Brigadir Freddy Tikam Perut dan Leher Sendiri
A
A
A
KEDIRI - Anggota Kepolisian Resor Kediri yang ditempatkan di Kantor Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Kediri, Brigadir Freddy Nugroho, nekat menikam perut dan lehernya sendiri.
Freddy sempat menolak dan bahkan melawan saat petugas medis mengulurkan pertolongan pertama. Beruntung, nyawa Freddy masih bisa diselamatkan.
"Syukurlah bisa diselamatkan," ujar Kepala BNN Kabupaten Kediri Ajun Komisaris Besar Polisi Heru Cahyo Wibawa kepada wartawan, Rabu (3/6/2015).
Insiden tersebut terjadi di rumah orangtua Brigadir Freddy di Dusun Suwaluh, Desa Sambirejo, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri.
Korban terkapar di dalam kamar dengan luka bersimbah darah. Mata pisau melukai bagian ulu hati dan leher. Oleh orangtuanya, Freddy langsung dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Kediri. Belum diketahui pasti motif yang melatarbelakangi.
Brigadir Freddy berstatus lajang. Enam bulan terakhir ini ia ditempatkan di Kantor BNN Kabupaten Kediri. Menurut Heru, kinerja anak buahnya itu cukup baik. Sepengetahuannya, tidak ada masalah terkait pekerjaan yang mendorong alasan yang bersangkutan mencoba bunuh diri.
"Saat bertemu kemarin kondisinya normal normal saja. Sepertinya tidak ada masalah," tuturnya.
Kendati demikian, dari keterangan kekasih Freddy, yang bersangkutan tengah mengalami tekanan mental. Freddy dikatakan dalam keadaan trauma dan nervous. Hanya saja belum diketahui akar penyebabnya.
"Sepertinya ada masalah pribadi yang disembunyikan," papar Heru.
Informasi yang disampaikan salah seorang petugas kepolisian, Freddy meronta dan melawan saat hendak diselamatkan.
Saat ini, kesadaran Freddy sudah pulih namun belum bisa diajak komunikasi. Menurut Juru Bicara RS Bhayangkara Kediri Emi Pujiharti, kondisi luka di ulu hati dan leher itu cukup serius. Luka tusukan itu diduga kuat berasal dari senjata tajam sejenis pisau.
"Meski sudah dalam keadaan sadar, korban sepertinya masih mengalami traumatis."
Freddy sempat menolak dan bahkan melawan saat petugas medis mengulurkan pertolongan pertama. Beruntung, nyawa Freddy masih bisa diselamatkan.
"Syukurlah bisa diselamatkan," ujar Kepala BNN Kabupaten Kediri Ajun Komisaris Besar Polisi Heru Cahyo Wibawa kepada wartawan, Rabu (3/6/2015).
Insiden tersebut terjadi di rumah orangtua Brigadir Freddy di Dusun Suwaluh, Desa Sambirejo, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri.
Korban terkapar di dalam kamar dengan luka bersimbah darah. Mata pisau melukai bagian ulu hati dan leher. Oleh orangtuanya, Freddy langsung dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Kediri. Belum diketahui pasti motif yang melatarbelakangi.
Brigadir Freddy berstatus lajang. Enam bulan terakhir ini ia ditempatkan di Kantor BNN Kabupaten Kediri. Menurut Heru, kinerja anak buahnya itu cukup baik. Sepengetahuannya, tidak ada masalah terkait pekerjaan yang mendorong alasan yang bersangkutan mencoba bunuh diri.
"Saat bertemu kemarin kondisinya normal normal saja. Sepertinya tidak ada masalah," tuturnya.
Kendati demikian, dari keterangan kekasih Freddy, yang bersangkutan tengah mengalami tekanan mental. Freddy dikatakan dalam keadaan trauma dan nervous. Hanya saja belum diketahui akar penyebabnya.
"Sepertinya ada masalah pribadi yang disembunyikan," papar Heru.
Informasi yang disampaikan salah seorang petugas kepolisian, Freddy meronta dan melawan saat hendak diselamatkan.
Saat ini, kesadaran Freddy sudah pulih namun belum bisa diajak komunikasi. Menurut Juru Bicara RS Bhayangkara Kediri Emi Pujiharti, kondisi luka di ulu hati dan leher itu cukup serius. Luka tusukan itu diduga kuat berasal dari senjata tajam sejenis pisau.
"Meski sudah dalam keadaan sadar, korban sepertinya masih mengalami traumatis."
(zik)