Pengelola Hadirkan Pesawat Jet
A
A
A
SLAWI - Setelah 10 tahun sepi wahana baru, pengelola Pantai Purwahamba Indah (Purin), Kabupaten Tegal menghadirkan nuansa baru di objek wisata tersebut.
Sebuah pesawat jenis Boeing 737 didatangkan untuk menarik kunjungan wisatawan. Pesawat bekas angkutan komersial tersebut sudah “mendarat” di belakang loket pintu masuk Purin sejak akhir April lalu. Meski belum dibuka secara resmi sebagai wahana, keberadaan pesawat jet tersebut sudah menarik perhatian wisatawan yang datang ke Purin maupun pengendara yang melintas di Jalur Pantura karena keberadaannya mencolok.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Obyek Wisata Purin Adi Priono mengatakan, wahana baru berupa pesawat merupakan kerja sama dengan pihak ketiga. Saat ini wahana tersebut masih dalam proses persiapan untuk dibuka. “Nantinya dikelola investor PT Dirgantara dari Jakarta. Saat ini masih proses penyempurnaan rangka badan pesawat dan menata bagian dalamnya. Sebelumnya badanpesawatdibawake Tegal menggunakan trailer dalam bentuk potongan. Perakitannya disini,” kataAdi, kemarin.
Jika sudah dibuka, wahana tersebut akan menawarkan sensasi naik pesawat sungguhan melalui teknologi tiga dimensi. Selain itu, nantinya di sekitar lokasi pesawat juga akan dibuat taman bersantai dan bermain untuk wisatawan yang membawa anak-anak. “Karena wahana baru, jadi akan ada loket khususnya untuk bisa masuk. Tapi untuk tiket masuk masih dibicarakan dengan investornya,” ujarnya.
Adi belum dapat memastikan kapan wahana baru tersebut akan dibuka untuk wisatawan. Dia memperkirakan pada libur Lebaran nanti wahana sudah bisa dinikmati pengunjung. “Yang lebih tahu kapan dibuka untuk pengunjung adalah investornya,” ujar Adi. Dia mengungkapkan, wahana serupa sebelumnya sudah dibuat investor yang sama di Kabupaten Kebumen. Setiap harinya wahana tersebut dikunjungi 200–250 warga.
“Di sana berhasil. Jadi mudah-mudahan di sini juga sama dan mendatangkan banyak wisatawan ke Purin,” ucapnya. Menurut Adi, keberadaan wahana baru kali ini merupakan yang pertama kali sejak sekitar 10 tahun terakhir. Sebelumnya, Purin hanya mengandalkan wisata pantai sebagai wahana utama.
“Setahu saya dalam 10 tahun, baru kali ini ada tambahan wahana baru,” kata dia. Ketiadaan wahana baru ini menjadi salah satu faktor pemasukan dari tiket tak pernah memenuhi target yang ditetapkan.
Farid firdaus
Sebuah pesawat jenis Boeing 737 didatangkan untuk menarik kunjungan wisatawan. Pesawat bekas angkutan komersial tersebut sudah “mendarat” di belakang loket pintu masuk Purin sejak akhir April lalu. Meski belum dibuka secara resmi sebagai wahana, keberadaan pesawat jet tersebut sudah menarik perhatian wisatawan yang datang ke Purin maupun pengendara yang melintas di Jalur Pantura karena keberadaannya mencolok.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Obyek Wisata Purin Adi Priono mengatakan, wahana baru berupa pesawat merupakan kerja sama dengan pihak ketiga. Saat ini wahana tersebut masih dalam proses persiapan untuk dibuka. “Nantinya dikelola investor PT Dirgantara dari Jakarta. Saat ini masih proses penyempurnaan rangka badan pesawat dan menata bagian dalamnya. Sebelumnya badanpesawatdibawake Tegal menggunakan trailer dalam bentuk potongan. Perakitannya disini,” kataAdi, kemarin.
Jika sudah dibuka, wahana tersebut akan menawarkan sensasi naik pesawat sungguhan melalui teknologi tiga dimensi. Selain itu, nantinya di sekitar lokasi pesawat juga akan dibuat taman bersantai dan bermain untuk wisatawan yang membawa anak-anak. “Karena wahana baru, jadi akan ada loket khususnya untuk bisa masuk. Tapi untuk tiket masuk masih dibicarakan dengan investornya,” ujarnya.
Adi belum dapat memastikan kapan wahana baru tersebut akan dibuka untuk wisatawan. Dia memperkirakan pada libur Lebaran nanti wahana sudah bisa dinikmati pengunjung. “Yang lebih tahu kapan dibuka untuk pengunjung adalah investornya,” ujar Adi. Dia mengungkapkan, wahana serupa sebelumnya sudah dibuat investor yang sama di Kabupaten Kebumen. Setiap harinya wahana tersebut dikunjungi 200–250 warga.
“Di sana berhasil. Jadi mudah-mudahan di sini juga sama dan mendatangkan banyak wisatawan ke Purin,” ucapnya. Menurut Adi, keberadaan wahana baru kali ini merupakan yang pertama kali sejak sekitar 10 tahun terakhir. Sebelumnya, Purin hanya mengandalkan wisata pantai sebagai wahana utama.
“Setahu saya dalam 10 tahun, baru kali ini ada tambahan wahana baru,” kata dia. Ketiadaan wahana baru ini menjadi salah satu faktor pemasukan dari tiket tak pernah memenuhi target yang ditetapkan.
Farid firdaus
(ars)