Talud Jebol 3 Bulan Belum Diperbaiki
A
A
A
SLEMAN - Talud jalan di Dusun Gondagan, Sardonoharjo, Ngaglik, yang ambrol sejak tiga bulan lalu, hingga kini belum diperbaiki. Padahal, jalan tersebut jadi akses utama bagi warga Gentan dan Nglaban.
Ambrolnya talud ini bukan hanya mengganggu aktivitas warga sekitar, namun juga keamanan dan keselamatan pengguna jalan, terutama pada malam hari. Sebab pada malam hari minim penerangan jalan. Untuk pengamanan, warga memasang bambu di dekat talud jalan yang ambrol dan pintu masuk jalan, baik di sebelah timur maupun barat. Warga sekitar, Solikah, mengatakan, talud jalan tersebut ambrol saat hujan deras April lalu.
Karena jalan itu sangat penting, warga meminta pemerintah segera memperbaiki. Sebab, jika tidak, dikhawatirkan jalan tersebut putus. Apalagi, mobil masih sering melewati jalan tersebut. “Bila tidak diperbaiki, tentunya kerusakan akan semakin parah,” kata Solikah, kemarin. Menurut Solikah, jika jalan itu sampai putus, baik yang ada di barat maupun timur jalan harus memutar sekitar setu kilometer.
Padahal, jalan ini akses paling dekat dengan kantor pemerintahan, kesehatan, perbankan, dan pendidikan Camat Ngaglik, Anggoro Aji Sunaryono, mengatakan, sudah mengetahui adanya talud jalan yang ambrol. Namun, bukan berarti membiarkannya. Sebab, sudah melaporkan kepada instansi berwenang untuk penangannya. Hanya karena untuk masalah ini perlu koordinasi satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait, sehingga meminta masyarakat untuk bersabar.
"Karena perlu pembahasan terlebih dahulu prioritasnya, sehingga tidak dapat langsung dikerjakan,” ucapyna. Sementara Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan (DPUP) Sleman, Mirza Anfanzury, mengakuisudahmenerimalaporan adanya talud jalan yang ambrol di Gondagan, Sardonoharjo. Termasuk juga sudah akan memberikan bantuan material untuk perbaikan. Namun, karena jalan itu merupakan jalan lingkungan, sehingga untuk perbaikan tidak bisa secara total. “Pada dasarnya semua laporan akan ditindaklanjuti, termasuk di Gondangan.
Hanya saja, karena saat ini material sedang habis, sehingga masih menunggu ketersediaannya," ungkapnya. Menurut Mirza, ambrolnya talud jalan itu, selain konstruksi bangunan tidak kuat menahan beban di atasnya, juga kondisi tanah di bawah bangunan tidak stabil. Jadi, mengakibatkan fondasi talud bergeseran.
Priyo setyawan
Ambrolnya talud ini bukan hanya mengganggu aktivitas warga sekitar, namun juga keamanan dan keselamatan pengguna jalan, terutama pada malam hari. Sebab pada malam hari minim penerangan jalan. Untuk pengamanan, warga memasang bambu di dekat talud jalan yang ambrol dan pintu masuk jalan, baik di sebelah timur maupun barat. Warga sekitar, Solikah, mengatakan, talud jalan tersebut ambrol saat hujan deras April lalu.
Karena jalan itu sangat penting, warga meminta pemerintah segera memperbaiki. Sebab, jika tidak, dikhawatirkan jalan tersebut putus. Apalagi, mobil masih sering melewati jalan tersebut. “Bila tidak diperbaiki, tentunya kerusakan akan semakin parah,” kata Solikah, kemarin. Menurut Solikah, jika jalan itu sampai putus, baik yang ada di barat maupun timur jalan harus memutar sekitar setu kilometer.
Padahal, jalan ini akses paling dekat dengan kantor pemerintahan, kesehatan, perbankan, dan pendidikan Camat Ngaglik, Anggoro Aji Sunaryono, mengatakan, sudah mengetahui adanya talud jalan yang ambrol. Namun, bukan berarti membiarkannya. Sebab, sudah melaporkan kepada instansi berwenang untuk penangannya. Hanya karena untuk masalah ini perlu koordinasi satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait, sehingga meminta masyarakat untuk bersabar.
"Karena perlu pembahasan terlebih dahulu prioritasnya, sehingga tidak dapat langsung dikerjakan,” ucapyna. Sementara Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan (DPUP) Sleman, Mirza Anfanzury, mengakuisudahmenerimalaporan adanya talud jalan yang ambrol di Gondagan, Sardonoharjo. Termasuk juga sudah akan memberikan bantuan material untuk perbaikan. Namun, karena jalan itu merupakan jalan lingkungan, sehingga untuk perbaikan tidak bisa secara total. “Pada dasarnya semua laporan akan ditindaklanjuti, termasuk di Gondangan.
Hanya saja, karena saat ini material sedang habis, sehingga masih menunggu ketersediaannya," ungkapnya. Menurut Mirza, ambrolnya talud jalan itu, selain konstruksi bangunan tidak kuat menahan beban di atasnya, juga kondisi tanah di bawah bangunan tidak stabil. Jadi, mengakibatkan fondasi talud bergeseran.
Priyo setyawan
(ars)