Tim P2TP2A Tak Bisa Temui Ibu Angkat Angeline
A
A
A
DENPASAR - Tim Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Denpasar mendatangi kediaman ibu angkat Angeline (8) di Jalan Sedap Malam, Sanur, Denpasar, Senin (1/6/2015). Namun, tim P2TP2A malah diusir oleh ibu angkat dari anak yang hilang sejak 16 Mei 2015 itu.
Awalnya, Margareta (55) bersembunyi saat tim P2TP2A Kota Denpasar mendatangi rumahnya. Sekitar 30 menit, tim P2TP2A menunggu di gerbang rumah Angeline. Setelah ada penghuni kos datang, barulah tim P2TP2A ini bisa masuk ke dalam rumah yang memiliki beberapa kamar kos.
Begitu tim P2TP2A masuk, Margareta tidak keluar. Tim hanya hanya ditemui oleh sepupu perempuan Margareta yang memiliki anak di Amerika.
Bahkan, belakangan tim P2TP2A itu diusir oleh perempuan tersebut. Pengusiran disebut atas perintah Margareta.
"Ibu Margareta ada di dalam rumah dan sembunyi, tidak mau menemui kita. Kami diusir sama mereka, kami di dalam hanya bertemu dengan saudara sepupunya bernama Ramli," terang Juru Bicara P2TP2A Kota Denpasar Siti Sapurah.
Dia mengatakan, Ramli baru tiga hari berada di rumah itu dan besok, Selasa (2/6/2015) akan kembali ke Pekanbaru, Riau. "Ramli mengaku tidak mengetahui kasus apa yang terjadi di sini," jelasnya.
Perempuan yang akrab dipanggil Ipung ini mengatakan, sikap yang ditunjukkan Margareta aneh.
"Di mana-mana semua ibu ketika anaknya hilang dia pasti sedih. Tapi apa yang kita lihat, ibu Margareta ini seolah-olah malah menghindar, seharusnya dia menanyakan gimana pencarian anaknya atau apa," paparnya.
Dia meminta kepada Margareta lebih kooperatif dalam pencarian anaknya yang hilang lebih dari dua pekan.
"Kami melihat ibunya yang begitu, kita jadi menduga-duga. Kami jadi memiliki pikiran buruk tentang ibu Margareta ini. Kami ke sini menemuinya lagi untuk mencari keterangan saja, tidak ada apa-apa lagi. Kami juga ingin segera Angeline ini segera ketemu," pungkasnya.
Baca juga: Polsek Denpasar Timur Terus Mencari Angeline.
Awalnya, Margareta (55) bersembunyi saat tim P2TP2A Kota Denpasar mendatangi rumahnya. Sekitar 30 menit, tim P2TP2A menunggu di gerbang rumah Angeline. Setelah ada penghuni kos datang, barulah tim P2TP2A ini bisa masuk ke dalam rumah yang memiliki beberapa kamar kos.
Begitu tim P2TP2A masuk, Margareta tidak keluar. Tim hanya hanya ditemui oleh sepupu perempuan Margareta yang memiliki anak di Amerika.
Bahkan, belakangan tim P2TP2A itu diusir oleh perempuan tersebut. Pengusiran disebut atas perintah Margareta.
"Ibu Margareta ada di dalam rumah dan sembunyi, tidak mau menemui kita. Kami diusir sama mereka, kami di dalam hanya bertemu dengan saudara sepupunya bernama Ramli," terang Juru Bicara P2TP2A Kota Denpasar Siti Sapurah.
Dia mengatakan, Ramli baru tiga hari berada di rumah itu dan besok, Selasa (2/6/2015) akan kembali ke Pekanbaru, Riau. "Ramli mengaku tidak mengetahui kasus apa yang terjadi di sini," jelasnya.
Perempuan yang akrab dipanggil Ipung ini mengatakan, sikap yang ditunjukkan Margareta aneh.
"Di mana-mana semua ibu ketika anaknya hilang dia pasti sedih. Tapi apa yang kita lihat, ibu Margareta ini seolah-olah malah menghindar, seharusnya dia menanyakan gimana pencarian anaknya atau apa," paparnya.
Dia meminta kepada Margareta lebih kooperatif dalam pencarian anaknya yang hilang lebih dari dua pekan.
"Kami melihat ibunya yang begitu, kita jadi menduga-duga. Kami jadi memiliki pikiran buruk tentang ibu Margareta ini. Kami ke sini menemuinya lagi untuk mencari keterangan saja, tidak ada apa-apa lagi. Kami juga ingin segera Angeline ini segera ketemu," pungkasnya.
Baca juga: Polsek Denpasar Timur Terus Mencari Angeline.
(zik)