Melawan Harimau yang Mau Menerkamnya, Martam Warga Muara Enim Nyaris Tewas
A
A
A
MUARA ENIM - Seorang warga Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan (Sumsel), diserang harimau saat bertani di sekitar kawasan hutan lindung. Korban berani melawan balik hewan buas tersebut meski harus terluka dan nyaris tewas.
Korban Martam (56), diserang saat sedang mencuci beras pada Kamis (9/1/2020) sekitar pukul 17.30 WIB. Kejadian tersebut tepatnya di Desa Muara Tenang, Kecamatan Semende Darat, atau sekitar 600 meter dari area hutan lindung.
"Korban mengalami luka serius akibat cakaran di bagian paha. Namun saat itu korban melawan harimau yang menyerangnya," kata Kepala BKSDA Sumsel, Genman Hasibuan, Sabtu (11/1/2020).
Setelah harimau itu pergi, korban kembali ke pondok lalu menghubungi keluarganya. Kondisi korban saat ini sudah dibawa ke rumah sakit, dan telah dimintai keterangan tim BKSDA.
Adanya insiden ini, BKSDA Sumsel segera memasang kamera trap dan trap box di lokasi. Selain itu, dia juga mengimbau warga di sekitar kawasan hutan lindung untuk lebih waspada, dan tidak beraktivitas di luar rumah pada sore dan malam hari. "Warga kami minta tidak beraktivitas di dekat hutan lindung pada sore dan malam hari," ujar dia.
Sepanjang tahun 2019 ini, terdapat 15 kasus serangan harimau yang terjadi di Sumsel. Dalam penyerangan tersebut, lima orang di antaranya tewas dan selebihnya luka-luka.
Korban Martam (56), diserang saat sedang mencuci beras pada Kamis (9/1/2020) sekitar pukul 17.30 WIB. Kejadian tersebut tepatnya di Desa Muara Tenang, Kecamatan Semende Darat, atau sekitar 600 meter dari area hutan lindung.
"Korban mengalami luka serius akibat cakaran di bagian paha. Namun saat itu korban melawan harimau yang menyerangnya," kata Kepala BKSDA Sumsel, Genman Hasibuan, Sabtu (11/1/2020).
Setelah harimau itu pergi, korban kembali ke pondok lalu menghubungi keluarganya. Kondisi korban saat ini sudah dibawa ke rumah sakit, dan telah dimintai keterangan tim BKSDA.
Adanya insiden ini, BKSDA Sumsel segera memasang kamera trap dan trap box di lokasi. Selain itu, dia juga mengimbau warga di sekitar kawasan hutan lindung untuk lebih waspada, dan tidak beraktivitas di luar rumah pada sore dan malam hari. "Warga kami minta tidak beraktivitas di dekat hutan lindung pada sore dan malam hari," ujar dia.
Sepanjang tahun 2019 ini, terdapat 15 kasus serangan harimau yang terjadi di Sumsel. Dalam penyerangan tersebut, lima orang di antaranya tewas dan selebihnya luka-luka.
(sms)