KNPA Minta Ibu Angkat Angeline Jalani Tes Kejiwaan
A
A
A
DENPASAR - Ketua Komisi Nasional Perlidungan Anak, Arist Merdeka Sirait meminta kepada Polsek Denpasar Timur untuk melakukan tes kejiwaan terhadap Margareta (55), ibu angkat Angeline (8).
"Kami tadi menyarankan dan meminta agar ibu Angeline ini dites kejiwaanya. Supaya memudahkan mereka dalam penyidikan," jelasnya, di Mapolsek Denpasar Timur pada Selasa 2 Mei 2015.
Dikatakan, dengan dilakukan tes kejiwaan, Margareta diharapkan bisa lebih terbuka terkait anak angkatnya yang hilang lebih dari dua minggu itu.
"Dia sudah sering dipanggil polisi untuk dimintai keterangan, tapi Margareta ini tidak pernah datang. Untuk itu kami perlu mengetahui psikologisnya dia sebagai ibu," paparnya.
Sirait menjelaskan, bahwa ada ketidakwajaran dalam diri Margareta, pasalnya mereka tidak percaya dengan pihak kepolisian.
"Apa maksudnya Margareta dan Ivon kakak Angeline ini yang membuat sayembara. Artinya mereka tidak percaya dengan polisi dan itu bisa menghambat kinerja kepolisian," terangnya.
Seperti diketahui anak kelas II SDN 12 Sanur itu menghilang sejak 16 Mei 2015 lalu, dan hingga kini belum ada kabar berita tentang keberadaanya itu.
"Kami tadi menyarankan dan meminta agar ibu Angeline ini dites kejiwaanya. Supaya memudahkan mereka dalam penyidikan," jelasnya, di Mapolsek Denpasar Timur pada Selasa 2 Mei 2015.
Dikatakan, dengan dilakukan tes kejiwaan, Margareta diharapkan bisa lebih terbuka terkait anak angkatnya yang hilang lebih dari dua minggu itu.
"Dia sudah sering dipanggil polisi untuk dimintai keterangan, tapi Margareta ini tidak pernah datang. Untuk itu kami perlu mengetahui psikologisnya dia sebagai ibu," paparnya.
Sirait menjelaskan, bahwa ada ketidakwajaran dalam diri Margareta, pasalnya mereka tidak percaya dengan pihak kepolisian.
"Apa maksudnya Margareta dan Ivon kakak Angeline ini yang membuat sayembara. Artinya mereka tidak percaya dengan polisi dan itu bisa menghambat kinerja kepolisian," terangnya.
Seperti diketahui anak kelas II SDN 12 Sanur itu menghilang sejak 16 Mei 2015 lalu, dan hingga kini belum ada kabar berita tentang keberadaanya itu.
(nag)