Mahasiswa Undip Ciptakan Doju

Senin, 25 Mei 2015 - 10:15 WIB
Mahasiswa Undip Ciptakan Doju
Mahasiswa Undip Ciptakan Doju
A A A
SEMARANG - Mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) Semarang yakni Inovasita Alifdini, Luri Nurlaila, Yochi Okta, MS. Bahry, dan Bagus Upaya Saputra dari jurusan Oseanografi dan Teknik Kimia, berhasil menciptakan donat jeruju (Doju).

Doju ciptaan mereka tak sekadar seperti donat biasa, namun juga diklaim memiliki khasiat sebagai pencegah kanker serta bersifat antibakteri. Luri Nurlaila menyebutkan, donat jeruju kreasi mereka memiliki kekhasan yakni mengandung larutan dari daun mangrove jenis Acanthus ilicifolius .

Tumbuhan yang juga sering disebut sebagai tanaman bakau itu memiliki kandungan senyawa glukosida, alkanoid, flavonoid, dan steroid. Menurut para ahli, senyawa flavonoid yang terkandung itu, memiliki sifat antibakteri dan pencegah kanker. “Kami melakukan inovasi yakni membuat donat yang tak hanya mengenyangkan saja jika dimakan. Namun juga memiliki manfaat lainnya,” ujarnya saat mengenalkan Doju pada expo kuliner di Undip, baru-baru ini.

Inovasi donat kaya manfaat itu berawal ketika kelima mahasiswa itu pada program kreativitas mahasiswa bidang kewirausahaan (PKM-K). Sekitar setahun lalu, inovasi donat bernama Doju itu mereka ciptakan dan mulai mereka pasarkan. Semula mereka kesulitan memasarkan produk donatnya itu, namun setelah mengikuti coaching dari Tim Tujuh Belas UNDIP selaku pembimbing PKM-K, kini mereka sudah menemukan jalan untuk memasarkan produknya itu.

Usaha yang mereka bentuk itu, semula diawali dengan modal senilai Rp400.000 saja. Sekarang omzet dari penjualan donat mereka pertiga bulan mencapai rata-rata Rp3 juta. “Awalnya memang banyak yang belum terpikirkan. Ketika sudah mengikuti coaching , banyak masukan yang didapat dan usaha ini terus berkembang,” bebernya.

Doju yang mereka jual, terdiri dari dua jenis yakni donat basah dan donat kering (cookies ). Untuk donat basah, umumnya dijual di kantin-kantin kampus, maupun di tokotoko terdekat. Sementara un tuk cookies dijual hingga ke luar kota. Saat ini, pemasaran produk donat itu telah mencapai tiga kota. Yakni Semarang, Solo, dan Yog ya karta. Pemasaran dalam kota Semarang dapat mencapai minimal 200 Doju per harinya.

Sebagai media promosi, jejaring sosial seperti Facebook turut dimanfaatkan untuk mengenalkan donat berkhasiat itu. “Dengan omzet yang semakin meningkat, kami ingin agar Doju ini nantinya bisa lebih dikenal sebagai oleh-oleh khas Semarang, selain lumpia dan tahu bakso,” ungkap Luri yang saat ini sedang mengurus sertifikasi halal bagi produk Doju.

Susilo himawan
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5604 seconds (0.1#10.140)