IDI Sokong Kampung Sehat
IDI Sokong Kampung Sehat
A
A
A
KULONPROGO - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mendukung program Kampung Sehat Wonosidi Lor, Wates untuk mewakili Kulonprogo dalam lomba kampung sehat.
Hal ini dibuktikan dengan bakti sosial yang dilakukan perwakilan IDI, kemarin. Tidak hanya terjun langsung, IDI juga memberikan sosialisasi kepada warga untuk meningkatkan kesadaran pola hidup sehat dan bersih (PHBS). “Kami sangat mendukung program itu. Supaya berhasil harus diawali dari keluarga yang sehat,” ucap Ketua IDI Kulonprogo Sandrawati Said di sela-sela kegiatan bakti sosial.
Untuk mewujudkan kampung yang sehat, minimal ada sepuluh indikator yang harus dipenuhi. Mulai dari kesehatan ibu hamil dan menyusui, kegiatan posyandu, cuci air, buang air besar pada tempatnya, jentik nyamuk, dan ketersediaan makanan sayur serta buah di rumah. Selain itu juga harus didukung sarana olahraga dan kawasan tanpa rokok. “Kami akan minta Puskesmas Wates untuk aktif memberikan sosialisasi kepada warga,” ucapnya.
Sebagai bentuk kepedulian ini, IDI Kulonprogo juga terjun langsung melakukan pengecatan pagar dan penataan lingkungan. Mereka juga melihat proses pengelolaan sampah di bank sampah, IPAL komunal hingga kegiatan oleh Kelompok Wanita Tani (KWT).
Sementara itu, Ketika Hari Bakti IDI Kulonprogo Sunuwata mengatakan, selain di Wonosidi Lor, rangkaian peringatan juga dilakukan di Pantai Glagah. Mereka membangun lima tempat pembuangan sampah sebagai bagian perwujudan pola hidup bersih dan sehat. “Kami juga bagikan satu juta telur kepada ibu hamil dan baduta (balita di bawah dua tahun),” ucapnya.
Tokoh Masyarakat Wonosidi Lor, Hamam Muttaqin mengatakan Wonosidi Lor siap menyambut lomba Kampung Sehat 2015. Nyaris tidak ada persiapan yang dilakukan karena semuanya memang sudah berjalan apa adanya. Mulai dari gerakan senam lansia, posyandu, gerakan kader muda jentik, hingga bank sampah dan pengelolaan lingkungan.
“Di sini banyak sekali kegiatan yang sudah berjalan untuk mendukung program kabupaten sehat,” papar anggota DPRD DIY dari Fraksi Amanat Nasional (FAN) ini.
Kuntadi
Hal ini dibuktikan dengan bakti sosial yang dilakukan perwakilan IDI, kemarin. Tidak hanya terjun langsung, IDI juga memberikan sosialisasi kepada warga untuk meningkatkan kesadaran pola hidup sehat dan bersih (PHBS). “Kami sangat mendukung program itu. Supaya berhasil harus diawali dari keluarga yang sehat,” ucap Ketua IDI Kulonprogo Sandrawati Said di sela-sela kegiatan bakti sosial.
Untuk mewujudkan kampung yang sehat, minimal ada sepuluh indikator yang harus dipenuhi. Mulai dari kesehatan ibu hamil dan menyusui, kegiatan posyandu, cuci air, buang air besar pada tempatnya, jentik nyamuk, dan ketersediaan makanan sayur serta buah di rumah. Selain itu juga harus didukung sarana olahraga dan kawasan tanpa rokok. “Kami akan minta Puskesmas Wates untuk aktif memberikan sosialisasi kepada warga,” ucapnya.
Sebagai bentuk kepedulian ini, IDI Kulonprogo juga terjun langsung melakukan pengecatan pagar dan penataan lingkungan. Mereka juga melihat proses pengelolaan sampah di bank sampah, IPAL komunal hingga kegiatan oleh Kelompok Wanita Tani (KWT).
Sementara itu, Ketika Hari Bakti IDI Kulonprogo Sunuwata mengatakan, selain di Wonosidi Lor, rangkaian peringatan juga dilakukan di Pantai Glagah. Mereka membangun lima tempat pembuangan sampah sebagai bagian perwujudan pola hidup bersih dan sehat. “Kami juga bagikan satu juta telur kepada ibu hamil dan baduta (balita di bawah dua tahun),” ucapnya.
Tokoh Masyarakat Wonosidi Lor, Hamam Muttaqin mengatakan Wonosidi Lor siap menyambut lomba Kampung Sehat 2015. Nyaris tidak ada persiapan yang dilakukan karena semuanya memang sudah berjalan apa adanya. Mulai dari gerakan senam lansia, posyandu, gerakan kader muda jentik, hingga bank sampah dan pengelolaan lingkungan.
“Di sini banyak sekali kegiatan yang sudah berjalan untuk mendukung program kabupaten sehat,” papar anggota DPRD DIY dari Fraksi Amanat Nasional (FAN) ini.
Kuntadi
(ftr)
Explore More