Jembatan Darurat Surobayan Picu Antrean Kendaraan

Selasa, 19 Mei 2015 - 10:38 WIB
Jembatan Darurat Surobayan Picu Antrean Kendaraan
Jembatan Darurat Surobayan Picu Antrean Kendaraan
A A A
KAJEN - Pembangunan Jembatan Surobayan mengakibatkan arus lalu lintas yang melintas di daerah tersebut menjadi tersendat. Pasalnya, jembatan alternatif yang dibangun hanya bisa dilintasi satu kendaraan sehingga dioperasikan dengan sistem buka tutup.

Akibatnya, kendaraan yang melintas harus mengantre hingga menimbulkan kemacetan. Kondisi ini membuat Pemkab Pekalongan mewacanakan pembangunan jembatan darurat tambahan untuk memperlancar arus lalu lintas di jalur alternatif tersebut. “Tidak menutup kemungkinan kita akan membuat jembatan darurat baru. Mengingat arus lalu lintas di jembatan darurat padat,” kata Bupati Pekalongan Amat Antono kemarin.

Selain itu, pada jembatan gantung Desa Kedung Patangewu juga dipadati sepeda motor, pasca-Jembatan Surobayan mulai ditutup. Sehingga pihaknya akan melakukan evaluasi dari segi pengamanan, personel, maupun peralatan. “Dalam waktu satu minggu ini akan kita evaluasi, mulai dari pengamanan, personel dan peralatan,” ujarnya.

Selain akibat padatnya aruslalu lintas, wacana penambahan jembatan darurat tersebut juga sebagai persiapan menghadapi Lebaran nanti. Karena itu, instansi terkait diminta memperbaiki jembatan Desa Kedung Patangewu yang saat ini berlubang. “Saya minta Asisten II untuk memantau tingkat kemacetannya itu gimana . Rambu-rambu sudah lengkap atau belum.

Jembatan Kedung Patangewu ada yangberlubangjadikamiusulkan ke Kadinas PU untuk diperbaiki sehingga arus lalu lintas saat Lebaran nanti juga tidak terganggu,” kata Amat Antono. Camat Kedungwuni Bambang Dwi mengungkapkan, kepadatan jalur alternatif sangat tinggi. Titik paling krusial terdapat di Desa Karangdowo di mana akses jalan sangat sempit.

Terkait evaluasi, Bambang akan lebih dulu melihat siklus sepekan ini. Setelah itu, akan dicarikan alternatif terbaik agar warga terdampak juga tidak terganggu selama proses pembangunan Jembatan Surobayan tersebut. “Akan kami evaluasi kepadatannya, desa-desa terdampak, perkembangan dinamika sosial masyarakat yang rumahnya dilewati pada jalur alternatif.

Hal itu perlu diperhatikan sebab pembangunan jembatan cukup lama. Pengalihan jalur, beberapa kali juga kami lewatkan ke Desa Rengas untuk memecah kemacetan,” paparnya.

Prahayuda febrianto
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0867 seconds (0.1#10.140)