Kado Pahit

Sabtu, 06 Juni 2015 - 09:47 WIB
Kado Pahit
Kado Pahit
A A A
BANDUNG - Kemarin, Kapten Persib Bandung, Atep Rizal genap berumur 30 tahun. Sayang di usianya yang memasuki kepala tiga itu, Atep justru mendapatkan kado pahit.

Selain Maung Bandung harus tersingkir dari persaingan di kompetisi AFC Cup 2015 setelah dikandaskan Kitchee SC di babak 16 besar. Selang tiga hari kemudian, Atep dan seluruh pegiat sepak bola di Tanah Air mendapatkan kabar buruk dari markas FIFA di Zurich setelah Indonesia divonis sanksi. Banyak harapan dilontarkan Atep, salah satunya konflik antara Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dan PSSI diharapkan, segera berakhir.

Kenginginan dan doa itu yang ada dibenak Atep, sebab sejak konflik itu muncul, segala kegiatan sepak bola Tanah Air praktis mati suri. Bahkan, Atep pun harus merasakan kekecewaan mendalam setelah dipastikan gagal membela Timnas Indonesia, padahal dia sudah cukup lama menantikan momen kembali ke Timnas. Sebab, sanksi yang diberikan FIFA membuat pasukan Garuda gagal tampil di Pra Piala Dunia 2018.

“Kecewa pasti ada. Karena ketika tadinya masuk nominasi seleksi di timnas PSSI nya malah dibekukan. Padahal saya punya motivasi berbeda ketika kembali masuk Timnas. Tapi tidak apa-apa, ini jadi kesempatan juga buat saya supaya selanjutnya tetap bermain konsisten dan lebih baik. Mudahmudahan kalau sudah tidak di-suspend saya masih tetap di Persib dan masih punya kesempatan membela Timnas,” harap Atep, kemarin.

Di tengah ketidakpastian persepakbolaan di dalam negeri, pemain yang dijuluki Lord Atep ini memiliki komitmen yang kuat untuk tetap membela klub kebanggaan masyarakat Jabar ini sebagai pelabuhan terakhir karirnya dalam dunia sepak bola. “Saya masih komitmen dengan apa yang saya sampaikan, saya ingin mengakhiri karier saya di Persib apapun keputusannya. Mungkin kalau pensiun mesti dipikir ulang tapi apapun keputusannya saya ingin tetap di sini (Persib),” tegasnya.

Saking cintanya terhadap Persib, Atep pun tak rela jika skuat Persib saat ini dibubarkan. Sebab selama ini skuat Maung Bandung sudah terbentuk dengan kekeluargaan didalamnya.

“Kalau saya pribadi sangat menyayangkan kalau seandainya tim ini (Persib) dibubarkan. Karena tim ini sudah dibentuk cukup lama, secara kekeluargaan sudah sangat baik. Tapi semua keputusan dari manajemen kami harus hormati, tapi ya itu, kalau dibubarkan sangat disayangkan,” pungkasnya.

Muhammad ginanjar
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7782 seconds (0.1#10.140)