Pemkot Bandung Segera Luncurkan Layanan Publik Panic Button
A
A
A
BANDUNG - Pemerintah Kota Bandung segera meluncurkan aplikasi layanan publik berupa tombol panic yang diberi nama “X-Igent Panic Button”.
Untuk diketahui, aplikasi yang masih dalam penyempurnaan ini berfungsi untuk memberi signal disaat seseorang sedang dalam bahaya, seperti tindak kriminal, kecelakaan, kebakaran, dan kondisi emergency lainnya
“Ini upaya Pemkot, agar warga yang sedang dalam bahaya bisa ditolong secepatnya dan akurat,” kata Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, saat ditemui di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Minggu (31/5/2015).
Emil sapaan akrab Ridwan Kamil menjelaskan, aplikasi tombol panik yang rancananya diluncurkan sebelum bulan puasa, terkoneksi secara langsung dengan Bandung Comand Center.
Dengan begitu petugas dapat dengan cepat merespon kondisi bahaya yang dialami warga. “Ini terhubung dengan Comand Center. Jadi kita (para petugas) dapat melihat lokasi dan nama warga yang sedang dalam bahaya itu,” timpalnya.
Beberpa waktu lalu Emil sempat menunjukan cara kerja dari aplikasi ini. Caranya relatif sangat mudah.
Warga hanya tinggal menekan tombol SOS pada aplikasi tersebut. Setelah itu akan ada laporan ke Bandung Command Center, mulai dari lokasi, nama, dan kondisi bahaya yang terjadi.
Kemudian para petugas yang ada di Bandung Comand Center, segera meneruskan laporan ke para petugas yang ada di lapangan.
“Nanti ini terkoneksi dengan kepolisian juga. Sehingga saat titik koordinat penekan tombol sudah muncul, polisi langsung menuju lokasi. Kita lihat juga petugas Kepolisian yang paling dekat lokasinya agar dapat cepat ditangani,” paparnya.
Diungkapkan Emil, aplikasi tombol panik ini sudah dapat diunduh melalui play store di smart phone masing-masing.
Warga dapat mendapatkannya secara gratis. Menurutnya hal ini diluncurkan untuk melindungi warga dari tindak kriminal, dan keadaan bahaya lainnya. “Tinggal di download saja di playstore, lalu daftar pakai nomor handphone,” timpalnya.
Ditanya untuk mengantisipasi tindakan “iseng” dari warga, Emil mengatakan, pihaknya sudah memikirkan cara untuk mengantisipasi hal tersebut, salah satunya dengan mewajibkan para pengguna aplikasi melakukan registrasi.
Mulai dari mencantumkan nomor pribadi, nama, dan nomor orang terdekat. “Dengan begitu kalau ada yang iseng kan bisa ketahuan namanya,” tandas Emil.
Untuk diketahui, aplikasi yang masih dalam penyempurnaan ini berfungsi untuk memberi signal disaat seseorang sedang dalam bahaya, seperti tindak kriminal, kecelakaan, kebakaran, dan kondisi emergency lainnya
“Ini upaya Pemkot, agar warga yang sedang dalam bahaya bisa ditolong secepatnya dan akurat,” kata Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, saat ditemui di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Minggu (31/5/2015).
Emil sapaan akrab Ridwan Kamil menjelaskan, aplikasi tombol panik yang rancananya diluncurkan sebelum bulan puasa, terkoneksi secara langsung dengan Bandung Comand Center.
Dengan begitu petugas dapat dengan cepat merespon kondisi bahaya yang dialami warga. “Ini terhubung dengan Comand Center. Jadi kita (para petugas) dapat melihat lokasi dan nama warga yang sedang dalam bahaya itu,” timpalnya.
Beberpa waktu lalu Emil sempat menunjukan cara kerja dari aplikasi ini. Caranya relatif sangat mudah.
Warga hanya tinggal menekan tombol SOS pada aplikasi tersebut. Setelah itu akan ada laporan ke Bandung Command Center, mulai dari lokasi, nama, dan kondisi bahaya yang terjadi.
Kemudian para petugas yang ada di Bandung Comand Center, segera meneruskan laporan ke para petugas yang ada di lapangan.
“Nanti ini terkoneksi dengan kepolisian juga. Sehingga saat titik koordinat penekan tombol sudah muncul, polisi langsung menuju lokasi. Kita lihat juga petugas Kepolisian yang paling dekat lokasinya agar dapat cepat ditangani,” paparnya.
Diungkapkan Emil, aplikasi tombol panik ini sudah dapat diunduh melalui play store di smart phone masing-masing.
Warga dapat mendapatkannya secara gratis. Menurutnya hal ini diluncurkan untuk melindungi warga dari tindak kriminal, dan keadaan bahaya lainnya. “Tinggal di download saja di playstore, lalu daftar pakai nomor handphone,” timpalnya.
Ditanya untuk mengantisipasi tindakan “iseng” dari warga, Emil mengatakan, pihaknya sudah memikirkan cara untuk mengantisipasi hal tersebut, salah satunya dengan mewajibkan para pengguna aplikasi melakukan registrasi.
Mulai dari mencantumkan nomor pribadi, nama, dan nomor orang terdekat. “Dengan begitu kalau ada yang iseng kan bisa ketahuan namanya,” tandas Emil.
(sms)