Daerah Dituntut Hasilkan Siswa Berprestasi

Rabu, 20 Mei 2015 - 09:41 WIB
Daerah Dituntut Hasilkan Siswa Berprestasi
Daerah Dituntut Hasilkan Siswa Berprestasi
A A A
YOGYAKARTA - Olimpiade Sains Nasional (OSN) ke-14 telah resmi dibuka oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) di Yogyakarta. Dalam rangka peningkatan penguasaan sains dan teknologi oleh generasi muda, Kemendikbud menuntut partisipasi tiap daerah untuk menumbuhkan kecintaan siswa akan sains dan teknologi.

“Melalui program seperti OSN ini, kami kembali mengingatkan agar semua daerah di Indonesia bisa terlibat dalam pencapaian penguasaan sains teknologi. Rasanya sudah menjadi keniscayaan bagi tiap daerah untuk melakukan pembinaan dan mendorong para siswanya untuk ikut serta dalam program seperti OSN,” ujar Dirjen Pendidikan Menengah Kemendikbud Prof Dr Ahmad Jazidi, kemarin.

Kepada wartawan usai pembukaan OSN ke-14 di Jogja Expo Center (JEC), Ahmad Jazidi menjelaskan, masing- masing daerah wajib punya upaya mengembangkan pendidikan yang unggul. Selain itu, tiap daerah juga harus ikut menggairahkan partisipasi para siswa di beberapa ajang saing yang digelar Kemendikbud tiap tahunnya. Dengan begitu, potensi Indonesia berlaga di kancah internasional akan semakin terbuka lebar.

”Dengan melihat para peserta OSN ini, kita tentu merasa optimistis bahwa masa depan bangsa Indonesia cerah. Karena perlu kita tahu, tiap sejarah kemajuan suatu bangsa tidak pernah lepas dari kemampuannya menguasai sains teknologi,” ucapnya. Diakui Ahmad Jazidi, peserta OSN merupakan penjaringan bertahap dari tingkat di bawah. Pemenang OSN nanti akan berkesempatan mewakili Indonesia di ajang olimpiade tingkat internasional.

“Tidak main-main, posisi Indonesia di tingkat internasional sudah cukup diperhitungkan. Tiap tahun keterlibatan Indonesia selalu punya prestasi dan hampir tiap tahunnya medali emas bisa diraih anak-anak kita,” ungkapnya. Dengan mengangkat tema OSN Membangun Manusia Tangguh, Mandiri dan Berintegritas, OSN 2015 diselenggarakan pada 18–24 Mei 2015.

Yogyakarta menjadi tuan rumah untuk jenjang pendidikan dasar SD/MI, SDLB/SD Inklusi dan SMPLB/SMP Inklusi serta pendidikan menengah SMA/- MA, SMALB/SMA Inklusi dan SMK. Sedangkan jenjang SMP penyelenggaraannya dilakukan di Palu, Sulawesi Tengah. OSN di Yogyakarta diikuti sekitar 3.000 siswa dari seluruh provinsi di Indonesia. OSN 2015 mempertandingkan 24 bidang lomba.

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Bawono X dalam sambutannya mengatakan, prestasi yang diukir para siswa Indonesia di arena olimpiade internasional mematahkan pendapat bahwa penguasaan sains siswa Indonesia masih rendah. Prestasi tersebut bahkan menyadarkan kita semua bahwa Indonesia masih memiliki harapan masa depan yang lebih baik.

”Harus kita sadari, meski bangsa ini diliputi rentetan korupsi dan masalah pendidikan, ternyata masih banyak anak Indonesia yang layak diapresiasi. Kita pun masih memiliki banyak anak cerdas dan jenius yang ketekunannya perlu ditempatkan menjadi teladan dan benih keunggulaan bangsa,” ujarnya.

Sri Sultan pun mengimbau agar prestasi para siswa Indonesia harus pula menjadi bahan renungan para pendidik dan pemerintah. Menurutnya, siswa-siswa jenius Indonesia tersebut sudah diintip oleh universitas- universitas asing untuk ditawari beasiswa dari berbagai negara seperti AS, Jepang, Korea, Singapura, bahkan Malaysia.

”Tapi kita juga harus mengakui, di tengah prestasi tersebut, umumnya siswa kita masih lemah dalam penguasaan ilmu-ilmu murni karena lebih senang mempelajari ilmu terapan. Namun semua itu masih mampu memberikan warna menyejukkan di antara sikap skeptis dan pesimistis pada dunia pendidikan kita,” paparnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY Kadarmanta Baskara Aji menuturkan, target DIY di OSN 2015 ialah lebih baik dari tahun lalu. Meski tahun lalu telah berhasil meraih peringkat lima besar, Aji berkeinginan hasil tahun ini meningkat.

Ratih keswara
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5451 seconds (0.1#10.140)