12 Balita di Kabupaten Luwu Terdeteksi Menderita Stunting

Kamis, 26 September 2019 - 18:20 WIB
12 Balita di Kabupaten Luwu Terdeteksi Menderita Stunting
Badan Ketahanan Pangan (BKP) dan Dinas Kesehatan bergerak cepat memberikan penanganan terhadap bayi dibawa lima tahun (Balita) yang terindikasi stunting di Kabupaten Luwu. Foto: SINDOnews/Chaeruddin
A A A
LUWU - Badan Ketahanan Pangan (BKP) dan Dinas Kesehatan Kabupaten Luwu mendeteksi adanya 12 bayi di bawah lima tahun (Balita) yang mengalami stunting atau kerdil karena persoalan gizi.

Balita tersebut tersebar di beberapa wilayah di Luwu. Seperti di To'biah, Paccerakang, Mario, Lamunre Tengah, Paconne, Balo-Balo, Senga Selatan, Cimpu, Pindajang, Komba dan Sampaeng.

Kepada SINDOnews, KepalaBKP Kabupaten Luwu, Tandi Radja menyebutkan, hasil koordinasi Dinas Kesehatan ditemukan adanya balita stunting dan kurang gizi di beberapa tempat.

"Olehnya itu, kami turun mengecek dan kami temukan sementara ada 12 balita yang stunting karena kekurangan gizi. Kami beri bantuan untuk mencukupi gizi mereka," katanya.

Bantuan yang diberikan pihaknya kata Tandi berupa biskuit sun, bubur sun, telur, beras merah, beras putih (biasa) serta susu formula.

"Kondisi mereka cukup memprihatinkan sehingga butuh perhatian khusus. Kami akan rutin memberikan gizi kepada 12 anak ini secara berkala," katanya.

Kepala Dinas Kesehatan, dr Suharkimin Sumar, mengatakan, pihaknya juga melalui Puskesmas setempat rutin memberikan asupan gizi kepada Balita penderita stunting.

Diakui Suharkimin, di Luwu masih ada Balita yang stunting akibat kekurangan gizi dalam waktu lama. Hal ini menurutnya disebabkan faktor keturunan dan pola hidup.

"Faktor keturunan biasanya disebabkan karena penyakit seperti penyakit jantung kemudian pola hidup. Pola hidup ini menyebabkan balita kekurangan gizi apakah karena faktor ekonomi atau karena pola asuh karena kesibukan orang tua," ujarnya.
(man)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.6389 seconds (0.1#10.140)