Caldeson Bisa Jadi Suvenir Asian Games

Minggu, 07 Juni 2015 - 11:23 WIB
Caldeson Bisa Jadi Suvenir Asian Games
Caldeson Bisa Jadi Suvenir Asian Games
A A A
PALEMBANG - Menjadi tuan rumah bagi perhelatan internasional, seperti Asian Games merupakan peluang besar bagi Provinsi Sumsel.

Tidak lain, event itu mampu mengenalkan potensi dan berbagai ciri khas daerah pada masyarakat dunia. Meski event olahraga skala Asia itu baru akan berlangsung tiga tahun lagi, namun banyak potensi asal Sumsel, sudah layak diajukan sebagai suvenir. Salah satunya, suvenir yang mencirikan khas Provinsi Sumsel, yak ni batu akik caldeson, Musirawas.

Bercermin dari keberhasilan Kota Bandung yang men jadi tuan rumah Konfrensi Asia Afrika (KAA), beberapawaktulalu. Kota kembang ini, mampu menghadirkan batu akik pan cawarna asal Garut, Jawa Barat sebagai bagian suvenir bagi ta mu perwakilan negara luar. Pe sona batu akik caldeson asal Sumsel juga tak kalah bersaing. Batu akik jenis ini juga menjadi primadona dan memiliki daya tarik khusus, bagi maniak batu akik di Indonesia, dan luar negeri.

Dalam South Sumatera Gemstone Festoval 2015 di Ja ka baring, batu jenis caldeson ba nyak dipamerkan. AsepSuprimaniak batu asal Musirawas mengatakan, salah satu batu caldeson yang terkenal yakni caldeson asal rupit. Mayoritas yang di pamer kan juga jenis pre mium, namun terdapat juga je-nis super. Di Musirawas, Lu buk linggau dan Muratara, jenis batu akik sangat terkenal. Mu lai dari yang ber warna merah, kuning, dan putih. Jenis batu yang ditambang di perbukitan ini mem iliki ciri khususdanmerupakanhasil alam bumi Sumsel.

“Caldeson ini ada yang menyebutnya batu permata bercahaya, nama batunya juga beragam. Sesuai dengan war nanya. Jenis caldeson asal Mu-sirawas cukup terkenal, mulai dari kuning matahari, kuning sinar dan kuning muda,” terangnya. Batu yang sudah menjadi ciri khas Sumsel ini, kata ia, mudah diperoleh. Namun untuk membedakan kualitasnya, harus melihat komposisi warna saat dicerahkan dengan sinar. Pecinta batu menyebutkan dengan istilah giwang, yakni komposisi garis warna yang terbentuk pada batu tersebut.

“Jika garis warna batu cerah, tidak pecah atau baur hingga tidak ada punggung kura-kura. Itu caldeson super. Dan dijual dengan harga lebih mahal,” ungkapnya. Yudi Dagar, seorang pecinta batu akik mengatakan Indo - nesia memiliki banyak varian dan jenis batu akik. Setiap daerah memiliki batu akik ciri khas, seperti halnya jenis caldeson juga ditemukan di Pulau Jawa dan sekitarnya, termasuk di Sum sel.

“Beberapa kepala daerah, misalnya bupati, saat ini sudah menjadikan batu akik sebagai suvenir bagi para tamu yang datang. Jika nanti, Asian Games juga mengenalkan caldeson, tentu akan daya jual potensi alam Sumsel,” ungkapnya. Dia mengatakan, butuh upaya pelestarian bagi batu-batu yang ditambangdari perutbumi di Sumsel.

Diantaranya mempertahankan menjadi ciri khas daerah dan melindungi kawasan penghasil batu itu dari upaya eksploitasi besar-besaran.

Tasmalinda
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.9066 seconds (0.1#10.140)