Disperindagkop Usulkan Operasi Pasar Gas 3 Kg di 75 Desa
A
A
A
BANTUL - Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Kabupaten Bantul berencana mengajukan operasi pasar (OP) gas 3 kg, terhadap 75 desa.
Kepala Disperindagkop Kabupaten Bantul Sulistyanto mengungkapkan, untuk mengatasi permasalahan gas 3 kg di wilayahnya, pihaknya mengajukan OP gas 3 kg.
OP ini akan dilaksanakan di 75 desa dengan tujuan untuk pemerataan pasokan. Sebab, selama ini pasokan gas melalui OP mengakibatkan kesenjangan antara satu desa dengan desa yang lain. "Kami berinisiatif mengajukan OP. Kalau OP yang dilakukan selama ini atas inisiatif dari Pertamina," paparnya, Selasa.
Pihaknya berinisiatif mengajukan OP gas 3 kg untuk menambah pasokan sebab selama ini pasokan gas melon di wilayahnya dianggap masih kurang.
Terlebih kini terjadi tren baru yang dilakukan oleh masyarakat yaitu masyarakat lebih banyak menyimpan gas melon di rumah untuk persediaan. Hal tersebut akibat efek psikologis dari masyarakat karena khawatir gas kosong.
Saat ini pihaknya tengah bernegosiasi dengan PT Pertamina terkait rencana OP tersebut. Sebab pihaknya menginginkan mekanisme yang berbeda dalam pelaksanaan OP kali ini.
Pihaknya menginginkan OP tersebut layaknya pembagian beras miskin (raskin) di mana pelaksana distribusi dikendalikan oleh pihak Desa langsung, bukan pihak agen. "Kami akan berdiskusi terkait mekanismenya tersebut," terangnya.
Karena misinya adalah pemerataan, maka mekanisme pembagiannya adalah satu kepala keluarga mendapat jatah satu tabung. Sasaran OP ini nantinya cenderung ke Kepala Keluarga (KK) dengan menunjukkan kartu keluarga, bukan Kartu Tanda Penduduk (KTP) lagi seperti yang sudah-sudah.
Mekanisme ini ditempuh agar OP ini tidak salah sasaran karena yang menerima adalah langsung konsumen, bukan para pengecer.
Sulis mengatakan, jika OP ini dilaksanakan, maka ia menginginkan agar digelontorkan sebelum bulan Ramadan. Sementara untuk bulan puasa mendatang, pihaknya tetap berharap ada penambahan pasokan seperti yang sudah terjadi selama ini.
Sebab, memasuki bulan Ramadan konsumsi gas 3 kilogram akan mengalami lonjakan dibanding dengan hari-hari biasa. "Targetnya sebelum pertengahan Juni sudah terlaksana. Itu kalau disetujui oleh PT Pertamina," pungkasnya.
Kepala Disperindagkop Kabupaten Bantul Sulistyanto mengungkapkan, untuk mengatasi permasalahan gas 3 kg di wilayahnya, pihaknya mengajukan OP gas 3 kg.
OP ini akan dilaksanakan di 75 desa dengan tujuan untuk pemerataan pasokan. Sebab, selama ini pasokan gas melalui OP mengakibatkan kesenjangan antara satu desa dengan desa yang lain. "Kami berinisiatif mengajukan OP. Kalau OP yang dilakukan selama ini atas inisiatif dari Pertamina," paparnya, Selasa.
Pihaknya berinisiatif mengajukan OP gas 3 kg untuk menambah pasokan sebab selama ini pasokan gas melon di wilayahnya dianggap masih kurang.
Terlebih kini terjadi tren baru yang dilakukan oleh masyarakat yaitu masyarakat lebih banyak menyimpan gas melon di rumah untuk persediaan. Hal tersebut akibat efek psikologis dari masyarakat karena khawatir gas kosong.
Saat ini pihaknya tengah bernegosiasi dengan PT Pertamina terkait rencana OP tersebut. Sebab pihaknya menginginkan mekanisme yang berbeda dalam pelaksanaan OP kali ini.
Pihaknya menginginkan OP tersebut layaknya pembagian beras miskin (raskin) di mana pelaksana distribusi dikendalikan oleh pihak Desa langsung, bukan pihak agen. "Kami akan berdiskusi terkait mekanismenya tersebut," terangnya.
Karena misinya adalah pemerataan, maka mekanisme pembagiannya adalah satu kepala keluarga mendapat jatah satu tabung. Sasaran OP ini nantinya cenderung ke Kepala Keluarga (KK) dengan menunjukkan kartu keluarga, bukan Kartu Tanda Penduduk (KTP) lagi seperti yang sudah-sudah.
Mekanisme ini ditempuh agar OP ini tidak salah sasaran karena yang menerima adalah langsung konsumen, bukan para pengecer.
Sulis mengatakan, jika OP ini dilaksanakan, maka ia menginginkan agar digelontorkan sebelum bulan Ramadan. Sementara untuk bulan puasa mendatang, pihaknya tetap berharap ada penambahan pasokan seperti yang sudah terjadi selama ini.
Sebab, memasuki bulan Ramadan konsumsi gas 3 kilogram akan mengalami lonjakan dibanding dengan hari-hari biasa. "Targetnya sebelum pertengahan Juni sudah terlaksana. Itu kalau disetujui oleh PT Pertamina," pungkasnya.
(nag)