Jelang Panen, 3 Hektare Ladang Tebu Dishutbun Terbakar
A
A
A
PAMEKASAN - Tiga hektare lahan tebu percontohan milik Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, ludes terbakar.
Padahal, lahan tebu yang ditanam sekitar satu tahun yang lalu, harusnya siap dipanen tahun ini. Sayangnya, hasil panen terpaksa berkurang akibat lahan tebu yang berada di Desa Klampar, Kecamatan Proppo, terbakar.
”Saya tidak tahu penyebabnya, mungkin ada warga yang membuang putung rokok di pinggir lahan tebu, karena banyak rumput kering,” terang pengelola lahan Saleh, kepada wartawan, Jumat (5/6/2015).
Menurutnya, lahan tebu yang berada di Desa Klampar sebanyak enam hektare. Namun yang tiga hektare tidak tumbuh dengan baik. Sebaliknya, lahan yang ditumbuhi tebu dengan baik terbakar api.
“Saya tahu kalau terbakar karena diberi tahu warga, ternyata setelah sampai ke sini, apinya sudah besar,” paparnya.
Terpisah, Kadishutbun Pamekasan Ajib Abdullah membenarkan bahwa jadwal panen seharusnya dilakukan pada bulan-bulan ini. Namun, Ajib tidak mau mengaku bahwa lahan tersebut milik pemerintah.
”Dishutbun tidak punya lahan, Dishutbun tidak punya tebu. Kalau didata kami, miliknya petani,” pungkasnya.
Padahal, lahan tebu yang ditanam sekitar satu tahun yang lalu, harusnya siap dipanen tahun ini. Sayangnya, hasil panen terpaksa berkurang akibat lahan tebu yang berada di Desa Klampar, Kecamatan Proppo, terbakar.
”Saya tidak tahu penyebabnya, mungkin ada warga yang membuang putung rokok di pinggir lahan tebu, karena banyak rumput kering,” terang pengelola lahan Saleh, kepada wartawan, Jumat (5/6/2015).
Menurutnya, lahan tebu yang berada di Desa Klampar sebanyak enam hektare. Namun yang tiga hektare tidak tumbuh dengan baik. Sebaliknya, lahan yang ditumbuhi tebu dengan baik terbakar api.
“Saya tahu kalau terbakar karena diberi tahu warga, ternyata setelah sampai ke sini, apinya sudah besar,” paparnya.
Terpisah, Kadishutbun Pamekasan Ajib Abdullah membenarkan bahwa jadwal panen seharusnya dilakukan pada bulan-bulan ini. Namun, Ajib tidak mau mengaku bahwa lahan tersebut milik pemerintah.
”Dishutbun tidak punya lahan, Dishutbun tidak punya tebu. Kalau didata kami, miliknya petani,” pungkasnya.
(san)