Wartawan Tabloid di Luwu Tewas Ditusuk
A
A
A
LUWU - Seorang wartawan dari tabloid lokal di Luwu Utara, Sulawesi Selatan, bernama Irfan (36), tewas ditikam badik oleh Musliadi (27), warga Sabbang. Aksi penikaman, terjadi di depan tempat foto kopi, Kecamatan Sabbang.
Akibat aksi penikaman itu, korban mengalami dua luka tusuk di bagian perut, dan mengalami luka sabetan samurai di bagian belakang. Usai autopsi, jenazah korban langsung diserahkan kepada pihak keluarga.
Setelah kejadian, petugas kepolisian dari Polres Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, langsung menangkap pelaku. Dari tangannya, polisi menyita badik dan samurai yang digunakan untuk menikam dan menyabet korban.
Polisi juga mengamankan satu unit sepeda motor milik korban. Kepada polisi, pelaku mengaku nekat menikam korban karena korban telah berusaha melakukan percobaan pemerkosaan terhadap adik kandungnya yang sama-sama wartawan.
Sementara itu, berdasarkan pantauan di rumah duka, tampak pihak keluarga dan warga sekitar terus berdatangan untuk melihat korban yang tewas mengenaskan oleh sabetan senjata tajam sebagai bentuk penghormatan terakhir.
Menurut pimpinan tabloid tempat korban bekerja, korban dikenal sangat baik dan bersahabat. Korban dan adik pelaku juga diketahui kerap jalan bersamaan dan melakukan liputan bersama-sama. Namun sejauh mana hubungan mereka, dia tidak tahu.
Setelah jenazah dikebumikan, pihak keluarga yang tidak terima pembunuhan itu hendak melakukan pembakaran rumah pelaku yang berada di Kecamatan Sabbang. Beruntung, polisi berhasil menghalau keluarga korban.
Akibat aksi penikaman itu, korban mengalami dua luka tusuk di bagian perut, dan mengalami luka sabetan samurai di bagian belakang. Usai autopsi, jenazah korban langsung diserahkan kepada pihak keluarga.
Setelah kejadian, petugas kepolisian dari Polres Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, langsung menangkap pelaku. Dari tangannya, polisi menyita badik dan samurai yang digunakan untuk menikam dan menyabet korban.
Polisi juga mengamankan satu unit sepeda motor milik korban. Kepada polisi, pelaku mengaku nekat menikam korban karena korban telah berusaha melakukan percobaan pemerkosaan terhadap adik kandungnya yang sama-sama wartawan.
Sementara itu, berdasarkan pantauan di rumah duka, tampak pihak keluarga dan warga sekitar terus berdatangan untuk melihat korban yang tewas mengenaskan oleh sabetan senjata tajam sebagai bentuk penghormatan terakhir.
Menurut pimpinan tabloid tempat korban bekerja, korban dikenal sangat baik dan bersahabat. Korban dan adik pelaku juga diketahui kerap jalan bersamaan dan melakukan liputan bersama-sama. Namun sejauh mana hubungan mereka, dia tidak tahu.
Setelah jenazah dikebumikan, pihak keluarga yang tidak terima pembunuhan itu hendak melakukan pembakaran rumah pelaku yang berada di Kecamatan Sabbang. Beruntung, polisi berhasil menghalau keluarga korban.
(san)