Tiang Pancang Fly Over Disetop
A
A
A
PALEMBANG - Pengerjaan tiang pancang flyover (jembatan layang) simpang Jakabaring Palembang hingga kini tak bisa dilakukan, karena masih terkendala soal pembebasan lahan milik sejumlah warga.
Diketahui ada sekitar tujuh kepemilikan bangunan dan lahan tanah yang belum mau memberikan lahan terkait. Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Sumsel Muzakir mengatakan, pihaknya telah melakukan lang kah me diasi, untuk menyelesaikan masalah tersebut. ”Ada kendala pembebasan lahan, bangunan yang terkena dari proyek pembangunan ini belum selesai dilakukan pembebasan lahan.
Soalnya masyarakat tersebut belum mau pindah ka rena berbagai alasan,” ujarnya di Pemprov Sumsel kemarin. Menurut Muzakir, sejumlah warga mengaku belum cocok dengan dana yang tersedia. Di samping itu, beberapa tanah juga masih dalam sengketa. ”Ji ka mereka tak mau pindah, maka kita tak bisa memasang perangkat steger, sehingga pengerjaannya terhambat,” ungkapnya.
Dia menjelaskan, dari pendataan ada tujuh kepemilikan bangunan dan lahan tanah yang ma sih tidak mau pindah dari sekitar bangunan jembatan layang tersebut. Lebih lanjut dia menjelaskan, lantaran soal pem bebasan lahan yang tak kun jung usai pihaknya menghentikan sementara pembangunan ini. Namun dipastikannya, proyek ini akan dimulai kembali apabila pembebasan lahan selesai.
Dia menambahkaan, pemberhentian sementara ini yakni dalam tahap pemasangan tiang pan cang di sisi menuju ke Jakabaring, karena pemasangan tiang pancang ini membutuhkan area yang luas. Dia menjelaskann pembangunan ini terhenti tidak secara ke seluruhan. Namun, hanya pemasangan tiang pancang yang mengarah ke Stadion Jakabaring Sport City (JSC) atau Jalan Gubernur H Bastari.
”Pemerintah menyediakan dana untuk pembebasan lahan ini yakni sebesar Rp2,6 miliar,” imbuhnya. Sementara itu, Ketua PPTK Flyover Jakabaring Dinas PU Bina Marga Provinsi Sumsel Joko Saputro mengatakan, walaupun terkendala pada pemasangan tiang pancang, pihaknya akan tetap melakukan pembangunan pada bagian atas jembatan layang.
”Penghentian sementara bagian tiang pancang saja karena masih terkendala lahan yang belum selesai,” imbuhnya. Sebelumnya, Gubernur Sumsel Alex Noerdin memastikan pengerjaan jembatan layang simpang Jakabaring Palembang, akan terus berjalan. Meskipun saat ini, masih adanya kendala pembebasan sejumlah rumah/bangunan di dekat lokasi.
”Kami menyerahkan sepenuh nya permasalahan tersebut ke Pengadilan. Di mana saat ini memang sedang diurus di PN, soal tahapan konsinyasi uang pembayaran ganti rugi tanah dan bangunan peruntukan pembangunan jembatan fly over, sehingga proyek bisa berjalan dengan lancar,” ujar Alex baru-baru ini.
Alex mengatakan, pengerjaan jembatan layang dipastikan akan terus dilaksanakan dan ditarget selesai sampai November 2015 ini. ”Pembangunan infrastruktur jalan, jembatan, flyover yang kita lakukan tujuannya adalah untuk kepentingan bersama. Pembebasan lahan tidak boleh sampai mengganggu pembangunan flyover,” tandasnya.
Retno palupi
Diketahui ada sekitar tujuh kepemilikan bangunan dan lahan tanah yang belum mau memberikan lahan terkait. Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Sumsel Muzakir mengatakan, pihaknya telah melakukan lang kah me diasi, untuk menyelesaikan masalah tersebut. ”Ada kendala pembebasan lahan, bangunan yang terkena dari proyek pembangunan ini belum selesai dilakukan pembebasan lahan.
Soalnya masyarakat tersebut belum mau pindah ka rena berbagai alasan,” ujarnya di Pemprov Sumsel kemarin. Menurut Muzakir, sejumlah warga mengaku belum cocok dengan dana yang tersedia. Di samping itu, beberapa tanah juga masih dalam sengketa. ”Ji ka mereka tak mau pindah, maka kita tak bisa memasang perangkat steger, sehingga pengerjaannya terhambat,” ungkapnya.
Dia menjelaskan, dari pendataan ada tujuh kepemilikan bangunan dan lahan tanah yang ma sih tidak mau pindah dari sekitar bangunan jembatan layang tersebut. Lebih lanjut dia menjelaskan, lantaran soal pem bebasan lahan yang tak kun jung usai pihaknya menghentikan sementara pembangunan ini. Namun dipastikannya, proyek ini akan dimulai kembali apabila pembebasan lahan selesai.
Dia menambahkaan, pemberhentian sementara ini yakni dalam tahap pemasangan tiang pan cang di sisi menuju ke Jakabaring, karena pemasangan tiang pancang ini membutuhkan area yang luas. Dia menjelaskann pembangunan ini terhenti tidak secara ke seluruhan. Namun, hanya pemasangan tiang pancang yang mengarah ke Stadion Jakabaring Sport City (JSC) atau Jalan Gubernur H Bastari.
”Pemerintah menyediakan dana untuk pembebasan lahan ini yakni sebesar Rp2,6 miliar,” imbuhnya. Sementara itu, Ketua PPTK Flyover Jakabaring Dinas PU Bina Marga Provinsi Sumsel Joko Saputro mengatakan, walaupun terkendala pada pemasangan tiang pancang, pihaknya akan tetap melakukan pembangunan pada bagian atas jembatan layang.
”Penghentian sementara bagian tiang pancang saja karena masih terkendala lahan yang belum selesai,” imbuhnya. Sebelumnya, Gubernur Sumsel Alex Noerdin memastikan pengerjaan jembatan layang simpang Jakabaring Palembang, akan terus berjalan. Meskipun saat ini, masih adanya kendala pembebasan sejumlah rumah/bangunan di dekat lokasi.
”Kami menyerahkan sepenuh nya permasalahan tersebut ke Pengadilan. Di mana saat ini memang sedang diurus di PN, soal tahapan konsinyasi uang pembayaran ganti rugi tanah dan bangunan peruntukan pembangunan jembatan fly over, sehingga proyek bisa berjalan dengan lancar,” ujar Alex baru-baru ini.
Alex mengatakan, pengerjaan jembatan layang dipastikan akan terus dilaksanakan dan ditarget selesai sampai November 2015 ini. ”Pembangunan infrastruktur jalan, jembatan, flyover yang kita lakukan tujuannya adalah untuk kepentingan bersama. Pembebasan lahan tidak boleh sampai mengganggu pembangunan flyover,” tandasnya.
Retno palupi
(ftr)