Pengerjaan Jalan Desa Disoal

Selasa, 09 Juni 2015 - 09:59 WIB
Pengerjaan Jalan Desa...
Pengerjaan Jalan Desa Disoal
A A A
KAYUAGUNG - Pengerjaan pengerasan ruas jalan Desa Kembang Jajar, Kecamatan Mesuji, dipersoalkan warga sekitar, lantaran diduga asal-asalan.

Karena pecahan batu split yang ditabur sepanjang jalan sangat tipis dan jarang, serta terkesan lebih banyak timbunan tanah. Kepala Desa Kembang Jajar Nurhadi mengungkapkan, pada prinsipnya masyarakat sangat menyetujui adanya pembangunan berupa pengerasan jalan di desa mereka. “Warga men dukung pembangunan jalan itu, tapi bukan berarti boleh dike rjakan asal jadi, sudah banyak masyarakat yang mempersoalkan dan melapor dengan saya,” ungkapnya, kemarin.

Nurhadi menegaskan, warga meminta agar instansi terkait melakukan pengawasan lang sung, serta menegur kontrak tor yang mengerjakan jalan tersebut, untuk meningkatkan kualitas dan ketebalan jalan tersebut. Apalagi warga tidak mengetahui siapa kontraktor yang mengerjakan proyek terse but, lantaran tidak ada informasi terkait pembangunan proyek tersebut.

“Kami juga minta kepada DPRD OKI agar dapat melakukan fungsi pengawasan, dan memanggil instansi ter - kait,” tegasnya. Menanggapi keluhan warga tersebut, anggota DPRD OKI da pil 4 Jauhari mengatakan, pihaknya sudah menerima lapo ran dari masyarakat Desa Kembang Jajar dan sudah berusaha menghubungi pihak PU BM OKI, tapi belum berhasil.

Politisi PKS itu menuturkan, ber dasar kan pantauan di lapangan me mang pembangunan pengera san jalan itu dinilai tidak sesuai dengan anggaran sebesar Rp2,2 miliar dari APBD OKI Tahun 2015. “Saya sudah turun langsung ke lapangan karena itu dapil saya dan itu proyek tahun 2015. Menurut saya, memang tidak sesuai. Di lapangan juga tidak kita temukan papan informasi sehingga tidak tahu siapa kontraktornya. Nanti kita minta rekan-rekan di komisi III untuk memanggil pihak PU BM OKI,” ujarnya.

Di tempat berbeda, Pemkab Muba juga diminta untuk meningkatkankualitasjalan. Ka rena hampir seluruh akses sta tusnya milik kabupaten, kondisinya banyak yang hancur dan sa ngat memprihatinkan. “Kita min ta Pemkab meningkatkan kua litas jalan agar tahan lama. Sebab, selama ini jalan yang ru sak dan langsung saja diperbaiki, tanpa melihat terlebih da hu lu apa yang menjadi penyebab jal an nya hancur,” ujar anggota Ko misi III DPRD Muba C Kawai rus Effendy, saat dibincangi, kemarin.

Sejauh ini, jelasnya, klasi fikasi berdasarkan beban muatan sumbu, jalan poros milik ka bupaten hampir semuanya jalan kelas III C, yakni jalan yang seharusnya dilalui kendaraan bermotor, termasuk muatan de ngan ukuran lebar tidak melebihi 2.100 mililiter, ukuran panjang tidak melebihi 9.000 mililiter dan muatan sumbu terberat yaitu hanya 8 ton.

Seharusnya, ja lan yang berstatus milik Pemkab itu ditingkatkan menjadi jalan kelas III A, yang meru pakan jalan arteri atau kolektor yang dapat dilalui kendaraan ber motor termasuk dengan ukuran lebar, panjang dan muatan sumbu seperti di atas. “Kalau jalannya kelas III C, itu jalan kampung atau desa. Jalan poros saat ini dinilai kurang baik karena mudah hancur,” tegas dia.

Politisi dari Partai NasDem itu menuturkan, jika ingin mela kukan pelebaran jalan, Dinas PU Bina Marga terlebih dulu harus memerhatikan pondasi awal. Jika pondasi awal yang berupa tanah dasar tidak stabil, harus diperbaiki terlebih da hulu. “Ini jangan langsung dile barkan saja, lihat pondasi awalnya kalau buruk dibenari dahulu agar stabil, baru melakukan pon dasi atas dan selanjutnya baru digunakan agrerat. Jangan asal lebarkan saja, nanti hancur lagi, perbaiki lagi, dan terus terjadi. Kapan bagusnya dan kapan bisa bertahan lama,” terang dia.

Hal senada juga diun gkap kan Ketua Komisi II DPRD Muba, Bambang Karyanto. Ber da sarkan hasil monitoring be be rapa waktu lalu, terlihat kon disi jalan poros di Muba kon di sinya sangat memprihatinkan.

“Kita sudah lihat kondisi jalan poros Sukarame Kecamatan Sekayu C2 Sungai Lilin dan Desa Pinang Banjar, Kecamatan Sungai Lilin Kecamatan Keluang. Kondisinya sangat mempri ha tinkan dan hancur,” pungkasnya.

M rohali/ Amarullah diansyah
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1256 seconds (0.1#10.140)