Rawan Runtuh, Warga Khawatir Lalui Jembatan Kayu di Desa Lamiku

Selasa, 07 April 2020 - 17:22 WIB
Rawan Runtuh, Warga...
Warga Khawatir melalui jembatan kayu karena rawan runtuh. Foto: Ilustrasi
A A A
WAJO - Jembatan kayu di Desa Lamiku Kecamatan Majauleng yang dibangun pada tahun 2018, dikeluhkan warga setempat, lantaran kondisi rawan runtuh.

Warga Desa Lamiku, Misse mengatakan, jembatan kayu yang berada di Dusun Lapaba kini was-was untuk dilewati. Sebab pondasinya sudah retak dikedua sisi.

"Retaknya sampai ke bawah. Alat Mesin Pertanian (Alsintan) seperti combine harvester rawan lewat disitu, bisa-bisa terperosok ke sungai," ujarnya.

Padahal jembatan tersebut, merupakan akses bagi petani ke sawah. Tidak ada jembatan lainnya bisa dilalui membawa Alsintan ke sawah.

"Kalau panen gabah susah diangkut, dari sawah ke jalan saat pembeli datang," sebutnya.

Berdasarkan informasi dihimpun jembatan kayu tersebut, merupakan proyek Dana Desa tahun 2018 lalu. Menelan anggaran sebesar Rp114.364.400.

Kepala Desa Lamiku, Muh Jabir yang dikonfirmasi memilih irit berbicara. Kata dia, retaknya pondasi jembatan kayu itu, diakibatkan beban dari Alsintan yang kerap melintasi.

"Mungkin begitu, jadinya tidak mampu menahan beban," singkatnya.

Menyikapi hal itu, anggota Komisi III DPRD Wajo, Mustafa, berharap Inspektorat Wajo melakukan audit terhadap pengerjaan proyek jembatan kayu itu.

"Kualitas konstruksi harus dipertanyakan. Kalau karena beban sehingga retak, tentunya sebelum proyek itu dikerjakan itu sudah dipertimbangkan. Bukan lagi alasan," tutupnya.
(agn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.1380 seconds (0.1#10.140)