Balai Diklat Disatroni Maling, Rp26 Juta Melayang
A
A
A
BANTUL - Kantor Badan Diklat DIY yang berada di kompleks perbukitan Gunung Sempu, Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan disatroni maling. Akibatnya, uang Rp26 juta di dalam brankas lenyap digondol tamu tak diundang tersebut.
Aksi ini pertama kali diketahui oleh salah seorang pegawai kantor terseut, Agnes Theresia, Sabtu 23 Mei 2015 sore. Saat itu, sekitar pukul 15.00 WIB, wanita ini datang ke kantor.
Meskipun libur, ia datang ke kantor untuk menyelesaikan tugas yang masih menjadi bebannya. Ia datang seorang diri dan langsung menuju ke ruangannya. "Ketika sampai di ruang kepala sub bagian (Kasubag), saya lihat acak-acakan," katanya.
Saat itu, ia melihat brankas penyimpanan uang sudah tidak berada di tempat yang semestinya. Ia curiga telah terjadi hal yang tidak diinginkan. Kecurigaannya semakin kuat karena setelah diteliti nampaknya beberapa bagian brankas tersebut rusak dan terlihat bekas congkelan.
Kejadian tersebut lantas dilaporkan ke aparat Polsek Kasihan. Selang berapa lama, petugas tim identifikasi Sat Reskrim Polres Bantul datang ke lokasi kejadian untuk meneliti. Satu persatu titik yang diduga dilewati dan digunakan oleh pelaku untuk melancarkan aksinya diteliti dan diambil sidik jarinya.
"Kuat dugaan pelaku menggunakan linggis untuk mencongkel," tutur Kepala Unit (Kanit) Reskrim Polsek Kasihan Ajun Komisaris Polisi (AKP) Endro Prasetyoandoko.
Dari hasil identifikasi tersebtu sementara dapat disimpulkan pelaku dalam melancarkan aksinya lewat jendela sisi timur ruang Kasubag Keuangan.
Sebab di tempat tersebut terdapat bekas kerusakan dan congkelan. Demikian juga, brankas yang ada di ruangan tersebut rusak parah karena dibuka dengan paksa, diperkirakan dengan linggis.
"Tim juga menemukan ada dua brankas lagi yang dibuang di saluran irigasi sekitar 200 meter dari ruang Kasubag Keuangan. Kami masih menyelidiki kasus ini," terangnya.
Aksi ini pertama kali diketahui oleh salah seorang pegawai kantor terseut, Agnes Theresia, Sabtu 23 Mei 2015 sore. Saat itu, sekitar pukul 15.00 WIB, wanita ini datang ke kantor.
Meskipun libur, ia datang ke kantor untuk menyelesaikan tugas yang masih menjadi bebannya. Ia datang seorang diri dan langsung menuju ke ruangannya. "Ketika sampai di ruang kepala sub bagian (Kasubag), saya lihat acak-acakan," katanya.
Saat itu, ia melihat brankas penyimpanan uang sudah tidak berada di tempat yang semestinya. Ia curiga telah terjadi hal yang tidak diinginkan. Kecurigaannya semakin kuat karena setelah diteliti nampaknya beberapa bagian brankas tersebut rusak dan terlihat bekas congkelan.
Kejadian tersebut lantas dilaporkan ke aparat Polsek Kasihan. Selang berapa lama, petugas tim identifikasi Sat Reskrim Polres Bantul datang ke lokasi kejadian untuk meneliti. Satu persatu titik yang diduga dilewati dan digunakan oleh pelaku untuk melancarkan aksinya diteliti dan diambil sidik jarinya.
"Kuat dugaan pelaku menggunakan linggis untuk mencongkel," tutur Kepala Unit (Kanit) Reskrim Polsek Kasihan Ajun Komisaris Polisi (AKP) Endro Prasetyoandoko.
Dari hasil identifikasi tersebtu sementara dapat disimpulkan pelaku dalam melancarkan aksinya lewat jendela sisi timur ruang Kasubag Keuangan.
Sebab di tempat tersebut terdapat bekas kerusakan dan congkelan. Demikian juga, brankas yang ada di ruangan tersebut rusak parah karena dibuka dengan paksa, diperkirakan dengan linggis.
"Tim juga menemukan ada dua brankas lagi yang dibuang di saluran irigasi sekitar 200 meter dari ruang Kasubag Keuangan. Kami masih menyelidiki kasus ini," terangnya.
(nag)