam makanan, sayuran, buahbuahan, hasil seni dan lain sebagainya. Kesempatan ini dijadikan sebagai pesta rakyat untuk berharap berkah hasil bumi dari Sang Pencipta,” tutur warga kelurahan Majalengka Kulon, Wawan Kurnia, 30.
Hal serupa diutarakan Wati Muspiah, 26, warga Cicurug yang sengaja setiap tahunnya datang ke Alun-alun Majalengka untuk mengikuti pawai pesta rakyat. “Setiap ada pawai saya bersama keluarga pasti lihat, sambil berharap berkah dengan mengambil makanan dan sayuran di dalam mobil hias,” ucapnya. Pada kegiatan yang langsung disaksikan Bupati Majalengka Sutrisno, Wakil Bupati Karna Sobahi, Ketua DPRD Tarsono D Mardiana dan unsur muspida, semua masyarakat larut dalam kebahagiaan.
Bahkan kendati banyak para pejabat yang hadir mereka sekan tidak memilikijarak dengan para pemimpin itu dan menikmati rangkaian acara demi acara hingga tuntas. Bupati Majalengka Sutrisno mengungkapkan di usia Kabupaten Majalengka yang ke-525 ini dirinya mengucapkan rasa syukur yang tak terhingga kepada sang pencipta. Terlebih dengan berbagai prestasi yang telah di raih baik oleh masyarakat maupun pemerintah daerah.
Seperti penghargaan Anugrah Satyalancana pembangunan dari Presiden RI atas keberhasilan melaksanakan pembinaan dan pengembangan UKM, Perolehan opini wajar tanpa pengecualian (WTP) atas laporan keuangan pemerintah daerah dari BPK RI untuk kedua kalinya. Yang tak mungkin bisa dicapai tanpa adanya dukungan dari semua elemen masyarakat.
“Kami berharap dengan hari jadi ini dijadikan semangat bangkitnya masyarakat Majalengka melakukan perubahan di berbagai sektor menuju tercapaianya Majalengka MAKMUR yakni maju, aman, kondusif, mandiri, unggul dan religius,” ucapnya.
Ade Nurjanah
Kabupaten Majalengka
(ars)