Darurat Corona, 1 PDP Corona Meninggal di RSUD Mojokerto

Senin, 23 Maret 2020 - 18:47 WIB
Darurat Corona, 1 PDP Corona Meninggal di RSUD Mojokerto
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mojokerto, Sujatmiko, saat mendampingi Bupati Mojokerto, Pungkasiadi, meninjau posko penanganan corona. Foto/Dok.
A A A
MOJOKERTO - Seorang pasien yang diduga terpapar virus Corona baru, Covid-19 meninggal dunia. Pasien yang masuk kategori Pasien Dalam Pengawasan (PDP) itu meninggal saat menjalani perawatan di RSUD Prof Dr Soekandar, Mojosari, Kabupaten Mojokerto.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mojokerto, Sujatmiko membenarkan adanya satu pasien terduga PDP Corona yang meninggal dunia. Namun, Jatmiko menyatakan, belum bisa memastikan apakah pasien tersebut meninggal akibat virus Corona atau penyakit penyerta yang ada dalam tubuh pasien.

"Benar, tapi hasil test corona virus belum ada masih menunggu. Jadi belum bisa dipastikan (penyebab kematian pasien)," kata Jatmiko dalam pesan singkat yang dikirimkan ke SINDOnews, melalui aplikasi whatsapp (WA), Senin (23/3/2020).

Menurut Jatmiko, pihaknya sudah mengambil contoh darah pasien tersebut. Contoh darah tersebut akan diuji di laboratorium, guna mengetahui penyebab kematian pasien. Kendati belum pasti positif corona, namun dalam proses pemakaman, pasien meninggal tersebut akan dilakukan sesuai standar operasional prosedur pemakaman pasien positif corona.

Sementara itu, terpisah Ketua Satgas Penanggulangan COVID-19 RSUD Prof Dr Soekandar dr Gigih Setijawan mengatakan, sebelum mengembuskan nafas terakhir, pasien tersebut sudah menjalani perawatan selama sembilan hari di Rumah Sakit TKI di Medan, Sumatera Utara (Sumut). Pria berusia 30 tahun itu, tiba pada Sabtu (21/3/2020) malam.

"Meninggal pada Minggu (22/3/2020) sekitar pukul 18.00 WIB. Di rumah sakit Medan itu dirawat selama sembilan hari. Mungkin karena tidak ada keluarga di sana, pasien dirujuk ke sini, dia asli Mojokerto. Rujukannya PDP terkait Corona," kata Gigih.

Gigih menuturkan, dari hasil evaluasi sementara tim medis RSUD Prof Dr Soekandar, Mojosari, Kabupaten Mojokerto, pasien meninggal karena menderita Tuberkulosis (TBC) dan human immunodeficiency virus (HIV). Indikasi itu juga dikuatkan dengan hasil pemeriksaan laboratorium oleh rumah sakit TKI di Medan.

"Status pasien tersebut terduga PDP. Karena masih kami dalami lagi. Keluarganya tidak tahu apa-apa. Katanya pasien bekerja di Malaysia, kerja apa keluarganya tidak tahu," terangnya.

Sejauh ini, rumah sakit pelat merah milik Pemkab Mojokerto itu sudah merawat enam PDP. Saat ini ada empat pasien yang sedang dirawat di ruang isolasi RSUD Prof dr Soekandar Mojosari. Empat pasien tersebut terus dalam proses pemantauan petugas medis dan menunggu hasil uji laboratorium.

"Yang masih kami rawat empat PDP. Hasil laboratorium terhadap swabnya belum keluar. Karena di Surabaya yang diperiksa banyak, biarkan mereka bekerja. Kalau sudah ada hasil pasti akan dikabari," pungkas Gigih.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.3260 seconds (0.1#10.140)