KRI Keris-624 Perketat Pengawasan Kapal Asing di Perairan Ambalat
A
A
A
SURABAYA - KRI Keris-624 dari jajaran Satuan Kapal Cepat (Satkat) Koarmada II, memperketat pengawasan di titik-titik perlintasan di laut yang sering dilalui oleh kapal asing yang melintas di sepanjang perairan Ambalat, perbatasan antara Indonesia, dengan Malaysia.
Operasi tersebut dilakukan untuk mencegah apabila ada aktivitas lintas batas antar negara yang sangat berpotensi menularkan Covid-19. "Terlebih Pos Lintas Batas Indonesia-Malaysia di Pulau Sebatik kini sudah ditutup," kata Komandan KRI Keris, Letkol Laut (P) Iwan Iskandar, di sela patroli.
Iwan mengatakan, jika aktivitas lintas batas yang dimaksudnya adalah adanya aktivitas ilegal ,yang diwaspadai berpotensi menularkan virus global tersebut ke Indonesia. "Ilegal fishing, atau kedatangan TKI dari Malaysia yang sedang lockdown dengan cara ilegal adalah bagian dari aktivitas ilegal yang dikhawatirkan menjadi pintu masuk covid-19 ke Indonesia," katanya.
Iwan melanjutkan, jika patroli yang dilakukan bersama prajuritnya ini adalah bagian dari Operasi Militer Selain Perang (OMSP). Hal itu sesuai yang diperintahkan kepadanya oleh Panglima Koarmada II Laksda TNI Heru Kusmanto, melalui Gugus Tempur Laut Koarmada II. Sebab kini KRI Keris adalah salah satu kapal perang TNI AL yang berada dibawah kendali operasi Guspurla, yang dikomandani oleh Laksma TNI Rahmat Eko Rahardjo tersebut.
Sementara itu demi keamanan dan kesehatan pribadi, Iwan selalu menekankan kepada seluruh prajurit KRI Keris agar saat melaksanakan tugas-tugas operasi, mereka mematuhi protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah dalam mencegah penularan corona virus.
"Saya selalu mengingatkan mereka untuk mematuhi protokol kesehatan saat patroli dan tugas lainnya, seperti wajib gunakan masker, jaga jarak fisik antar personel, cuci tangan sesering mungkin dan pengecekan suhu tubuh sebelum beraktivitas. Satu lagi yakni menjaga agar mereka tetap tenang dan semangat menghadapi pandemi ini," pungkasnya.
Operasi tersebut dilakukan untuk mencegah apabila ada aktivitas lintas batas antar negara yang sangat berpotensi menularkan Covid-19. "Terlebih Pos Lintas Batas Indonesia-Malaysia di Pulau Sebatik kini sudah ditutup," kata Komandan KRI Keris, Letkol Laut (P) Iwan Iskandar, di sela patroli.
Iwan mengatakan, jika aktivitas lintas batas yang dimaksudnya adalah adanya aktivitas ilegal ,yang diwaspadai berpotensi menularkan virus global tersebut ke Indonesia. "Ilegal fishing, atau kedatangan TKI dari Malaysia yang sedang lockdown dengan cara ilegal adalah bagian dari aktivitas ilegal yang dikhawatirkan menjadi pintu masuk covid-19 ke Indonesia," katanya.
Iwan melanjutkan, jika patroli yang dilakukan bersama prajuritnya ini adalah bagian dari Operasi Militer Selain Perang (OMSP). Hal itu sesuai yang diperintahkan kepadanya oleh Panglima Koarmada II Laksda TNI Heru Kusmanto, melalui Gugus Tempur Laut Koarmada II. Sebab kini KRI Keris adalah salah satu kapal perang TNI AL yang berada dibawah kendali operasi Guspurla, yang dikomandani oleh Laksma TNI Rahmat Eko Rahardjo tersebut.
Sementara itu demi keamanan dan kesehatan pribadi, Iwan selalu menekankan kepada seluruh prajurit KRI Keris agar saat melaksanakan tugas-tugas operasi, mereka mematuhi protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah dalam mencegah penularan corona virus.
"Saya selalu mengingatkan mereka untuk mematuhi protokol kesehatan saat patroli dan tugas lainnya, seperti wajib gunakan masker, jaga jarak fisik antar personel, cuci tangan sesering mungkin dan pengecekan suhu tubuh sebelum beraktivitas. Satu lagi yakni menjaga agar mereka tetap tenang dan semangat menghadapi pandemi ini," pungkasnya.
(eyt)