Sulsel Ekspor 75 Ton Bonggol Jagung ke Naito Jepang
![Sulsel Ekspor 75 Ton...](https://a-cdn.sindonews.net/dyn/732/makassar/news/2018/09/20/4/14110/sulsel-ekspor-75-ton-bonggol-jagung-ke-naito-jepang-lbl.jpg)
Sebanyak 75 ton atau tiga kontainer yang berisi penuh bonggol jagung asal Kabupaten Maros, Takalar, Bantaeng dan Gowa siap diekspor menuju Jepang. Foto : Najmi Limonu/SINDOnews
A
A
A
MAROS - Sebanyak 75 ton atau tiga kontainer yang berisi penuh bonggol jagung asal Kabupaten Maros, Takalar, Bantaeng dan Gowa siap diekspor menuju Jepang.
Pelepasan eksport bonggol jagung tersebut dilakukan langsung Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah didampingi Direktur CV Agro lestari Mandiri Pergudangan Takkalasi, Desa Temmapaduae, kecamatan Marusu, Kabupaten Maros, Kamis (20/09/2018).
"Kalau bisa, kita jangan hanya mengekspor bonggol jagung ke Jepang. Tapi harus mempelajari teknologi pengembangan jamurnya. Karena bonggol tersebut akan menjadi median tanaman jamur. Ini harus kita pelajari, bagaimana limbah jagung ini bisa terpakai di luar negeri," ujar Nurdin Abdullah disela-sela pelepasan.
Dia mengatakan, saat ini kenaikan nilai dollar menguntungkan bagi pengusaha eksportir. Dia berharap petani jagung di tingkat bawah juga dapat diperhatikan. Selain itu, dia berharap eksportir bahan-bahan seperti ini dapat dimanfaatkan pengusaha.
" Saya kira kenaikan nilai Dollar yang tinggi mencapai Rp14 ribu itu menguntungkan bagi Eksportir. Untuk itu kita harus memanfaatkan kesempatan ini untuk terus mengekspor utamanya beberapa komoditas lain di Sulsel," tambahnya.
Direktur CV Agrolestari Mandiri Arifuddin, mengatakan 75 ton bonggol jagung yang dilepas Gubernur Sulsel itu di ekspor menuju Naito Jepang.
"Yang dilepas pak Gubernur Sulsel itu sebanyak 75 ton bonggol jagung, yang akan di eksport ke Naito Jepang untu media tanam jamur. Bonggol jagungnya sendiri kami dapat dari empat kabupaten, Maros, Takalar, Bantaeng dan Gowa. Harga perkarungnya itu Rp10 ribu rupiah," pungkasnya.
Pelepasan eksport bonggol jagung tersebut dilakukan langsung Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah didampingi Direktur CV Agro lestari Mandiri Pergudangan Takkalasi, Desa Temmapaduae, kecamatan Marusu, Kabupaten Maros, Kamis (20/09/2018).
"Kalau bisa, kita jangan hanya mengekspor bonggol jagung ke Jepang. Tapi harus mempelajari teknologi pengembangan jamurnya. Karena bonggol tersebut akan menjadi median tanaman jamur. Ini harus kita pelajari, bagaimana limbah jagung ini bisa terpakai di luar negeri," ujar Nurdin Abdullah disela-sela pelepasan.
Dia mengatakan, saat ini kenaikan nilai dollar menguntungkan bagi pengusaha eksportir. Dia berharap petani jagung di tingkat bawah juga dapat diperhatikan. Selain itu, dia berharap eksportir bahan-bahan seperti ini dapat dimanfaatkan pengusaha.
" Saya kira kenaikan nilai Dollar yang tinggi mencapai Rp14 ribu itu menguntungkan bagi Eksportir. Untuk itu kita harus memanfaatkan kesempatan ini untuk terus mengekspor utamanya beberapa komoditas lain di Sulsel," tambahnya.
Direktur CV Agrolestari Mandiri Arifuddin, mengatakan 75 ton bonggol jagung yang dilepas Gubernur Sulsel itu di ekspor menuju Naito Jepang.
"Yang dilepas pak Gubernur Sulsel itu sebanyak 75 ton bonggol jagung, yang akan di eksport ke Naito Jepang untu media tanam jamur. Bonggol jagungnya sendiri kami dapat dari empat kabupaten, Maros, Takalar, Bantaeng dan Gowa. Harga perkarungnya itu Rp10 ribu rupiah," pungkasnya.
(sss)