Pemakaman Burhan Muhammad Secara Militer
A
A
A
YOGYAKARTA - Jenazah Dubes RI untuk Pakistan, Burhan Muhammad telah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Mondoliko, Umbulharjo, Yogyakarta, kemarin pagi di dekat makam istrinya.
Gugurnya almarhum saat menjalankan tugas negara, prosesi pemakaman pun dilakukan secara militer. "Beliau gugur dalam menjalankan tugas negara. Oleh sebab itu harus dilakukan upacara militer," kata Danrem 072 Pamungkas Kolonel Infantri Stefanus Tri Mulyono, kemarin. Jenazah sendiri, tiba di rumah duka, Jalan Agus Salim No 57 Notoprajan Ngampilan Kota Yogyakarta, sekitar pukul 07.55 WIB.
Setelah sebelumnya, telah dilakukan serah terima dari perwakilan Pemerintah Pakistan ke Pemerintah Indonesia di Bandara Adisutjipto Yogyakarta pada pukul 07.00 WIB. Seusai disalatkan, sekitar pukul 09.40 WIB jenazah pun dilepas dari rumah duka untuk kemudian dimakamkan. Upacara pemakaman tersebut dipimpin langsung oleh Gubernur AAU Maskal Muda TNI Abdul Muis. Turut hadir mantan Wakil Presiden Boediono di rumah duka. Meski tak terlalu dekat mengenal almarhum, dia juga turut berbelasungkawa terhadap meninggalnya Burhan.
"Saya mengenal beliau saat dilantik (menjadi dubes). Setelah tugas di sana, tidak intens komunikasi," kata mantan Wapres di era pemerintahan SBY tersebut. Sementara, Wakil Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Mayor Jenderal Erfi Triassunu mengatakan, BIN sangat kehilangan akan sosok Burhan Muhammad. Karena dedikasinya yang sangat tinggi terhadap negara.
"Beliau berdedikasi tinggi sejak di BIN. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan lahir dan batin," tuturnya. Sebagaimana diketahui, Burhan Muhammad sudah sejak dua tahun terakhir ini menjabat sebagai Dubes RI di Pakistan. Pria yang sebelumnya mengabdi di BIN ini menjadi salah satu korban dari jatuhnya pesawat helikopter milik militer Pakistan, pada Jumat (8/5).
Dalam kejadian tersebut, dirinya menderita luka bakar yang cukup parah dan harus mendapatkan perawatan rumah sakit. Sementara, istrinya, yaitu Hery Listyawati meninggal dunia di tempat kejadian. Kemudian, telah dimakamkan di tempat yang sama, yaitu TPU Mondoliko, pada Kamis (14/5) lalu.
Jenazah Tiba di Yogyakarta
Jenazah almarhum Burhan Muhammad tiba di Yogyakarta, kemarin pagi. Jenazah tiba di Lanud Adisutjipto pukul 07.00 WIB dengan menggunakan pesawat Hercules A 1321 milik TNI Angkatan Udara. Kedua anak almarhum, yakni Fitra Amrullah dan Yoga Sulistyo Burhan turut mendampingi jenazah turun dari pesawat.
Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) AM Fachir dan Gubernur DIY Sri Sultan HB X menyambut langsung kedatangan jenazah Burhan. Sebelum dibawa ke rumah duka di Jalan Agus Salim No 57 Yogyakarta dan dimakamkan, terlebih dahulu diadakan upacara serah terima, di Base Ops Lanud Adisutjipto, Yogyakarta.
Ridho hidayat/ priyo setyawan
Gugurnya almarhum saat menjalankan tugas negara, prosesi pemakaman pun dilakukan secara militer. "Beliau gugur dalam menjalankan tugas negara. Oleh sebab itu harus dilakukan upacara militer," kata Danrem 072 Pamungkas Kolonel Infantri Stefanus Tri Mulyono, kemarin. Jenazah sendiri, tiba di rumah duka, Jalan Agus Salim No 57 Notoprajan Ngampilan Kota Yogyakarta, sekitar pukul 07.55 WIB.
Setelah sebelumnya, telah dilakukan serah terima dari perwakilan Pemerintah Pakistan ke Pemerintah Indonesia di Bandara Adisutjipto Yogyakarta pada pukul 07.00 WIB. Seusai disalatkan, sekitar pukul 09.40 WIB jenazah pun dilepas dari rumah duka untuk kemudian dimakamkan. Upacara pemakaman tersebut dipimpin langsung oleh Gubernur AAU Maskal Muda TNI Abdul Muis. Turut hadir mantan Wakil Presiden Boediono di rumah duka. Meski tak terlalu dekat mengenal almarhum, dia juga turut berbelasungkawa terhadap meninggalnya Burhan.
"Saya mengenal beliau saat dilantik (menjadi dubes). Setelah tugas di sana, tidak intens komunikasi," kata mantan Wapres di era pemerintahan SBY tersebut. Sementara, Wakil Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Mayor Jenderal Erfi Triassunu mengatakan, BIN sangat kehilangan akan sosok Burhan Muhammad. Karena dedikasinya yang sangat tinggi terhadap negara.
"Beliau berdedikasi tinggi sejak di BIN. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan lahir dan batin," tuturnya. Sebagaimana diketahui, Burhan Muhammad sudah sejak dua tahun terakhir ini menjabat sebagai Dubes RI di Pakistan. Pria yang sebelumnya mengabdi di BIN ini menjadi salah satu korban dari jatuhnya pesawat helikopter milik militer Pakistan, pada Jumat (8/5).
Dalam kejadian tersebut, dirinya menderita luka bakar yang cukup parah dan harus mendapatkan perawatan rumah sakit. Sementara, istrinya, yaitu Hery Listyawati meninggal dunia di tempat kejadian. Kemudian, telah dimakamkan di tempat yang sama, yaitu TPU Mondoliko, pada Kamis (14/5) lalu.
Jenazah Tiba di Yogyakarta
Jenazah almarhum Burhan Muhammad tiba di Yogyakarta, kemarin pagi. Jenazah tiba di Lanud Adisutjipto pukul 07.00 WIB dengan menggunakan pesawat Hercules A 1321 milik TNI Angkatan Udara. Kedua anak almarhum, yakni Fitra Amrullah dan Yoga Sulistyo Burhan turut mendampingi jenazah turun dari pesawat.
Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) AM Fachir dan Gubernur DIY Sri Sultan HB X menyambut langsung kedatangan jenazah Burhan. Sebelum dibawa ke rumah duka di Jalan Agus Salim No 57 Yogyakarta dan dimakamkan, terlebih dahulu diadakan upacara serah terima, di Base Ops Lanud Adisutjipto, Yogyakarta.
Ridho hidayat/ priyo setyawan
(bbg)