Hotel Jangan Naikkan Tarif

Kamis, 14 Mei 2015 - 09:25 WIB
Hotel Jangan Naikkan Tarif
Hotel Jangan Naikkan Tarif
A A A
YOGYAKARTA - Libur panjang pekan ini menjadi berkah bagi industri pariwisata di DIY, khususnya di Kota Yogyakarta. Namun, mereka diingatkan untuk tidak memanfaatkan momen ini melonjakkan tarif.

Salah satu pihak yang dilarang menaikkan tarif adalah pelaku jasa hotel. Bagi hotel dampak libur panjang sudah terasa dengan naiknya jumlah tamu menginap.

Melihat banyaknya wisatawan yang membanjiri DIY, Perhimpunan Hotel Republik Indonesia (PHRI) DIY mendesak pengusaha hotel tidak menerapkan sistem aji mumpung. Sekretaris PHRI DIY Dedy Pranowo mengatakan data yang masuk pada Rabu (13/5) ini, okupansi hotel berbintang naik 30% dari biasanya. “Rata-rata okupansi hotel berbintang hari ini 80% di semua ring,” katanya, kemarin. Hal sama juga dirasakan di hotel kelas melati atau penginapan.

Menurut Dedy, saat ini okupansi hotel kelas melati sekitar 60% dibanding dengan hari biasa yang hanya 20%. “Nonbintang mencapai 60%,” ucapnya. Dengan naiknya okupansi ini, PHRI berharap para pengusaha tetap memberikan pelayanan terbaik. Jangan sampai menggunakan manajemen aji mumpung. Ketika tingkat okupansi naik seperti ini, harganya juga ikut-ikutan dinaikkan seenaknya. “Jangan aji mumpung! Harga jangan dinaikkan b e r l e b i h a n . Kami toleransi maksimal 10% saja,” ujarnya.

Dengan pelayanan yang baik dan tak menerapkan manajemen aji mumpung, dia berharap tingginya okupansi bisa tetap dijaga. Wisatawan atau pengunjung dari luar daerah tidak kapok lagi mendatangi Yogyakarta sebagai tempat pilihan untuk menghabiskan waktu liburannya. “Untuk di DIY, hotel berbintang berjumlah 63. Sementara nonbintang lebih dari 500 unit,” tuturnya.

Dedy pun berharap kenaikan okupansi sampai Minggu (17/5) mendatang bisa mencapai 100%. Karena lonjakan ini bisa menutup pengeluaran karena pada April lalu bisnis hotel kondisinya sepi. Wisatawan yang memesan hotel didominasi dari Jawa Barat dan Jawa Timur. Sementara dari mancanegara berasal dari Asia Tenggara dan Eropa. “Kalimantan ada, tapi sedikit. Untuk Asia Tenggara seperti Singapura dan Malaysia. Dari Eropa juga sudah mulai ada,” katanya.

Memanfaatkan libur panjang ini, sejumlah hotel berbintang menawarkan beberapa agenda untuk menghibur pengunjungnya. Salah satunya Hotel Tentrem Yogyakarta yang akan menggelar konser Dewa 19 pada Kamis (14/5). “Agendanya besok (hari ini) ada konser Dewa,” kata Public Relation Manager Hotel Tentrem Yogyakarta, Nike Aristya. Selain itu, kata Nike, pengunjung juga berhak mendapatkan potongan sebesar 30% untuk setiap transaksi di Summer Palace Chinese Restaurant.

Terpisah, Gembira Loka Zoo menargetkan mampu menyedot jumlah kunjungan wisatawan hingga 30.000 orang selama libur panjang akhir pekan ini. Namun, manajemen tak menyiapkan program khusus bagi pengunjung selama liburan berlangsung. Manajer Marketing dan Pengembangan GL Zoo, Josep Kurniawan mengatakan, pihaknya optimistis target 30.000 pengunjung akan tercapai. Apalagi kenaikan kunjungan wisatawan sepekan terakhir sudah naik lebih dari 10% dibanding tahun sebelumnya.

“Tren kunjungan wisatawan terus naik dan kami sangat yakin target yang ditatapkan akan tercapai. Jika dibanding kunjungan hari biasa, sepekan terakhir ini kenaikan kunjungan sudah lebih dari 100%,” kata Wawan, panggilan akrab Josep, kemarin. Dia menginformasikan pada 1-10 Mei 2015, jumlah pengunjung GL Zoo mencapai 60.000 orang.

Sementara jika dihitung sejak Januari hingga 10 Mei lalu, total pengunjung yang mendatangi kebun binatang kebanggaan warga Yogyakarta ini mencapai 588.000 orang. GL Zoo kini mengoleksi 1.764 satwa. Terbaru GL menambah delapan ekor lesser flamingo. Dengan tambahan itu taman burung GL Zoo dihuni 570 ekor yang terdiri dari 112 jenis burung, termasuk penguin yang jadi primadona.

Sementara Kepala Kantor Pengelolaan Taman Pintar Yunianto Dwisutono mengatakan, tidak ada yang khusus menyambut libur panjang akhir pekan ini. Pihaknya hanya mengoptimalkan pelayanan bagi pengunjung yang datang, termasuk mengoptimalkan peran sekuritidi kawasan itu. Di Kabupaten Kulonprogo, saat ini baru ada tujuh objek wisata yang dikelola Pemkab setempat. Artinya, setiap pengunjung dikenai retribusi dan masuk dalam pendapatan daerah.

Namun, belakangan ini banyak objek wisata alam yang baru dikembangkan masyarakat. Tujuh objek wisata ini adalah Pantai Glagah dan Pantai Congot di Kecamatan Temon, Pantai Trisik di Kecamatan Galur, Waduk Sermo di Kokap, Gua Kiskendo di Girimulyo, serta Puncak Suroloyo dan Pemandian Tanjung Sari di Samigaluh. Hanya pemandian ini terbengkalai dan tidak lagi terawat.

“Pantai Glagah masih menjadi primadona wisatawan yang datang ke Kulonprogo,” ujar Kasi Objek dan Sarana Prasarana Pariwisata Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kulonprogo, Kuat Tri Utomo. Di Pantai Glagah pengunjung bisa menikmati indahnya ombak yang bergulung. Mereka juga bisa berfoto di sekitar bangunan break water yang akan menjadi pintu masuk Pelabuhan Tanjung Adikarto.

Lebih lanjut dikatakannya, wisata perahu juga bisa dinikmati dengan naik perahu nelayan mengitari laguna di utara pantai. Di Pantai Glagah juga banyak tersedia wisma dan penginapan dengan harga terjangkau. Sementara saat musim buah, pengunjung bisa menikmati buah semangka yang menjadi ikon Kulonprogo. Bahkan di kawasan ini, juga ada kebun milik Kusuma Wanadri yang menawarkanbuahnagamaupunsudah diolah menjadi sirup.

“Untuk masuk di Pantai Glagah dan Congot retribusinya Rp4.000 per pengunjung. Sedangkan yang lain hanya Rp3.000,” ujarnya. Di luar ketujuh objek ini, masih banyak objek wisata lain, seperti pemandian Clereng yang kini dikelola PDAM Kulonprogo. Model pengelolaan dengan pihak ketiga ini juga akan dikembangkan di objek wisata lainnya. Belakangan ini muncul beberapa objek wisata alternatif untuk dikunjungi.

Sebagian besar menawarkan potensi keindahan alam karena berada di perbukitan. Hal paling diburu saat ini adalah wisata alam Kalibiru di Kokap. Pada hari biasa pengunjung rata-rata 500 orang, sedangkan pada hari libur di atas 1.000 orang. “Saya tahu ada Kalibiru dari internet dan ternyata indah,” puji Ardi Sigiti, wisatawan asal Tangerang, Banten. Di Kalibiru pengunjung bisa menikmati keindahan Waduk Sermo dari atas. Bahkan, saat cuaca cerah bisa juga melihat Kota Wates dan Gunug Merapi.

Salah satu yang favorit di sini adalah spotrumah pohon. Selain Kalibiru, ada pula Waduk Kleco, Curug Setawing, Curug Grojogan Sewu, Taman Hutan Watu Gembel, Watu Gajah, hingga Waduk mini Banjaroya, Curug Kembang Soka, dan Kedung Pedut. Objek wisata ini setiap akhir pekan juga diburu wisatawan.

Ridho hidayat/ sodik/kuntadi
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3783 seconds (0.1#10.140)