Mahasiswa Pendaki Merapi Terdeteksi di Kedalaman 150 Meter Kawah
A
A
A
BOYOLALI - Tim SAR gabungan berhasil mendeteksi posisi Erri Yunanto (21), mahasiswa Universitas Atmajaya Yogyakarta yang terjatuh ke kawah Gunung Merapi.
Keberadaan mahasiswa yang beralamatkan di Kampung Biru, Kelurahan Trihanggo, Kecamatan Gamping, Sleman, Yogyakarta tersebut diketahui pada Minggu 17 Mei 2015 sore sekitar pukul 15.00 WIB.
Korban terdeteksi berada di kedalaman sekitar 150 meter, namun belum bisa dipastikan posisinya.
"Kami belum dapat memastikan bagaimana posisi tubuhnya, apakah tertelungkup, miring atau terlentang. Visual yang terlihat dengan mata hanya jaket korban karena jarak pandang yang terbatas," kata Ramli, salah satu anggota tim SAR Boyolali usai turun dari Puncak Merapi.
Selain itu, antara jaraknya korban dengan posisi tim SAR yang mendeteksi juga cukup jauh. Yang jelas posisinya berada di kawah bagian barat. Karena kondisi sudah gelap, proses evakuasi korban dari kawah belum dapat dilakukan.
Proses evakuasi baru akan dilakukan, Senin (18/5/2015) pagi dengan peralatan yang lebih komplet. Pasalnya, tim evakuasi yang datang pertama hanya membawa tambang dengan panjang sekitar 75 meter.
Panjang tali masih kurang karena posisi terakhir korban berada di kedalaman 150 meter. Sehingga dibutuhkan tali tambang dengan panjang sekurangnya 200 meter. Dirinya tidak tahu persis berapa suhu di sekitar kawah."Tapi yang jelas cukup panas," terangnya.
Selama di atas, tim SAR juga telah membawa tabung oksigen karena kawah terkadang mengeluarkan gas beracun. Pada tahap pertama, ada tiga tim yang diberangkatkan.
Selain mendeteksi keberadaan korban, tim juga tengah mencari lokasi yang dapat digunakan untuk patok tali tambang yang nantinya dipakai untuk tim evakuasi yang akan turun ke kawah.
Pada sisi lain, pihaknya juga meminta para pendaki untuk turun karena menghambat perjalanan dan kerja tim SAR.
Erri Yunanto, mahasiswa Universitas Atmajaya Yoyakarta terjatuh ke kawah Merapi usai berfoto pada Sabtu 15 Mei 2015. Korban bersama lima orang rekannya naik dari jalur pendakian New Selo di Kecamatan Selo, Boyolali pada Jumat 15 Mei 2015 malam.
Setelah mendaftarkan diri di base camp pos Barameru, sekitar pukul 23.00 WIB mereka mulai melakukan pendakian.
Keberadaan mahasiswa yang beralamatkan di Kampung Biru, Kelurahan Trihanggo, Kecamatan Gamping, Sleman, Yogyakarta tersebut diketahui pada Minggu 17 Mei 2015 sore sekitar pukul 15.00 WIB.
Korban terdeteksi berada di kedalaman sekitar 150 meter, namun belum bisa dipastikan posisinya.
"Kami belum dapat memastikan bagaimana posisi tubuhnya, apakah tertelungkup, miring atau terlentang. Visual yang terlihat dengan mata hanya jaket korban karena jarak pandang yang terbatas," kata Ramli, salah satu anggota tim SAR Boyolali usai turun dari Puncak Merapi.
Selain itu, antara jaraknya korban dengan posisi tim SAR yang mendeteksi juga cukup jauh. Yang jelas posisinya berada di kawah bagian barat. Karena kondisi sudah gelap, proses evakuasi korban dari kawah belum dapat dilakukan.
Proses evakuasi baru akan dilakukan, Senin (18/5/2015) pagi dengan peralatan yang lebih komplet. Pasalnya, tim evakuasi yang datang pertama hanya membawa tambang dengan panjang sekitar 75 meter.
Panjang tali masih kurang karena posisi terakhir korban berada di kedalaman 150 meter. Sehingga dibutuhkan tali tambang dengan panjang sekurangnya 200 meter. Dirinya tidak tahu persis berapa suhu di sekitar kawah."Tapi yang jelas cukup panas," terangnya.
Selama di atas, tim SAR juga telah membawa tabung oksigen karena kawah terkadang mengeluarkan gas beracun. Pada tahap pertama, ada tiga tim yang diberangkatkan.
Selain mendeteksi keberadaan korban, tim juga tengah mencari lokasi yang dapat digunakan untuk patok tali tambang yang nantinya dipakai untuk tim evakuasi yang akan turun ke kawah.
Pada sisi lain, pihaknya juga meminta para pendaki untuk turun karena menghambat perjalanan dan kerja tim SAR.
Erri Yunanto, mahasiswa Universitas Atmajaya Yoyakarta terjatuh ke kawah Merapi usai berfoto pada Sabtu 15 Mei 2015. Korban bersama lima orang rekannya naik dari jalur pendakian New Selo di Kecamatan Selo, Boyolali pada Jumat 15 Mei 2015 malam.
Setelah mendaftarkan diri di base camp pos Barameru, sekitar pukul 23.00 WIB mereka mulai melakukan pendakian.
(nag)