Tim Evakuasi Erri Yunanto Harus Waspadai Gas Beracun
A
A
A
BOYOLALI - Balai Penyelidikan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta meminta tim evakuasi tetap waspada saat mengangkat tubuh Erri Yunanto (21), mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta yang jatuh ke kawah Gunung Merapi. Sebab, kondisi paling berbahaya di seputar kawah adalah adanya gas beracun.
Kepala BPPTKG Yogyakarta Subandriyo mengatakan, kondisi di puncak Merapi yang paling berbahaya justru adalah gas vulkanik yang dikeluarkan dari kawah. Gas beracun tersebut sulit terdeteksi karena tidak berbau dan berwarna.
"Di antaranya adalah gas CO dan CO2," terang Subandriyo, Senin (18/5/2015).
Sehingga, menurutnya, tim evakuasi harus memakai masker cadangan oksigen. Sedangkan suhu panas mencapai 120 derajat celsius terdapat kubah kawah yang memiliki kedalaman sekitar 150 meter.
Pihaknya memprediksi posisi korban jatuh di tebing sekitar 100 meter dari bibir kawah dan tidak sampai ke dasar kawah. Mengenai kondisi korban, diakui kemungkinan hidup sangat kecil.
Sebab, saat jatuh kemungkinan besar terjadi benturan dengan bebatuan. Karena kondisi medan yang labil, tim yang turun cukup tiga sampai empat orang saja.
Guna kepentingan evakuasi, BPPTKG Yogyakarta telah mengirim alat, di antaranya yang diperuntukkan untuk memantau gas yang dikeluarkan kawah.
Baca juga: Beratnya Perjuangan Tim SAR Angkat Tubuh Erri Yunanto.
Kepala BPPTKG Yogyakarta Subandriyo mengatakan, kondisi di puncak Merapi yang paling berbahaya justru adalah gas vulkanik yang dikeluarkan dari kawah. Gas beracun tersebut sulit terdeteksi karena tidak berbau dan berwarna.
"Di antaranya adalah gas CO dan CO2," terang Subandriyo, Senin (18/5/2015).
Sehingga, menurutnya, tim evakuasi harus memakai masker cadangan oksigen. Sedangkan suhu panas mencapai 120 derajat celsius terdapat kubah kawah yang memiliki kedalaman sekitar 150 meter.
Pihaknya memprediksi posisi korban jatuh di tebing sekitar 100 meter dari bibir kawah dan tidak sampai ke dasar kawah. Mengenai kondisi korban, diakui kemungkinan hidup sangat kecil.
Sebab, saat jatuh kemungkinan besar terjadi benturan dengan bebatuan. Karena kondisi medan yang labil, tim yang turun cukup tiga sampai empat orang saja.
Guna kepentingan evakuasi, BPPTKG Yogyakarta telah mengirim alat, di antaranya yang diperuntukkan untuk memantau gas yang dikeluarkan kawah.
Baca juga: Beratnya Perjuangan Tim SAR Angkat Tubuh Erri Yunanto.
(zik)