Stok Darah di PMI Makassar Hanya Cukup hingga 8 Hari
A
A
A
MAKASSAR - Stok darah di Kota Makassar, Sulsel, diprediksi hanya cukup tujuh hingga delapan hari mendatang. Ketua PMI Kota Makassar, Syamsu Rizal, mengakui adanya penurunan pendonor dalam beberapa waktu terakhir. Saat ini stok darah di PMI Makassar tersisa 1.047 kantong darah.
Menurut Deng Ical-sapaan akrabnya, penurunan pendonor darah terjadi karena adanya kekhawatiran terkait prosedural tidak aman dari covid-19. Belum lagi, saat ini kebanyakan orang memilih tinggal di rumah sehingga pihaknya harus pro-aktif.
"Banyak masyarakat menganggap bahwa berbahaya kalau donor," ujar Deng Ical, Senin (6/4/2020).
Deng Ical meluruskan anggapan keliru kebanyakan masyarakat. Kata dia, melakukan donor darah justru berpengaruh baik pada tubuh, dimana kekebalan tubuh akan lebih baik. Olehnya itu, warga diimbau tidak takut dan khawatir berlebihan bila donor darah membuat imunitas menurun.
Lebih jauh, ia juga mengakui kebijakan belajar maupun bekerja dari rumah turut berpengaruh pada menurunnya partisipasi warga untuk melakukan donor darah. "Banyak work from home sehingga tidak keluar dan mahasiswa tidak kuliah. Ya jadi pendonor sukarela berkurang jadi mesti dijemput di rumahnya," katanya.
Pihaknya kini terus mengupayakan peningkatan stok darah, dimana upaya yang dilakukan adalah terus berburu para pendonor hingga stok cukup stabil.
Daeng Ical mengklaim stok darah tujuh sampai delapan hari masih tergolong cukup aman. Namun dirinya mengharapkan stok darah di PMI Makassar bisa aman setidaknya sampai 10 hari. Hal itu sesuai dengan tingkat kebutuhan Makassar yang dikenal padat penduduk.
Sejauh ini, upaya yang ditempuh PMI Makassar dalam menambah stok darah yakni menggandeng TNI-Polri dalam melakukan donor darah. "Jadi kami rutin, kita minta TNI dan Polri turun tangan. Sekarang berburu terus, ya 70-100 per hari (kantong darah) yang masuk, kita ada defisit 40 kantong per hari," tandasnya.
Menurut Deng Ical-sapaan akrabnya, penurunan pendonor darah terjadi karena adanya kekhawatiran terkait prosedural tidak aman dari covid-19. Belum lagi, saat ini kebanyakan orang memilih tinggal di rumah sehingga pihaknya harus pro-aktif.
"Banyak masyarakat menganggap bahwa berbahaya kalau donor," ujar Deng Ical, Senin (6/4/2020).
Deng Ical meluruskan anggapan keliru kebanyakan masyarakat. Kata dia, melakukan donor darah justru berpengaruh baik pada tubuh, dimana kekebalan tubuh akan lebih baik. Olehnya itu, warga diimbau tidak takut dan khawatir berlebihan bila donor darah membuat imunitas menurun.
Lebih jauh, ia juga mengakui kebijakan belajar maupun bekerja dari rumah turut berpengaruh pada menurunnya partisipasi warga untuk melakukan donor darah. "Banyak work from home sehingga tidak keluar dan mahasiswa tidak kuliah. Ya jadi pendonor sukarela berkurang jadi mesti dijemput di rumahnya," katanya.
Pihaknya kini terus mengupayakan peningkatan stok darah, dimana upaya yang dilakukan adalah terus berburu para pendonor hingga stok cukup stabil.
Daeng Ical mengklaim stok darah tujuh sampai delapan hari masih tergolong cukup aman. Namun dirinya mengharapkan stok darah di PMI Makassar bisa aman setidaknya sampai 10 hari. Hal itu sesuai dengan tingkat kebutuhan Makassar yang dikenal padat penduduk.
Sejauh ini, upaya yang ditempuh PMI Makassar dalam menambah stok darah yakni menggandeng TNI-Polri dalam melakukan donor darah. "Jadi kami rutin, kita minta TNI dan Polri turun tangan. Sekarang berburu terus, ya 70-100 per hari (kantong darah) yang masuk, kita ada defisit 40 kantong per hari," tandasnya.
(tyk)