Bocah SD Temukan Puluhan Peluru Aktif
A
A
A
BANTUL - Seorang siswi kelas III SD, Intan Pranasari, 10, menemukan puluhan peluru aktif yang terdiri dari peluru tajam, peluru karet, dan peluru hampa.
Peluru tersebut ditemukan di pinggir jalan tengah sawah di bawah rumpun daun pisang. Kapolsek Jetis, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Slamet Subiyantoro, mengungkapkan, memang mengamankan 61 butir peluru tajam, 12 peluru karet, dan dua peluru hampa, yang ditemukan oleh seorang siswa SD. Peluru-peluru tersebut ditemukan Intan di Dusun Puton RT 04, Desa Trimulyo, Kecamatan Jetis, Minggu (31/6) sore sekitar pukul 15.00 WIB.
“Peluru tersebut ditemukan dalam satu kantong plastik warna putih yang sudah sobek,” paparnya, kemarin. Slamet mengatakan, setelah ditemukan, peluru tersebut diserahkan kepada ayah bocah, Antok Kristyanto. Oleh Antok, peluru tersebut diserahkan kepada seorang anggota Polsek Umbulharjo yang kebetulan tinggal di Dusun Puton. Karena kesibukannya, peluru tersebut baru diserahkan ke Polsek Jetis pada Selasa (2/6) sore.
Berdasarkan penyelidikan sementara, peluru tersebut adalah jenis kaliber 5,56 standar TNI/Polri. Biasanya pelurupeluru tersebut digunakan untuk senjata SS 1 yang berjenis laras panjang. Namun, senjata organik dari instansi mana, Slamet mengaku tidak mengetahuinya secara pasti. Pihaknya masih terus melakukan penyelidikan. “Kami tengah menyelidiki asal-usulnya,” ujarnya.
Panit Reskrim Polsek Jetis, Aiptu Gandung, menambahkan, jika dilihat dari ciri-ciri fisiknya, peluru tersebut masih aktif dan bukan peninggalan zaman penjajahan. Peluru tersebut sengaja dibuang seseorang karena ketika ditemukan berada dalam bungkus plastik yang berada di atas permukaan tanah.
Erfanto linangkung
Peluru tersebut ditemukan di pinggir jalan tengah sawah di bawah rumpun daun pisang. Kapolsek Jetis, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Slamet Subiyantoro, mengungkapkan, memang mengamankan 61 butir peluru tajam, 12 peluru karet, dan dua peluru hampa, yang ditemukan oleh seorang siswa SD. Peluru-peluru tersebut ditemukan Intan di Dusun Puton RT 04, Desa Trimulyo, Kecamatan Jetis, Minggu (31/6) sore sekitar pukul 15.00 WIB.
“Peluru tersebut ditemukan dalam satu kantong plastik warna putih yang sudah sobek,” paparnya, kemarin. Slamet mengatakan, setelah ditemukan, peluru tersebut diserahkan kepada ayah bocah, Antok Kristyanto. Oleh Antok, peluru tersebut diserahkan kepada seorang anggota Polsek Umbulharjo yang kebetulan tinggal di Dusun Puton. Karena kesibukannya, peluru tersebut baru diserahkan ke Polsek Jetis pada Selasa (2/6) sore.
Berdasarkan penyelidikan sementara, peluru tersebut adalah jenis kaliber 5,56 standar TNI/Polri. Biasanya pelurupeluru tersebut digunakan untuk senjata SS 1 yang berjenis laras panjang. Namun, senjata organik dari instansi mana, Slamet mengaku tidak mengetahuinya secara pasti. Pihaknya masih terus melakukan penyelidikan. “Kami tengah menyelidiki asal-usulnya,” ujarnya.
Panit Reskrim Polsek Jetis, Aiptu Gandung, menambahkan, jika dilihat dari ciri-ciri fisiknya, peluru tersebut masih aktif dan bukan peninggalan zaman penjajahan. Peluru tersebut sengaja dibuang seseorang karena ketika ditemukan berada dalam bungkus plastik yang berada di atas permukaan tanah.
Erfanto linangkung
(ars)