Logo Baru Pariwisata Sulsel, Paduan Aksara Lontara dan Tari Kipas Pakkaraena

Selasa, 08 Januari 2019 - 10:10 WIB
Logo Baru Pariwisata...
Desain Rahmat Zulfikar yang memadukan budaya aksara lontara dan kesenian tari kipas Pakkarena khas Bugis Makassar, berhasil menjadi juara pada sayembara Brand Identity Pariwisata Sulawesi Selatan. Foto : Mustafa Layong/SINDOnews
A A A
MAKASSAR - Desain Rahmat Zulfikar yang memadukan budaya aksara lontara dan kesenian tari kipas Pakkarena khas Bugis Makassar, berhasil menjadi juara pada sayembara Brand Identity Pariwisata Sulawesi Selatan.

Rahmat yang ditemui SINDOnews, menceritakan detail logo branding yang dibuatnya tersebut. "Secara internal bentuk ini menjadi penguat multicultural di Sulawesi Selatan," ujar Rahmat.

Menurut Dia, Secara logogram, logo ciptaannya terinspirasi dari tari kipas pakarena. Kesenian Bugis Makassar itu cerminan kesantunan dan kehormatan yang digunakan setiap upacara penyambutan.

Lalu terdapat gambar persegi empat yang melambangkan sulappa appa, yang menjadi symbol kekayaan intelektual serta merupakan manifestasi kebudayaan Sulawesi Selatan.

Kemudian bentuk gestal, yang saling bertautan dan mengikat merupakan sebuah harapan dalam pengembangan pariwisata Sulsel agar masuk kepada level keakraban dan terjalin ikatan batin bagi pengunjungnya.

Sementara bentuk huruf sengaha dibuat mengikuti karakter aksara Lontar. Karakter aksara Lontar menjadi sebuah bahasa rupa dari keterwakilan karakter masyarakat Sulsel.

Dia berharap kehadiran logo ciptaannya itu dapat dimanfaatkan tepat sasaran dan bijak. Serta tentu branding itu dapat menjadi harapan baru buat destinasi pariwisata di Sulsel.

Di tempat yang sama Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah menuturkan branding baru Sulsel harus memiliki filosofi yang mewakili semangat dan budaya Sulsel.

"Kita juga butuh inovasi, ini bukan ciptaan kita tapi hasil sayembara. Kalau tidak ada yang bagus pasti kembali ke logo yang lama. Tapi ini ada yang bagus dan mereka menjelaskan ini bagus," pungkasnya.
(sss)
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.3138 seconds (0.1#10.140)